hari demi hari mereka jalani tugas KKN mereka bersama-sama. dimulai dari pagi jam 8 hingga jam 4 sore mereka gunakan waktu dengan sebaik baiknya untuk mengerjakan tugas proker mereka. dan malam harinya setelah maghrib. mereka mempunyai kegiatan sendiri untuk bisa lebih dekat dengan masyarakan. emmeberikan pembelajaran gratis semacam bimbingan belajar.
itu semua usulan Prilly. tau sendiri kan Prilly adalah pecinta anak-anak. jadi sehari saja Prilly tidak dekat dengan anak-anak rasanya ada yang kurang. dan usulan itu bisa diterima oleh semua anggota. ya walaupun awalnya ada yang menolak. karena bimbingan belajarnya gratis. karena menurutnya namanya ilmu itu mahal. namun Prilly tak kurang akal untuk bisa mempertahankan usulannya.
prilly meyakinkan ilmu itu benar memang mahal harganya. tapi ilmu itu akan lebih mahal lagi jika bisa mengamalkannya dengan ikhlas. karena sudah pasti bayarannya adalah ilmu yang bermanfaat untuk anak-anak dan juga pahala. seberusaha mungkin penolakan terlontar. tapi dengan cerdasnya Prilly terus mempertahankan prinsipnya. hingga Ali sebagai ketua pun mulai mengusulkan untuk memberi vote. dan bisa dilihat sifat sosialisasi mahasiswa disini 95% memilih memberi bimbingan belajar secara ikhlas tanpa dipungut biaya apapun.
mengingat desa yang mreka gunakan adalah desa yang plosok. dan sangat membutuhkan pendidikan yang layak. maka banyak dari mereka yang menerima usulan itu. Prilly merasa bersyukur dia masih dikelilingi orang orang yang baik yang ikhlas untuk berbagi ilmu.
seperti saat ini seperti biasa dijam setengah 7 malam anak-anak desa sudah berkumpul di depan teras rumah anak KKN. sebenernya mereka bergantian untuk mengajari setiap harinya. kalaupun yang lain ada yang ingin ikut membantu tidak masalah. toh ini bukan sekolah yang mewajibkan satu guru satu mapel. yang penting pembelajaran bisa kondusif dan anak-anak bisa memahami materi yang diajarkan.
Prilly selaku penanggung jawab selalu dengan senang hati mengajari anak-anak desa dengan pelajaran yang diselingi dengan lagu atau terkadang dengan permainan yang dibantu oleh teman-temannya. tujuannya anak-anak agar tidak terlalu bosan saat menerima pembelajaran. kegiatan belajar yang serius malah membuat mereka bosan untuk menerima materi.
wajah cantik dan terlihat tulus membuat Ali tak bosan untuk terus memperhatikan Prilly yang begitu senang belajar bersama anak-anak. kagum sudah pasti. tapi Ali belum menyadari itu semua. bahkan kehadiran Tiara disampingnya pun Ali tak menyadarinya.
"Ali.. jalan-jalan yuk. bosen nih.."Ajak Tiara. dan itu sukses membuyarkan kebahagiaan Ali dalam sekejab.
"Berisik amat lo.. ganggu orang aja. gue lagi sibuk."Ucap Ali dan kembali melanjutkan kegiatan memandang wajah Prilly.
"Sibuk apa an. dari tadi juga sender ditembok cengar cengir kek kuda. ngelamun kek orang gila. diajak ngomong kayak..." belum sempat melanjutkan kaliamatnya. Tiara sudah dihadiahi tatapan tajam oleh Ali. seketika Tiarapun bungkam dan menunduk.
"Lo mah nggak asyik.. cabut aja lah.."ucap Ali dan segera berlalu meninggalakan Tiara. dan berlalu mendekati temna-temannya yang sedang mengajari anak-anak desa.
mereka begitu senang saat Ali mengehampiri mereka dengan membawa gitar. karena mereka tau pasti ini saatnya mereka bernyanyi bersama. sebenarnya Ali tak begitu mengerti lagu anak-anak. tapi nada riang menurutnya pasti akan sama dengan lagu anak-anak.
dan benar saja keceriaan itu terlihat jelas diwajah mereka saat bisa bernyanyi bersama. belajar sambil bermain lewat lagu. hingga tanpa terasa waktu sudah menunjukkan jam 8 malam. mereka pun menyudahi belajar bersama ini. dan perlahan anak-anak itu mulai pulang kerumah masing-masing.
setelah mereka semua pulang semua anggota langsung merenggangkan tubuh mereka. mungkin karena seharian bekerja dan diamalam harinya harus memeberi belajar anaka-anak. namun leleah itu rasanya hilang disaat mereka bisa melihat tawa anak-anak didesa ini. berbeda dengan yang lainnya Prilly kini duduk dikursi dibawah pohon. ia terduduk lesu sambil sesekali melihat ponselnya. ia mulai merindukan anak-anaknya. bagaimana kabar mereka Prilly benar- benar ingin bisa melihat mereka. kalaupun lewat suara saja rasanya kurang jika belum melihat wajah mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Kecil
Humorsuara tangisan itu seperti alarm yang mengusik istirahat seorang pemuda yang masih ingin meneruskan mimpinya dijam 12 malam.ia berusaha menutup telinganya dengan bantal.tapi tetap saja suara itu masih terdengar.dengan terpaksa pemuda itu menghampiri...