part 3

25K 2.1K 89
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.

Malam hari kemudian

Kini juna tengah berada diruang tamu milik keluarga tasya, sebenarnya tak ada masalah dengan itu, hanya saja disini ada sepasang mata yang menatapnya seakan akan ia adalah seorang pencuri yang baru saja tertangkap

"Siapa gembel yang kau bawa sya?" Tanya datar pria yang terlihat lebih dewasa dari beberapa pria yang berada disana, jika tidak salah pria itu adalah Raditya wijaya daddy tasya dan si antagonis

"Aku hanya menolongnya dad" balas tasya yang kini tengah menundukkan kepalanya, tak ingin menatap mata sang daddy yang tengah menatapnya dengan tatapan datar itu

Sedangkan juna yang mendengar suara datar dari daddy nya tasya hanya tersenyum tipis, melihat bahwa alurnya belum berubah walau tubuh gembel ini sudah berganti jiwa

Tidak tidak, bukan berganti jiwa, namun tubuh ini memang tak pernah memiliki jiwa?

Ya... tak memiliki jiwa, dunia yang sekarang menjadi tempatnya menghirup udara ini hanyalah sebuah gambaran dari imajinasi sang penulis

Masa depan semua tokoh hanyalah hasil karangan seorang penulis, seorang penulis mampu merangkai banyak huruf dan menyusun nya menjadi kalimat yang dengan hebatnya mampu menghipnotis para pembaca hingga mereka seolah olah dapat melihat isi cerita nya secara nyata

Hingga banyak juga pembaca yang terlalu jatuh dalam pesona sang tokoh, terkadang mereka secara tak sadar terlalu mencintai tokoh itu, tokoh yang jelas jelas tak akan pernah ada tanpa seorang penulis yang menciptakan nya, jadi... secara otomatis juga tak akan pernah bisa dimiliki bukan?

Faktanya semua ini hanyalah ilusi... sampai kapanpun akan selalu begitu, tak akan pernah berubah menjadi sebuah kenyataan walau banyak orang yang menginginkannya menjadi nyata

Bahkan semua yang terjadi pada dirinya saat ini bagaikan sebuah mimpi namun dapat dikendalikan, atau lebih mudah nya lucid dream

Sejatinya dirinya memang tak pernah mempercayai adanya sebuah reinkarnasi, ia hanya berpikir bahwa apa yang dialaminya saat ini hanya sebuah mimpi panjang, bisa saja tubuh aslinya sedang dalam keadaan koma dan jiwanya menjelajah di alam bawah sadar bukan? Yah ia memang berharap jika semua ini hanyalah mimpi

"Kau terlalu baik sya, dia hanya gembel yang memang sudah selayaknya tidur dijalanan" ujar daddy radit dengan nada suara yang semakin datar, sedangkan tasya tak menjawab dan hanya menunduk semakin dalam

"Sekarang kembalikan dia ketempat asalnya, jika kau tidak ingin gembel itu daddy jadikan makan malam diva, kebetulan diva juga belum daddy beri makan malam" lanjut daddy radit datar sebelum beranjak dari tempat duduknya dan berjalan kearah tangga utama mansion

Diva?

Seingatnya disini hanya ada satu orang yang memiliki nama diva

Ya... diva adalah manusia, bukan seekor hewan buas yang sengaja dipelihara untuk memakan manusia yang menurut keluarga ini pantas mati

Diva adalah perempuan kanibal yang kakek tasya temui di pinggiran kota sedang memakan daging manusia mentah, ya... MENTAH bahkan daging itu digambarkan bahwa terlihat masih sangat segar, pertanda bahwa daging itu baru saja dipotong dari manusia yang baru dibunuh

DAN KENAPA SEKARANG IA TERANCAM MENJADI MAKAN MALAM KANIBAL ITU?

Jerit juna dalam hati, bahkan senyum tipis yang tersunging di bibir juna seketika luntur, tergantikan dengan raut wajah cemas

Ia salah... alurnya memang sudah berubah sejak ia datang didunia ini, seharusnya daddy tasya hanya mamakinya dan langsung pergi keatas, bukan berniat menjadikannya makanan untuk kanibal kejam itu

Bahkan seharusnya ia dibolehkan tidur semalam dikamar tamu, namun posisi tidur dan wajah lelap nya mampu menarik perhatian duda kaya raya itu, dan berakhir ia dijadikan anak kedua nya setelah diperbolehkan tinggal beberapa hari dimansion ini

Anw daddy tasya memang seorang duda, istrinya ia bunuh beberapa tahun yang lalu, dengan alasan bahwa dia sudah tak mencintai istrinya lagi, atau memang dia tak pernah mencintai istrinya? Mereka menikah bukan karna saling mencintai, tapi hanya karna sebuah kontrak, jadi... tak salah kan jika dia membunuh wanita itu?

"Biar maid yang mengantar mu kekamar tamu, aku akan membujuk daddy, kau tak perlu khawatir, semoga tidur mu nyenyak" ujar tasya sembari berdiri dari duduknya

"Eum... tunggu sya" ujar juna sembari memegang pergelangan tangan tasya yang baru saja ingin melangkah

"Ada apa? Apa perlu aku mengantarmu? Jika begitu, ayo" balas tasya sembari melangkahkan kakinya, namun juna justru tak bergerak

"Tidak, aku hanya ingin bertanya, siapa pemuda yang berdiri diatas tangga tadi?" Tanya juna sembari melepas pegangan tangannya, sebenarnya ia sudah tau siapa pemuda tadi, hanya saja ia ingin memastikan bahwa tebakannya memang benar

"Dia adikku, kenapa? Apa kau mengenalnya?" Balas tasya diakhiri dengan pertanyaan, membuat juna hanya tersenyum samar, bahkan sama sekali tak terlihat jika ia sedang tersenyum

"Tidak, aku hanya bertanya, sekarang tolong antarkan aku, aku takut dengan para maid yang menatapku seperti mangsanya" ujar juna dengan nada dibuat seolah olah dia memang benar benar tak tahu apapun tentang kekejaman para penghuni mansion ini

.
.
.
.
.
.
To be continued

Bad TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang