26th of the Moon

28 6 0
                                    

"Nih aku jampi-jampiin. Amit-amit, jangan sampe dicontek, jangan sampe dicuri lagi sama toko garong entu. Harus sukses, musti, kudu ada hasilnya kali ini. Amin." Gar menggunting pita yang diikatnya di gagang pintu masuk toko Wulandari.

Bombastis pastinya. Peluncuran atau launching produk terbaru Wulandari, roti tar selai tausa, secara spesifik merupakan hibrida antara roti dan tar pastry yang disatukan dengan mengerat roti bulat mungil, lubangnya seukuran tar pastry, lalu tar kecil disisipkan di lubang roti, selagi selai tausa dibalurkan di permukaan tar kecil yang dilapis bahan glaze beku agar tidak berceceran ke mana-mana. Launching seharusnya idem dengan usaha skala besar kata Monas. Maka Gar mengubah nama acara menjadi peluncuran ramah tamah.

"Enak banget, Gar. Gile, gak pernah dunia pastry Nusantara punya produk jempolan kayak gini. Kak Monas paraaahhh bangeeet geniusnya." Gwen memuji-muji penuh semangat, menyantap tiga potong kue sejauh ini, dengan sama berapi-apinya.

Semestinya acara ini tidak terlalu sukses. Langkah Monas di kontes Master Baker tersisih di urutan sembilan besar. Namun, drama Master Baker babak sembilan besar, diwarnai false alarm atau alarm kebakaran palsu, lalu ambruknya kontestan perempuan satu-satunya di akhir kompetisi, belum lagi kabar bahwa Monas tersingkir karena memakai ragi instan fast-action yang tak diperkenankan dalam kompetisi. Bahkan sempat beredar aksi solidaritas ber-hashtag SaveMonalisSaura, digagas para fans yang mengidolakan Monas di acara kontes pastry bakery itu. Kekalahan Monas dianggap tidak fair, karena karyanya sangat baik dan termasuk satu dari lima kreasi dengan akumulasi skor terbanyak di babak itu.

Seharusnya kamu peringkat empat, ujar Moses masygul. Apa boleh buat, suara Moses yang membela Monas tidak diperhitungkan, lantaran posisi juri tamu yang tak menguntungkan. Ketua panel juri adalah chef pastry bakery yang killer dan tak kenal ampun, dan kenyataaannya Monas memang bersalah melanggar peraturan lomba. Suara yang digalang massa pun akhirnya redup juga, lebih-lebih sebagian besar simpatisan Monas pun cuma ikut-ikutan dengan semangat FOMO, fear of missing out, tak ingin ketinggalan tren terpanas di zaman now ini.

Acara peluncuran ramah tamah mestinya dihadiri Moses yang berjanji mampir, tetapi tunggu punya tunggu, si lelaki tak kunjung datang atau berkabar. Berpura-pura peduli amat, Monas meminta Gar menyimpan beberapa roti tar mungil, dan memang nyatanya kudapan manis itu cuma laris beberapa pieces saja, itu pun karena Babeh Pio jadi penglaris besar, memborong belasan potong roti tar selai tausa, yang dipuji-pujinya punya aroma khas Wulandari tempo doeloe.

Kejutan bukanlah kejutan, bila kedatangannya disangka-sangka sebelumnya. Surprise membanggakan bagi Wulandari, karena menjelang acara peluncuran berakhir, Moses memimpin sejumlah massa, anggota klub penggemar Monalis Saura, untuk "meet and greet" kekeluargaan dengan idola mereka. Gampang diterka, kue-kue di Wulandari terjual laris manis, tak cuma roti tar selai tausa yang ludes, bahkan roti bagel sari purnama, kue-kue spicy kreasi Gar semuanya lenyap tanpa sisa. Gwen di meja kasir sampai keteteran, tangannya belepotan menghitung uang kembali dan mengemas pesanan pengunjung yang membeludak.

Bahkan, Monas dan Gar di dapur pun tak cuma berpangku tangan. Banyak request khusus dari pelanggan baru, dan karena kebetulan stok adonan berbungkus plastik ada di lemari es, bergegas Gar dan mantan kakaknya memanggang pastry freeform tarts yang makan waktu tak sampai 20 menit per loyangnya.

"Untung deh, Nya, stok selai tausa juga banyak sisanya. Gak nyangka massa antusias banget hari ini. Semangat yuk, Nya!" Gar mengepalkan kedua tangan dengan lagak seperti memompa ban motornya.

Pump up your spirit! Semangat senantiasa! Ternyata kata semangat dan antusias tak cuma berlaku hari ini saja, tak ayal hari-hari berikutnya menjadi hari sibuk bagi Wulandari yang sempat mati suri beberapa waktu, kini dihidupkan hiruk pikuk pembeli yang kian hari membengkak jumlahnya. Bahkan copy cat atas produk-produk Wulandari tak cuma digeluti "toko garong" julukan Gar, toko-toko besar dan kecil lainnya juga turut mencuri ide dari produk hits yang laris, bahkan ada yang tanpa malu memberi nama Sari Wulan Tart Tausa pada camilan yang menjiplak karya Monas.

Good Night Mama MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang