part 2

31.3K 2.3K 21
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.

Baru saja juna sampai diujung gang, tiba tiba dirinya tersandung dan terjatuh, membuat lututnya terasa perih karna bergesekan dengan tanah dan batu kerikil kecil

Sial

Ingin sekali ia mengumpat sekarang, namun suara yang keluar hanya ringisan pelan, merasakan luka dilutut nya terasa semakin perih

"Kau baik baik saja? Ayo, biar aku bantu mengobati luka mu" suara seorang perempuan terdengar digendang telinganya, membuat juna secara reflek langsung mendongak

Wajah itu? Seperti tak asing baginya

Siapa dia? Apa ia mengenal perempuan didepannya ini?

Tapi kenapa dirinya tak bisa mengingat apapun?

"Ayo, luka dilutut mu bisa terinfeksi nanti" ujar perempuan itu lagi, melihat pemuda itu hanya terdiam fokus menatap kearah wajahnya, perempuan itu langsung menarik pergelangan tangan juna pelan, dan membantunya berdiri

💙💙💙

"Jadi... siapa namamu" tanya perempuan yang sedang mengobati luka dilutut nya itu

Setelah keluar dari gang tadi, mereka mendudukan tubuhnya kursi besi dekat sebuah taman, sebelum itu juna melihat perempuan didepannya ini mengambil kotak p3k dari mobil hitam yang terpakir tak jauh dari taman

"Nama saya juna nona" juna yang menatap intens wajah perempuan didepannya langsung tersadar dari lamunan nya dan spontan menjawab

"Baiklah, perkenalkan namaku natasya, panggil saja tasya" ujar perempuan yang ternyata bernama natasya itu

What? Natasya?

Bukankah itu nama female lead di novel yang ia baca sebelum berada ditubuh dekil ini?

Novel itu berjudul? ah... tidak, apa judul novel itu? Kenapa ia tak bisa mengingat nya?

Namun yang ia ingat novel itu menceritakan tentang seorang perempuan berhati baik dan lembut yang menolong seorang gembel di gang, female lead itu bernama natasya

Tasya mengajak pemuda yang ditemukannya untuk tinggal bersama dan menjadikannya adik

Namun tasya tak tau jika tindakannya membuat seorang putra sulung dari ceo besar yang tak sengaja melirik dari dalam mobil tertarik pada nya saat melewati gang

Jadi... peran pemuda yang menjadi gembel itu terbilang sangat penting bagi kelanjutan plot dalam cerita, karna tanpa tasya menolong pemuda gembel itu, sang male lead tak akan pernah bertemu dan tertarik pada female lead

Tapi... TAPI KENAPA IA YANG HARUS JADI GEMBEL?

Juna hanya bisa menjerit dalam hati, kenapa ia tak menjadi antagonis nya saja? Ya... bahkan menjadi antagonis jauh lebih baik dari pada menjadi mak comblang untuk pemeran utama, setidaknya si antagonis adalah anak orang kaya, jadi tubuhnya pasti juga terawat bukan kurus seperti tubuhnya saat ini

Soal antagonis, disini yang menjadi antagonis adalah putra kedua sekaligus putra bungsu dari orang tua tasya, atau lebih mudahnya adik satu satunya sang female lead

Adik tasya sangat membenci seseorang yang mengambil perhatian yang seharusnya menjadi miliknya, saat kedatangan pemuda gembel yang ditolong tasya, perlahan kehidupan nya berubah, semua memang baik baik saja di awal, namun lama kelamaan semua perhatian tertuju pada pemuda yang baru saja datang

Dari sana kebencian dari adik tasya mulai membesar, membuat nya nekat melakukan apa saja untuk melukai pemuda itu, dan puncaknya saat ia mendorong pemuda itu dari lantai tiga mansion

Memikirkan masa depan nya ditubuh orang yang akan mati, membuat kepala juna menjadi semakin pusing

Jadi... intinya ia harus menghindari kematian dengan tidak menarik perhatian dari keluarga natasya, atau lebih baik ia langsung pergi sebelum tasya mengajaknya pulang dan menjadikannya adik? Tapi sekarang ia harus mengisi perut nya yang terasa semakin sakit

*Note : nana udah kasih tau sifat tasya ya, jadi jangan bingung kalo karakter dia pakai bahasa baku, tapi tetep nggak formal kok😀👍*

Kruyuk

Kruyuk

"Kau pasti lapar, lebih baik kau ikut pulang bersamaku untuk mengisi perut mu" ujar tasya yang mendengar bunyi perut juna yang lapar

"Apakah tak merepotkan mu nona?" Balas juna sembari berbasa basi, lagi pula ia tak ingin mati lebih cepat hanya karna kelaparan, jadi lebih baik mengisi perutnya terlebih dahulu, soal mati? Ia akan memikirkannya nanti

"Tidak, ayo" ujar tasya sembari menarik pelan pergelangan tangan juna dan berjalan kearah mobil hitam milik tasya

💙💙💙

Kini mereka telah sampai dimansion milik keluarga tasya

Mansion besar berlantai tiga dihadapannnya memiliki suasana yang sangat tenang dan sejuk, dengan cat berwarna putih dengan beberapa bagian berwarna biru membuat nya terlihat semakin menenangkan, jangan lupakan banyak pohon yang tertanam rapih di taman mansion bagian depan membuat pikiran menjadi tenang dan rileks

"Ayo turun, kenapa kau hanya diam? Bukankah kau sudah lapar?" Ujar tasya dari kursi kemudi, melihat pemuda disampingnya hanya mematung dan tidak segera keluar dari mobil

"Baiklah nona" jawab juna spontan, setelah tersadar dari kekagumannya pada mansion besar yang menjulang tinggi didepannya ini

"Jangan memanggilku nona, panggil tasya saja" ujar tasya yang jengah mendengar juna memanggil nya nona

.
.
.
.
.
.
To be continued

Bad TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang