3

2.4K 304 29
                                    

🥀__🥀

Suasana pagi itu sama seperti biasanya, seluruh orang yang berada dirumah akan beraktivitas apalagi ini adalah hari minggu. Hanin sudah sibuk didapur bersama Cilla sedangkan Jevaro sibuk memberi makan ikan-ikan koi nya didalam kolam belakang, lelaki yang hanya punya waktu sebentar dirumah itu sangat banyak peliharaannya. Mulai dari kucing, ikan, sampai burung. Hanin yang tidak terlalu tertarik dengan hewan peliharaan mau tidak mau harus turut memperhatikan juga. Karena Jevaro membelinya mahal, jadi kalau mati ya duitnya sayang.

"Cella siniii" Jevaro melihat Cella berjalan ketempat penjemuran, sepertinya gadis itu baru saja mendapat tugas dari Hanin.

"Bunda apa kabar?" Jevaro mengelus pelan rambut Cella setelah gadis itu duduk disampingnya.

"Baik, tapi katanya belum tau kapan mau keJakarta lagi" Cella tahu, kalau pertanyaan tentang bunda itu hanya pertanyaan iseng agar ia dan ayahnya punya sesuatu untuk dibicarakan. Semenjak tinggal kembali dengan ayah, Cella memang merasa kalau mereka sedikit berjarak. Meskipun ayah sudah berusaha memberikan Cella perhatian yang lebih, tapi tetap saja Cella merasa canggung.

"Sekolah gimana?? Baikkan??" Ingin rasanya Cella mengadukan seluruh perlakuan menyebalkan dari ibu sambungnya, tapi tidak bisa, karena ayahnya pasti akan membela wanita itu.

"Aku rasa baik aja sampe aku harus ikut les di tempat temen ayah itu. Aku tuh pengen kayak temen-temen ku itu lho yah, menikmati waktu sekolahnya, bukan belajar mulu, bagusin nilai mulu!" Jevaro terkekeh, Hanin hanya memberitahukan kalau anak kembarnya ikut les, tapi Hanin tidak membicarakan nilai yang mereka dapat. Mungkin kalau iya, akan berbeda cerita.

"Kakak pengen kuliah dimana?? Jalur apa??" Cella diam, dia belum ada fikiran kesana. Dia baru saja tiga bulan memakai seragam abu-abunya, siapa yang sudah memikirkan hal sejauh itu??

"Kuliah kan masih jauh yah, lama banget. Aku baru aja SMA lho ini"

"Kalau kakak mau pake jalur mandiri bisa-bisa aja, kalau kakak mau pake PTN ya nilainya harus bagus dari semester satu. Itu tergantung kakak, tapi kak, kuliah di kedokteran tuh toxic banget loh dipenilaian" Cella diam. Hatinya terasa marah, ini seperti ibu sambungnya yang sudah berbicara banyak dengan ayahnya sampai-sampai lelaki itu pun turut membicarakan nilai. Cella marah, ini tidak seperti ayahnya ketika ia SD dulu, yang selalu bilang kalau nilai itu bukan apa-apa. Cella tidak mengenal siapa pun disini, semenjak Hanin masuk kekehidupan mereka, Ayah dan Cilla jadi berubah.



🥀__🥀




Setelah sarapan Cella memutuskan untuk masuk kedalam kamar, padahal Cilla sudah memintanya untuk bergabung dengan mereka. Sepertinya mereka tengah menghabiskan waktu bersama, entah apa yang mereka lakukan tapi Cella tidak mau tahu.


Cella meraih satu album foto yang selalu ia bawa kemana pun ia pergi. Ini adalah kenangan masa kecilnya. Disana ada foto mereka ketika masih menjadi keluarga bahagia dulu, ketika bunda masih menjadi ratunya ayah. Satu persatu lembar album foto tersebut Cella buka, mencoba mengingat kenangan yang ada didalamnya. Senyum kecilnya terukir, kalau tahu hal seperti itu akan ia rindukan dimasa sekarang, rasanya Cella ingin kembali kemasa lalu dan ikut berlarian bersama ayah bunda, bukan hanya duduk karena terlalu lelah.


"Kalian tuh bahagia gak sih sebenarnya??" Masih menjadi pertanyaan besar dihati Cella, mengapa orang tuanya berpisah. Kalau memang tidak saling cinta, lalu kenapa mereka menikah?? Cella mungkin tidak akan pernah faham dengan pemikiran orang dewasa.

Pintu kamar dibuka, ada Cilla diujung sana. Dengan pakaian yang sedikit lebih rapi.


"Cell, mau groseri shopping sama ayah ibu. Yuk?? Katanya kemarin kamu mau ke miniso" Kalau hanya Cilla dan ayah mungkin Cella mau saja, tapi ada ibu sambungannya disana dan Cella masih kurang nyaman berada disatu lingkungan yang sama dengan Hanin.


"Gue nanti aja deh Cill, besok pulang sekolah juga bisa" Cilla mengangguk, lalu menutup kembali pintu kamar Cella. Berkali-kali Cella menghela nafas berat. Kenapa sampai sekarang ia belum melihat sisi baik ibu sambungnya??


"Kamu beneran gak mau ikut??" Pintu kamar kembali dibuka, ada Hanin disana. Wanita itu bersidekap dada, mungkin berusaha mengintimidasi Cella.


"Gak, aku nanti sendiri aja"

"Oke" Hanin menutup pintu kamar Cella, berjalan menuju suaminya yang sudah menunggu diruang tengah bersama Cilla.



"Mas, kartu debit anak-anak tuh bisa gak kalau mereka mau narik atau payment tuh verif dulu ke aku??" Aro menggeleng pelan,


"Gak bisa sih, paling diblokir dulu?? Emangnya kenapa??"

"Kartu debit Cella tolong di blokir dulu ya mas"




🥀__🥀




Not @ me nangis parah nonton music space😭😭

pengen ada unit taeil haechan doyoung, pengen mereka punya album aaaaaaaaa😭😭😭😭😭😭😭

CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang