29th of the Moon

22 8 0
                                    

Soundtrack merupakan bukti keunikan bahasa Inggris yang versatil. Sound artinya suara, track maknanya trek, dimaksudkan mencakup "rel kereta", atau "jejak dan bekas", "jalan atau jalur", "olahraga lari", "arah", "jurusan atau kelas yang sama" dalam pengertiannya. Lalu kenapa soundtrack bisa berarti lagu OST film, ya? Nah, lho, ternyata OST itu singkatan dari Original Sound Track, lagi-lagi soundtrack juga!

Namun, tunggu dulu. Antara soundtrack dan OST itu beda lagi rupanya. Soundtrack adalah musik atau lagu utuh yang terdapat dalam suatu film. Bisa jadi lagu ini tidak khusus ditulis untuk sebuah film. Bisa saja yang dipakai lagu lawas atau lagu baru yang sudah dirilis sebelum film diproduksi, misalnya. Sementara OST adalah lagu yang judul dan temanya sama persis dengan sebuah film, dimaksudkan untuk menguatkan jalan cerita film itu. Jadi OST digubah khusus untuk produksi sebuah film, misalnya lagu Laskar Pelangi yang judulnya kembar identik dengan filmnya, Laskar Pelangi, diadaptasi dari novel Andrea Hirata yang berjudul serupa.

Alhasil, soundtrack dan OST ini memusingkan Monas yang tak paham penugasan Moses. Sebuah tawaran kerja yang ajaib tak kepalang, karena Monas sedianya bakal didapuk sebagai penyanyi soundtrack dan OST film debut Moses sebagai produser layar lebar. Judulnya membuat Monas menganga tanpa daya menutupi rasa kagetnya. The Moon We Met yang justru menceritakan perceraian pasangan suami istri muda dan rumah kenangan pernikahan yang dijual.

"Judulnya seperti itu, Kak Moses? Kebetulan seperti nama roti sourdough yang di depan Taman Goodnight Moon, ya?" Monas masih tak mampu menghapus bingung dari rautnya.

Agaknya bukan kebetulan semata. Ide film yang digarap sebelumnya terus ditolak PH tempat Moses dan partner-nya menanamkan modal. Pitching yang gagal berulang kali menimbulkan keberanian Moses untuk mengangsurkan gagasan jitunya. Jadilah film berjudul unik dan romantik, The Moon We Met, namun perceraian dini jadi twist pahit yang mematahkan kesan manis romantis di awal film. Pasangan yang dipertemukan oleh toko kue yang harum, di perayaan festival kue rembulan, dan keduanya memperebutkan satu kotak kue yang tersisa. Akhirnya terwujud cinta yang mulanya dipicu percekcokan.

"House For Sale, lagumu yang viral itu, Nas, akan jadi soundtrack film debutku. Dan aku sudah hire seorang penulis lagu hebat untuk bikin OST-nya. Pasti judulnya The Moon We Met juga."

"Lagi-lagi! Jangan lagi-lagi, dong!" Pekik Monas bukan ditujukan pada Moses, tetapi pada adonan roti gagal, yang dibuat Monas dengan zat pemuai fresh yeast yang buatnya tricky dan memusuhinya sejak dulu. Bukan hal aneh bukan, bila Monas curang dengan diam-diam memakai ragi instan bervitamin C, pasalnya ia selalu gagal paham, mengapa ragi segar menyebabkan adonan roti bantat dan gagal?

Moses dan Gar bahu membahu menghimbau Monas mengesampingkan masalah ragi segar dan adonan bantat. Khususnya Gar, di balik kecuekan dan falsafah ngawurnya, ia cukup tanggap perihal "sang kakak" yang meroket sebagai orbitan musik Yutube. Ramuan penjernih suara, misalnya, disediakan Gar di atas meja makan secara rutin, hampir setiap dua hari satu kali. Klaim Gar, ramuan suara merdu itu diconteknya susah payah dari resep rahasia penangkar perkutut. Ini rahasia jawara kontes berkicau, Gar menjelaskan.

Spontan Monas yang meneguk separuh jamu memuncratkan minumannya. Kurang ajar! Memangnya dia punya paruh macam burung berkicau? Sialan, pasti ini ada racunnya, ya? Ia memaki Gar yang kontan salting dan pucat pasi. Lekas Gar menyanggah tudingan Monas.

"Sumpah, Nya. Gak ada racun apa-apa. Sebetulnya ini ramuan penyanyi karatan, eh eh, kawakan maksud aye. Tadi itu cuma prank, aku kibulin Nyonya. Sama sekali bukan ramuan burung, kok. Sumpeh, itu khasiatnya bakal sampe ke ubun-ubun saking jitunya."

Good Night Mama MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang