prilly terlihat gelisah dengan mondar mandir. pikirannya sedang bingung dan sesekali matanya tak henti melihat sekitar seakan menunggu seseorang. semenjak tadi siang dia menelfon rumah dan mendengar bayinya yang menangis begitu kencang. dan Bunda bilang baby Miftah sekarang sedang demam dan sangat rewel. Bunda mengatakan Prilly tak perlu khawatir karena ada bunda yang akan menjaga. tapi, karena rasa keibu an Prilly sudah benar-benar melekat rasa cemas itu ada dan ingin rasanya Prilly segera pulang hanya untuk mnegecek keadaan anak angkatnya itu.
"Lo ngapain sih.. nggak ada kerjaan ya mondar mandir"Tiara tiba-tiba menghampiri Prilly.
"Lo liat Ali nggak..gue mau ijin soalnya"Prilly mencoba bertanya siapa tau Tiara mengetahui keberadaan Ali sang ketua kelompok.
"Ali lagi kerumah pak Kades. emang mau ijin apa lo sampai cari Ali."
"Anak gue sakit. dan gue mau ijin bentar aja buat lihat keadaan anak gue.. pliss lo bisa nggak ijinin gue buat pulang bentar. besok sore gue udah balik lagi kesini kok.. pliess.."Ucap Prilly memohon. tak ada cara lain. karena kalau menunggu Ali sudah pasti sangat lama. dan Prilly tidak bisa menunggu lama.
"nggak bisa, kita ini lagi tugas. lo bisa kan fokus buattugas kita dulu. lagian kalok lo disini pasti ada yang urus anak lo kan"ketus Tiara.
"Ta..tapi, anak gue butuh gue. pliss ijinin gue. gue janji besok sore gue udah baik kesini. nggak bakalan lama sumpah"Prilly masih memohon. prilly memohon ke tiara karena Prilly sadar diri Tiara termasuk anggota yang paling bertanggung jawab atas kelompok.
"Nggak bisa ya nggak bisa. mending lo sekarang ke lokasi proker aja. buang buang waktu aja si lo"ketus Tiara yang kekeh tidak mengijinkan Prilly.
"Ta.."
"buruan kesana.."ucap Tiara sambil mendorong Prilly.
"Ada apa an nih.."tiba-tiba suara Ali mengintrupsi. dan itu membuat Tiara maupun Prilly langsung menoleh. ternyata Ali tak sendiri dia bersama Pak kades.
"Ali.. gu.."ucapan Prilly langsung dipotong oleh Tiara.
"Dia mau seenaknya ijin pulang. padahal tugasnya disini masih banyak. nggak bisa profesional banget sih jadi orang"ucap Tiara dengan mata yang melirik tajam kearah Prilly. Prilly menunduk merasa takut. ucapan Tiara ada benarnya. tapi ini masalah yang serius tentang anaknya yang membuat Prilly malah gelisah.
"gue ijin pulang sebentar buat lihat keadaan anak gue yang sakit.. tapi gue janji besok sore udah balik kok.. beneran."Prilly mencoba memohon kepada Ali saat ini.
"Siapa?"tanya Ali.
"Miftah"ucap Prilly singkat dengan menunduk. Ali terkejut baby kesayangannya sekarang sedang sakit.
"Eeemm.. pak kades, maaf mungkin saya akan ikut mengantarkan anggota saya pulang sebentar. dengan memastikan dia tidak pulang melampaui batas yang dia bilang tadi. jadi mungkin pertemuan nanti malam kita ganti besok. apa bapak tidak keberatan"ucap Ali mencoba memohon ijin. karena memang sebenarnya. nanti Ali, pak kades dan pengurus grub akan rapat mengenai tugas yang sudah 50% selesai ini. namun mendengar baby kesayangannya sakit. Ali bersusah payah untuk mencancel acara yang sempat dibuat bersama pak kades.
"Tak masalah nak, lagi pula ini rapat bersama kalian. besok atau lusa mungkin kita akan rapatkan ini. lagi pula anak itu memang prioritas orang tua. saya juga orang tua, kalau mendengar anak sakit saat bekerja pasti akan bingung dan tidak akan konsen dengan pekerjaan. kamu juga pemimpin yang bijak, memastikan anggota akan tepat waktu untuk ijin dengan menjaganya. bukan berarti tidak percaya hanya sebagai ketua kamu bisa bertanggung jawab."jelas pak kades. "ya sudah saya mau pulang dulu. kamu segera temani anggotamu ya.."ucap pak kades berpamitan. dan diangguki oleh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Kecil
Humorsuara tangisan itu seperti alarm yang mengusik istirahat seorang pemuda yang masih ingin meneruskan mimpinya dijam 12 malam.ia berusaha menutup telinganya dengan bantal.tapi tetap saja suara itu masih terdengar.dengan terpaksa pemuda itu menghampiri...