Happy Reading
.
.
.
.
.
."Udah lama nunggu nya bang?" Terdengar suara seseorang yang tengah berjalan kearahnya, membuat juna langsung menoleh kearah pemuda itu, pemuda itu adalah davin
Juna kerja dicafe hanya setengah hari, karna juna tak memiliki kegiatan, akhirnya juna pergi menjemput davin yang sekolah hanya sampai jam dua belas siang, dikarenakan kegiatan disekolahan davin masih di batasi
"Kenapa lo yang jemput? Biasanya supir yang jemput gue" lanjut davin sembari mendudukan tubuhnya dikursi sebelah juna, juna memang duduk dikursi taman sekolah, jadi davin dapat melihatnya dengan jelas
"Pengen aje sih, kagak ada kegiatan gue" balas juna sembari beranjak dari duduk nya, meninggalkan davin yang mendengus kesal
"Heh, gue baru aje duduk" dengus davin sembari beranjak mengikuti juna yang sudah dekat dengan mobil yang biasa supir davin pakai untuk menjemputnya
Bugh
Pintu mobil yang ditutup keras oleh davin yang mendudukan tubuhnya dikursi dekat kemudi dengan wajah yang terlihat masih kesal
"Kenapa?" Tanya juna seolah olah tak bersalah, membuat davin yang kesal memilih mengabaikan pertanyaan juna
"Mampir ke toko buku dulu ya?" Merasa tak ada jawaban akhirnya juna melanjutkan kalimatnya, sedangkan davin yang mendengar ucapan juna yang seolah olah tak bersalah semakin menekuk wajahnya kesal
💙💙💙
Kini mereka telah sampai disalah satu toko buku yang terkenal dikota itu, selama perjalanan tadi tak ada pembicaraan sama sekali
"Kenapa muka lo kusut gitu?" Tanya juna sembari turun dari mobil, di ikuti davin yang selesai memakai hoodie untuk menutupi seragam logo osis nya, walau celana biru tua nya masih terlihat jelas karna ia memang tak mau mengganti celana didalam mobil, padahal ia selalu menyiapkan beberpa pakaian dimobil
"Jangan dikusut kusut in, tambah jelek soalnya" lanjut juna dengan santainya berjalan memasuki toko buku itu, di ikuti davin yang berjalan dengan wajah tertekuk nya
"Nye nye nye" balas davin dengan suara mengejeknya, membuat juna tertawa kecil melihat pemuda yang lebih tinggi dari nya itu kesal
"Bercanda, Maap deh, sekarang temenin gue milih buku" ujar juna sembari memegang pergelangan tangan davin dan menariknya menuju salah satu rak yang tertulis genre fantasi disamping raknya
💙💙💙
Dua jam kemudian
"Udah belom sih? Pengen pulang" kesal davin yang melihat juna tak selesai selesai berkeliling toko, sedangkan ditangan nya sudah penuh dengan buku berbagai genre yang ingin dibeli juna
"Bentar, gue mau nyari satu buku lagi" bals juna dengan santai nya berjalan kearah rak lain setelah mengambil dua buku dan memberikan dua buku itu pada davin
"Bang juna anjing" umpat davin pelan sembari berjalan mengikuti juna yang sedang memilih buku di rak bergenre romansa
"Kagak usah ngumpat, gue denger" ujar juna dengan mata yang tetap fokus menelisik judul judul buku, mencari buku yang sekira nya menarik perhatiannya
Beberapa menit davin menunggu namun juna tak kunjung mendapat buku yang menarik perhatiannya
"Kayak nya kagak ada yang menarik perhatian gue, pulang aja yuk" dengan santai nya juna berucap setelah bermenit menit mencari buku
Hah? Udah?
Pulang nih?
Trus sedari tadi ia menunggu hal yang tak berguna?
Ia benar benar membuang waktu berharga nya untuk hal hal yang tak penting?
Ia tak percaya ini, saat juna belum datang, ia akan tidur seharian jika ada waktu kosong
Davin mendumel dalam hati, namun ia tetap mengikuti langkah juna yang berjalan kearah meja kasir
💙💙💙
Malam hari kemudian
Kini juna tengah membaca buku novel disofa ruang keluarga dimansion keluarga davin yang terlihat sepi, sedari ia datang tadi juna hanya melihat para pelayan berlalu lalang mengerjakan tugas masing masing
Seingat nya orang tua davin memang jarang pulang kemansion karna banyak chef atau pun brand terkenal yang berkolaborasi dengan restoran mereka, bahkan tak jarang juga mereka sampai tak pulang selama sebulan penuh
Bahkan davin yang dulu masih berumur tiga tahun saja sudah ditinggal pergi keluar negeri selama beberapa bulan penuh, jadi tak heran jika davin menjadi pendiam bahkan cenderung introvert, davin hanya memiliki beberapa teman disekolah, hanya saja teman yang paling dekat dengan nya adalah si antagonis, tapi kenapa sekarang davin menjadi menyebalkan? Apa efek kedatangan nya didunia dua dimensi ini?
Ceklek
Suara pintu terbuka membuat juna menoleh kearah pemuda yang berjalan kearah nya, di ikuti beberpa pelayan yang membawa banyak snack dan minuman
"Mandi doang lama amat, bibir gue udah gatel pengen ngemil juga" cibir juna sembari meraih satu snack yang sudah ditaruh dimeja oleh pelayan pelayan tadi
"Eh vin, ambilin sandwich itu, tangan gue kagak nyampe" lanjut juna membuat davin yang ingin duduk mendengus kesal namun tetap mengambil sandwich berisi daging itu dan memberikannya pada juna
.
.
.
.
.
.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Transmigration
FantasyBercerita tentang seorang pemuda yang mati karena kepentok meja, bukannya pergi ke akhirat jiwanya justru terjebak dalam sebuah novel dan menjadi seorang gembel [End] [Brothership Story] [Bukan novel terjemahan] Start : [19/03/22] Finish : [24/04/22]