mak mak arisan panci

5K 220 2
                                    

"ali.."

terdengar suara itu memanggil ali dari kejauhan.tapi ali tak menggubris panggilan itu dan hanya meneruskan langkahnya menuju kelas.hingga sesampainya dikelas ali langsung memilih duduk didekat jendela.itu kebiasaan ali jika datang lebih awal. dia hanya mencoba mencari inspirasi dalam membuat lirik lagu. karna ali sangat menyukai musik dia sering membuat lagu-lagu itu dengan selalu mencari sebuah ketenangan.sambil meletakkan kakinya kedepan kursi yang ada dihadapannya.ali segera mengambil airphone dan memasangnya tepat ditelinganya.

"ali..kamu jahat banget si dari tadi aku panggil malah terus aja jalan.."dengan nafas yang ngos-ngosan tiara langsung duduk dikursi yang ada disebelah ali.

namun ali nggak langsung melihat tiara yang terlihat sekali berusaha susah payah memanggilnya.pastinya, ali memakai airphone otomatis dia tidak mendengar suara tiara.

"ali..kamu kok diem aja si.."tiara menatap ali yang terlihat kepalanya sedikit bergerak seakan menikmati lagu yang sedang didengarnya.segera tiara melepaskan airphonenya."ali.."

ali langsung kaget tiba-tiba airphone yang menempel ditelinganya tiba-tiba ditarik.segera ali melihat kearah pemilik tangan yang menarik airphonenya. dan matanya mendapatkan sosok tiara yang sekarang sudah menggenggam airphonenya dengan memasang wajah kesal.tapi bukannya mengeluarkan kata ali langsung mengambil airphonenya dan segera memaainya kembali.

"ali..."tiara mencoba mengambilnya kembali.dan ali kembali menatap tiara yang semakain geram.terlihat wajahnya yang kesal seperti gunung merapi yang sudah siap meletus dang mengeluarkan lava yang dahsyat. tapi pandangan ali santai.

"ngapain si lo.."jawab ali dengan santai dan segera mengambil lagi tapi tiara langsung menriknya.

"ali..."mengambil nafas berat.."dari tadi aku panggil kamu.."

"trus kenapa?lo panggil gue terserah lo..mulut-mulut lo yang ngecap apa urusannya sama gue..sini.."berusaha mengambil tapi tiara malah menyembunyikan ditasnya.

"ali..seharusnya kalau aku panggil kamu..kamu berhenti donk.."

"berhenti..emangnya lo polisi yang biasanya nilang.. yang biasanya manggil orang trus nilang.."

"iiihhh..bodo ah.."

"ya udah..sini airphone gue.."

tiara langsung memberikan tasnya dengan memasang wajah kesal.dan ali langsung mengambil airphonenya dan memakainya.ali kembali menatap keluar jendela.matanya tiba-tiba melebar saat mendapati prilly sedang melintas didepan kelasnya dengan cici. ali langsung mmbuka jendela.

"woii..mak mak arisan panci.."teriak ali keras.

langkah prilly dan cici terhenti.dan prilly merasa mengenal suara itu.walaupun nggak jelas dia memanggil siapa.tapi karna penasaran prilly dan cici memutar kearah asal suara yang berteriak tadi.

"hhhii..cowok bawel.."celetuk prlly.

"mak mak arisan panci sini lo.."

prilly dan cici bingung dengan ucapan ali.sedangkan pandangannya hanya tertuju pada cici dan prilly.

"lo budek ya..gue panggil lo mak- mak arisan panci.."

"maksud lo gue.."

"udah..cepeetann kesini.."

terpaksa prilly mengikuti ucapan ali.prilly menarik cici untuk mengikutinya.dan mulai medekat kejendela kelas ali.

"lo kuliah disini juga ternyata.. gue pikir kuliah di UPP"

"UPP apa an tu.."

"Universitas  Pasar Panci.."tawa ali langsung meledak.

"enaka aja lo..lo itu juga ngapain disini seharusnya lo itu ada di UNC"

Malaikat KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang