suara pertamanya

3.6K 184 3
                                    

"pakk.. plis pak.. tolong jangan masukin saya dikelompok ini.. pasti masih ada kelompok yang butuh aggota kan.. coba dicek lagi dech.."pinta prilly.

"maaf mbak semua kelompok sudah diACC cuma satu kelompok ini yang belum.. toh.. sepertinya nama mbak juga udah ada disini..kenapa harus pindah..?"

"pak..."belum sempat prilly melanjutkan ucapannya.

"pak.. ini saya mau nyerahin formulir kelompok saya yang udah di ACC kampus dan juga daerah yang akan kami tempati.."ali menyerahkan map yang berisi lembar formulir pendaftaran KKN.

prilly memutar bola matanya ke berkas yang diberikan ali. segera tangannya meraih berkas dan membuka. dengan mengamati satu persatu nama yang tercantum.

"kok.."cletuk prilly kaget saat menyadari namnya sudah tercantum dalam kelompok ali.

"baik pak.. jadi untuk proposal nya kami akan menyusul.. dan kami permisi.."menoleh kearah prilly"ayo kita ke bascam.."melempar senyum manis dan segera menarik tangan prilly.

***

"lepasin..."melempar tangan ali paksa. dan denga segera ali melepaskan tangan prilly dan langkah mereka pun terhenti. ali melipat tangannya didada, menunggu apa yang akan dikatakan prilly yang sepertinya sudah menyiapkan beberapa kalimat umpatan untuknya. prilly sudah memasang wajah kesal matanya tak henti-hentinya menatap sinis ali.

"jangan lama-lama .. natap gue.. ntar jatuh cinta baru rasa.."cletuk ali memulai pembicaraan.

"ciihhh..."segera membuang muka yang kaget mendengar ucapan ali.

"udah.. ngaku aja kalok lo dari awal udah jatuh cinta sama gue.."

"apa an si.. makin ngaco lo ya.."

"teruss.. kenapa masih disini.." semakin mendekatkan wajahnya hingga membuat prilly mundur karna terlihat ali mendekat. prilly memejamkan matanya sambil menarik nafas kesal. prilly segera meletakkan telunjuknya kedahi ali dan mendorongnya.

"bisa nggak ... nggak usah maju-maju .."

"tu kan.. lo jatuh cinta sama gue.." nyengir iseng.

"lo itu ya..."belum sempat melanjutkan ucapannya. hp prilly terdengar berdering dan segera mengangkatnya.

"iya bunda..ee.. iya prilly pulang ya bunda.."segera menutup telfon dan segera beranjak pergi. tapi langkahnya terhenti saat tangan ali dengan cepat meraih tangannya.

"mau kemana lo.. kita kebascam dulu.."

"tapi anak gue lagi nangis.. gue mau pulang.."

"anak yang mana..??"

"miftah.."

"ooww.. ya udah ayo.."menarik tangan prilly. tapi prilly segera menahan.

"gue bilang gue nggak bisa kebascam anak gue nangis.."

"banyak ngomong lo.."menarik tangan prilly. dan dengan pasrah prilly menuruti langkah ali. "buruann masuk.."membukakan pintu mobilnya.

"perasaan bascam lo nggak jauh jauh amat.. kenapa pakek mobil.."

ali segera mendorong prilly masuk dan segera mengenakan seat belt. " udah diem.." segera menutup pintu. dan segera melangkah cepat kekursi setir.

***

"lho..???"kata itu yang pertama kali diucap prilly saat menyadari mobil ali berhenti dimana. hingga lamunannya terbangun saat pintunya terbuka.

"sampai kapan lo mau diem disitu.."

"ta..ta..tapi.."

"ouffttt.. lo belum bisa.."segera melepaskan seat belt prilly.

"makasih.." dan segera keluar dari mobil. ali langsung menutup pintu mobilnya. namun mereka berdua sama-sama mematung saat baru menyadari mereka berdiri sangat dekat.

"wwahhhh.. lihat bunda datang sama ayah.." suara bunda seketika menghentikan lamunannya.

"bunda.."ucap ali dan prilly bersamaan. diikuti mencium tangan bunda dengan bergantian.

"hello bro.. merindukan ayah.."menggendong miftah. yang terlihat miftah sangat senang saat ali mengulurkan tangannya.

prilly menepuk pundak ali."aww..". "kebiasaan ya.. panggil anak gue miftah.. jangan bro.."

"dia juga anak gue.. ya terserah gue..". "tapi anak bakalan lebih senang kalau dipanggil namnya atau kalau nggak gitu nak, atau kak, kalok nggak gitu adek.. itu semua agar anak bisa terbiasa berkata sopan kepada yang lebih tua.. "

ali terdiam mendengar ucapan prilly. dalam hati* bener juga orang tua adalah contoh untuk anak.. ntar kalaok miftah gede manggil gue bro..

"boleh saja menyapa anak dengan panggilan akrab.. tapi setidaknya dimulai baby anak diajarkan sopan santun.."lanjut prilly.

"oke.. sekarang ayah akan manggil kamu miftah.."tersenyum dan entah faham atau tidak baby miftahpun ikut tersenyum. prilly yang mendengar itupun ikut tersenyum mendengar ucapnnya. perlahan tanpa sengaja ali dan prilly saling bertatapan dan pandangan mata mereka saling terhenti dipandangan mata masing-masing.

"bbbwweefff...bbweefff.."suara baby miftah menghentikan lamunan mereka.

"wwahhh.. baby miftah sudah mulai mengeluarkan suara..hhemmm.."senyum prilly mendekat kebaby miftah.

"hhaaa.. suara apa.. bbweehhhfff.."

"bukankan itu suatu kebanggaan dari orang tua.. ketika mendengar suara bayi.. awal bayi hanya bisa mengekspresikan ucapannya dengan menangis dan tersenyum.. tapi sekarang baby miftah bunda.. sudah mau mulai belajar ngomong.. iya kan sayank.."jari jemati prilly memegang pipi lembut.

"yahhh.. karna dia senang dekat dengan ayahnya.."mencium baby miftah.


Malaikat KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang