trimakasih..!

2.5K 162 10
                                    

hallo readers..!!

maaf atau makasih dulu ya..

maaf dulu aja lah..

maaf banget baru post.. ya.. kemaren-kemaren sibuk banget ama tugas akhir. jadi mau post juga nggak ada ide. yang ada malah kepikiran tugas. dan juga maaf aku bilang kalau dipostingan kemarin. kalau sampai 100 koment bakalan dinext.

tapi, aku ubah.. karna followers aku udah lebih dari 100 makanya aku usahain untuk next postingan ini..

makasih banget kalian udah mau baca cerita aku.. dan memberikan komentar next.. itu buat aku semangat banget buat ngelanjutin cerita ini..

aku usahakan akan posting terus.. setidaknya satu minggu sekali mungkin..

kkkkkk..

kalau misal dipostingan ini ada yang koment next..

insyaallah saya lanjut oke..

trimakasih.. happy reading..

 happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"tiara.. itu kok kayak ali ya.." kalimat itu seketika berhasil membuat tiara segera memutar kepalanya untuk melihat yang ditunjuk oleh kelli.

"WHATTT..!!" ucap tiara tak menyangka yang dikatakan kelli benar adanya.

"kok gendong baby ya.. eehh.. itu bukannya anak yang satu kelompok ama kita..ituu siapa sihh namanya.."ujar kelli berusaha mengingat dan segera disahut oleh bul bul.

"nggak tau pokoknya temennya cici kalau nggak salah.."

"gila.. pinter ya dia.. buat strategi deketin ali lewat anaknya.."

"emang dia udah punya anak."ucap tiara yang sudah mulai buka suara dari spiclesnya.

"nggak tau.. gue cuma asal bacot aja.."jawab bul bul polos. dan hanya mendapatkan tatapan malas dari tiara. dengan segera tiara mengabaikan teman-teman shoppingnya dan segera beranjak mendekati ali dan prilly.

"ali.."

ali yang merasa namanya terpanggil segera mencari sipemilik suara. dan saat mendapatkan sipemilik suara ali hanya menatap malas.

"kamu kok.. bawa baby.. itu anak dia ya.."

"anak gue, mau apa lo.. ngapain lo disini.."jawab ali dengan datar dan mendapatkan tatapan kaget dari tiara.

"ali.. jangan bilang kalau kalian sudah pernah.."

"apa an si lo.. gue masih perawan ya.. dan jangan pernah berfikir gue pernah ngelakuin hubungan suami istri sama cowok rempong.."ucap prilly yang terlihat kesal jika menerawang pemikiran tiara. memang prilly bukan penerawang fikiran orang. tapi, jika didengar kaliamat yang barusan diucap tiara. prilly sangata yakin apa maksud dari kalimat dan intonasinya itu.

"haisshh.. udah lah.. lagi an lo ngapain disini.. ganggu jalan-jalan gue aja lu.."

"bentar li.. lo harus jelasin.. ini anak siapa..?"

"anak gue.."ucap ali dan prilly dan bersamaan dan kini prilly dan tiara menatap ali dengan mata yang sama-sama melotot.

"jadi bener kalian.."ucap tiara dengan menutup mulut. dan segera ali menatap malas. tapi, ali menyadari ada tatapan yang lebih horor dari tatapan tiara. ali mulai memutar bola matanya sekilas melirik prilly yang benar saja. prilly sekarang benar-benar menatap ali horor. ali pun menghela nafas berat.

"oke.. ini anak adopsinya mak mak rempong.. bukan anak gue.. tapi, gue sayang sama dia soalnya gue juga nolongin dia.."jelas ali. yang sedikit memberi kelegaan pada tiara.

"udah kan.. jadi jangan pernah lo mikir aneh-aneh.."ketus prilly pada tiara dan dijawab dengan tatapan malas oleh tiara. "sini anak gue.."berusaha merebut babynya dari gendongan ali.

"idihh.. apa an.. udah sekarang kita makan oke.. dan lo.. jauh-jauh husshh.." mengusir tiara layaknya kucing. bukannya tiara yang pergi tapi ali yang ternyata berjalan menjauh dan prilly hanya bisa mengekori pasrah.

"diihh.. kok ditinggal sih.."keluh tiara

prilly masih setia mengekori ali. prilly hanya diam karna dia masih kesal dengan ali lebih tepatnya ketiara. tapi, karna prilly  menganggap tiara itu gebentan ali makanya prilly ikut kesal dengan ali.

"dasar cowok rempong.. nggak dia nggak ceweknya bikin kuping gue panas mulu.."keluh prilly dnegan nada lirih namun masih bisa didengar jelas oleh ali.

"crewet amat sih lo.. tenang bentar lagi kita makan.."saut ali dengan wajah datar tanpa melihat prilly. prilly membulatkan mata karna merasa ali bermaksud menyindirnya.

"makan disini aja lah.."ucap ali dan membuat prilly harus membualtkan matanya.

"nggak ah.. disini mahal.. mending kita makan diemperan aja.."

"gue maunya disini titik.. iya kan baby.."ucap ali sesekali mencoba berinteraksi dengan babynya yang masih stay dalam gendongannya. dan segera beranjak pergi meninggalkan prilly yang masih diam ditempat. ali segera mencari tempat duduk dan memesan makanan. dan dari belakang prilly dengan terpaksa melangkahkan kakinya mengikuti ali. ini semua dilakukan karna prilly juga nggak mau jauh dari anaknya.

"gini aja deh.. lo makan aja disini.. gue sama baby gue mau pulang.." mencoba mengganti alih gendongan baby kegendongannya. dan segera pergi namun, segera ditahan ali.

"lo marah.. udah, diem aja dulu disini.. kita makan dulu.. lo capek kan. udah makan aja dulu.."

"nggak mau.. gue mau pulang.."kekeh prilly dengan pendiriannya.

"makan dulu baru gue anterin pulang.."paksa ali. "lo nggak kasian apa dia juga leper.."ali mulai mebuat alasan.

"dia masih minum asi.. belum boleh pendamping asi.."berjalan melangkah meninggalkan ali. dan ali kembali berusaha menahan.

"miftah nangis.."ucap ali spontan. padahal jelas-jelas babynya sekarang dalam keaadan tidak menangis. prilly menatap horor keali. "ma..maksud gue.. dia mau nangis.. biasanya dia bakalan diem kalok gue gendong.."mulai mebuat alasan dan sedikit membuat bisikan kebabynya."nangis..nagis.. buruan.."bukannya menangis baby miftah hanya menatap ali yang dianggapnya ayah.

"nggak usah ngelantur dech.." ucap prilly yang mulai kesal. namun perlahan tangan baby miftah mulai mengulur keali.

"tu kan dia mau gue gendong.. mending sekarang kita makan dulu.."segera menarik baby miftah agar segra beralih padanya. ali dengan senyum simpulnya segera membawa babynya kembali duduk ditempatnya. prilly hanya bisa membuang nafas berat dan kini mengikuti ali kembali kemejanya. entah kenapa ada perasaan senang dalam diri ali. berhasil membujuk ibu dari anak adopsinya dan bisa makan bersama. ali seketika mengerjabkan matanya seakan sadar ada yang aneh dalam dirinya. bersamaan dengan itu makanan mereka sudah sampai ditempat.


Malaikat KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang