tatapan tajam ketua

232 34 3
                                    

Pagi yang cerah dengan cahaya cantik yang berasal dari sinar mentari. Nampaknya suasana kali ini begitu ceria. Namun nampaknya dibasecamp ini masih ada kecanggungan akibat kejadian kemarin.
Prilly yang menyadari kecanggungan ini hanya biasa saja. Sebenarnya dibenak prilly, ia takut jika teman temannya menjauhinya gara-gara ucapan tiara. Padahal yang diucapkan tiara itu hanya fitnah. Tapi, tetap saja membuat prilly menjadi tidak berani mengngkat kepalanya walau hanya sekedar tegur sapa.
***
Ali dan kawan kawan sedang duduk santai diteras sambil memikirkan tugas mreka yang mulai menunjukkan hasil.
Sedikit diikuti sela candaan lelaki juga.
Tanpa sengaja mata ali menangkap sosok prilly yang nampak terlihat menunduk tanpa ingin mengangkat kepala ataupun menampak senyum pagi seperti biasanya.
Ali mengedarkan matanya kesemua anggota.
Dan nampaknya semua anggota mengerti perintah ali yang menyuruh mereka minta maaf.
"Prill.."itu cici yang mengawali. Karena kemarin cici memang tidak tau jika prilly dihina dihadapan anggota lain.
"Sorry pril.. kemaren gue cuma dibasecam nggak tau kalok lo kemaren.."belum sempat melanjutkan kalimatnya. Prilly menggenggam tangan cici dan memberikan senyuman tulus.
"Lo nggak salah. Ngapain minta maaf"jelas prilly.
Dan perlahan semua anggota meminta maaf pada prilly. Karena saat kejadian mreka sempat terpengaruh dengan ucapan tiara.
Jika kalian mencari keberadaan tiara. Lebih tepatnya tiara tidak ada disitu. Karena tiara sekarang sedang bersemedi didalam kamar.
Yups, lebih tepatnya disaat matahari sudah memamerkan cahaya. Tiara masih belum bangun. Kenapa tidak ada yang membangunkan?
Mreka sudah membangunkan. Tapi, dasarannya tiara tu nggak suka diganggu. Jadi, ya dari pada capek mending tinggalin aja.
Dari kejauhan ali senang karena melihat para anggotanya sudah mau mengakui kesalahan mereka.
Kenapa ali nggak nyariin tiara? Kan dia yg bikin suasana panas.
Lebih tepatnya ali udah bodo amat sama tiara. Dasarannya si tiara memang suka sok berkuasa.
Biarpun ali orangnya cuek. Sebenarnya ali juga sering menilai kepribadian temannya lewat keseharian selama kkn ini.
Prilly senang nampaknya pemikiran nya saat ini salah. Mreka bukan memberi tatapan benci namun mreka juga malu karena sudah tidak menolong prilly kemarin.
"Trimakasih ya guys.. kalian udah mau nerima gue. Gue bersyukur banget kalok kalian mau nerima gue."ucap prilly tulus.
"Sama-sama pril.. oww ya, kita pengen tau dong bayi lo. " ucap elsa yang nampaknya kalimat itu sudah ditahan dan sekarang bisa diungkapkan.
"Ya udah kalok kelar kkn kapan kapan kalian bisa mampir kerumah gue. Emmm.. sebenernya bukan hanya bayi sih.. ada beberapa anak asuh lagi.." ucap prilly sedikit malu.
"Hebat ya lo prill.. masi muda sudah mau suka rela buat ngerawat anak-anak. Gue aja jaga ponakan perlu disogok mulu abang gue" itu eko yang nampaknya mengeluarkan nasibnya menjadi paman muda. Prilly menanggapinya dengan senyuman.
"Namanya anak-anak pasti adalah yg bikin kesel. Tapi kadang anak-anak juga bisa ngobayin lelah kita. Apa lagi pas liat senyumnya, rasanya tenang banget.. beda kalok kita liat tugas" jelas prilly sambil diselingi sedikit canda.
Dari kejauhan jangan lupakan ali yang senyum senyum sendiri menatap kagum prilly.
***
Para mahasiswa ini kembali difokuskan dengan tugas mereka yang nampaknya tinggal menunggu hitungan hari.
"Ehh prill.. lo tau nggak yang bikin semua anak-anak tiba-tiba sadar."ucap cici yang mengerjakan tugas yang sama dengan prilly.
"Maksudnya?"prilly masi tidak faham alur dari kalimat cici.
"Ishhh.. jadi gini, kemaren ali tu marah-marah ke anak anak pas sadar ternyata lo nggak ada dibasecamp. Intinya ali bilang keanak-anak buat jangan nerima ucapan tiara yang ngefitnah seenak jidat. Pokoknya marah banget deh sampek nyuruh mreka buat minta maaf sama lo. Tapi ya kita nggak tau kala itu lo dimana. Ali yang sadar kalok memang kita nggak ada yang tau keberadaan lo.. tiba tiba langsung lari keluar. Gue yakin itu cari lo sih.."jelas cici kepada prilly.
Prilly sedikit heran ngapain ali sampai semarah itu. Padahal jelas jelas yang ada masalah prilly dan tiara. Dan seharusnya sangat marah adalah prilly. Tapi nampaknya ali lebih marah dari pada prilly. Pandangan prilly reflek melihat ali yang sedang melakukan tugasnya bersama anggota lain.
Dilihat-lihat ali itu walaupun petakilan suka sok populer cuma gegara followers sosmednya banyak. Dia juga punya jiwa pemimpin. Terlihat sekali bagaimana dia memimpin anggotanya. Dia bukan hanya menyuruh tapi dia juga ikut bekerja dalam tugas.
Ali yang nampaknya merasa diperhatikan segera mengedarkan pandangannya. Dan kini tatapan ali dan prilly bertemu. Prilly tertegun saat ali menatapnya. Sedangkan ali dia malah melemparkan senyum dan jangan lupakan kedipan satu matanya. Dengan segera prilly memalingkan pandangannya.
"Gilaa.."ucap prilly lirih namun diakhiri senyum kecil terlihat malu.
"Lo ngomong apa pril barusan" tanya cici yang merasa mendengar kalau prilly baru saja berbicara.
"Eemmm.. nggak..gu..gue mau ke toilet bentar ya.."pamit prilly dan berlalu pergi.
***
Keluar dari toilet prilly menghampiri kaca yang ada didekat toilet merapikan sedikit tatanan rambut. Namun tetiba tangannya ditarik begitu kuat.
Siapa orangnya?
Yups, tiara..
"Jangan pikir ali udah bela lo, berarti dia suka sama lo ya. Dia cuma kasian aja sama lo.. lo juga nggak ada menarik nariknyadihadapan ali. Ali tu anak populer banget bahkan sudah sama dengan artis artis. Jadi jangan harap lo bisa.sama ali.. oke ngerti.."jelas tiara dengan amarah yang menyala.
"Udah ngomongnya" ucap prilly datar.
"Hehh..?"tiara masi bingung dengan ucapan prilly. Prilly yang merasa tiara tidak ingin melanjutkan kalimatnya dengan segeraeninggalkan tiara yang masih diam ditempat.
"Yak...gilaaaa.. lo denger yang gue omongin nggak sihh..wooyyy.."teriak tiara namun prilly lebih memilih semakin menjauh.
Walaupun sudah jauh nampaknya suara tiara memang lebih nyaring dari swara bebek yang lewat. Prilly hanya tersenyum kecut tanpa ingin menjawab ocehan tiara.
"Haiii.."ucap ali tiba-tiba dihadapan prilly. Mata prilly membulat tentu prilly terkejut ali tiba tiba ada dihadapannya.
Prilly sedikit heran dengan sikap ali yang sedikit tidak banyak tingkah. Padahal biasanya kalok ali sudah didekat prilly dia pasti akan banyak tingkan dan jiwa tengilnya pasti bergelora.
"Prill.. kita.." ucapan ali langsung dipotong prilly.
"Makasih ya.. lo udah jelasin ketemen temen yang sebenernya. Seharusnya ini bukan masalah lo.. ini masalah gue sendiri. Tapi, kalaupun lo sukarela bantu gue, gue makasih banget..you are a great leader"jelas prilly dengan diakhiri senyum manis. Ali yang mendapatkan senyuman dan pujian hanya bisa terpaku dan nggak tau harus ngapain.
Sadar akan kediaman ali. Prilly menepuk pipi ali.
"Li.. ali.. lo kesambet ya.."ucap prilly berulang namun masih sama tak ada respon dari ali.
"So..sorry ya li.." ucap prilly sedikit takut. Dengan perlahan namun pasti prilly langsung nampar ali.
"Yakk.. sakit.. lo gila nampar gue.."tamparan itu nampaknya sukses menyadarkan ali.
"Yy..ya lo ngapain dari tadi gue ajak ngomong diem. Ya kan gu..gue takut.. apa lagi disini cuma ada kita berdua.. trus kalok lo beneran kesurupan gue nggak tau harus ngapain.  Lagian lo jangan gitu dong li.. gue takut.."jelas prilly yang berusaha membela diri. Namun kepalanya tertunduk takut.
"So..sorry.. gue nggak tau kalok tadi ngelamun"ucap ali lembut dan kedua tangannya memegang pundak prilly.
Perlahan prilly mulai berani mengangkat kepalanya menatap ali.
"Lagi an lo tadi kenapa sih li.. lo capek.  Lo sakit?"tanya prillh yg sedikit penasaran karena ali tadi sempat melamun seperti yang dijelaskan ali. Tangan kanan prilly terulur memegang dahi ali. Namun nampaknya suhu tubuhnya normal dan saat tangan prilly akan menyentuh pipi ali. Prilly dibuat terkejut dengan warna merah yang tercetak jelas dipipi ali.
Ali yang menyadari ekspresi prilly masi bingung apa prilly benar-benar berfikir dia sakit.
"Eee.. li sekali lagi sorry ya.. sumpah gk sengaja.."ucap prilly segera pergi meninggalkan ali.
#NextOrNo
***
**
*
Hallo para readers..
I'm comeback.
Masih ada yang mau baca nggak.
Kalok kalian masi mau.baca dan masi pengen next silahkan coment yak. Atau mungkin ada komentar yang bisa membangkitkan semangat penulis. Oke lah bisa diketik.
Jangan lupa likenya juga kalok kalian masih suka dengan alur.cerita.ini.
Dan maaf kalok masi ada typonya. Maklum lah ngetiknya semangat sampek gk sadar ada typo😁😁

Malaikat KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang