🥀__🥀
Menjadi dosen muda tidak semudah yang orang bayangkan, masalah finansial memang terselamatkan karena Hanin mengajar disalah satu kampus besar yang biaya UKT nya saja kadang bikin orang-orang mikir dua kali untuk masuk jalur mandiri. Nama Hanin naik karena bantuan para mahasiswanya. Sistem belajar Hanin yang sangat bagus membuat para mahasiswa berebut untuk masuk kekelasnya dan berlomba-lomba pula untuk memberikan Hanin nilai terbaik ketika ada survei. Karena penilaian untuk Hanin yang selalu baik, akhirnya Hanin yang kala itu baru dua tahun menjadi dosen sudah ditunjuk oleh kaprodi untuk menjadi dosen pembimbing.
Hanin bukan tipe dosen yang 'bodo amat', ia begitu perduli dengan mahasiswanya. Maka ketika ia mendengar bahwa salah satu mahasiswanya terseret kasus korupsi diperusahaan tempat magang, Hanin tak tinggal diam. Hanin beberapa kali ikut kedalam pemeriksaan tim audit, memastikan kalau mahasiswanya bersih, dan syukurnya, direktur perusahaan tersebut bisa diajak kerjasama. Direktur perusahaan itu adalah Jevaro.
Entah memang sudah direncakan oleh semesta atau apa, Jevaro mendekati Hanin dengan lancar dan Hanin yang selama ini selalu menolak pria sama sekali tidak menunjukkan penolakan kepada Jevaro, bahkan ketika Jevaro mengatakan kalau ia sudah bercerai dan memiliki putri kembar.
Banyak hal didalam diri Jevaro yang Hanin cintai. Tentang lelaki itu yang selalu menanyakan pendapatnya untuk segala hal, tentang Jevaro yang pintar membaca situasi dan menjadi pemimpin untuk Hanin. Tentang Jevaro yang selalu mendukung segala keinginan Hanin.
Orang bilang, perempuan itu tidak boleh berpendidikan tinggi, toh nanti kalau sudah nikah pasti kerjanya ya didapur. Ada juga yang bilang, jangan sekolah terlalu tinggi dan jangan mengincar posisi tinggi dipekerjaan, nanti gak ada lelaki yang mau. Orang bilang, laki-laki tidak akan mau sama perempuan yang lebih atas dari mereka, tapi Jevaro tidak. Ketika Hanin mengutarakan keinginannya untuk menempuh pendidikan S3 nya, Jevaro lah orang yang paling semangat membantunya ini itu.
Jevaro memberikan Hanin standar terlalu tinggi sehingga Hanin tidak dapat pergi kelain hati.
🥀__🥀
"Tapi kalo zaman sekarang, yang pdkt modelan ayah tuh pasti cuma ada mau nya aja kan bu??" Entah sejak kapan Cella bergabung dengan Cilla dan Hanin, yang pasti sekarang gadis itu tengah berpangku dagu memperhatikan Hanin bercerita.
"Mungkin?? Soalnya ayah mu waktu hari terakhir ibu kekantornya langsung minta nomor telfon dan anehnya juga kok ibu langsung kasi ya??" Hanin terkekeh, mengingat masa lalu memang sedikit menggelikan.
"Ya namanya juga jodoh ibuuu, kalau pun waktu itu ibu gak ngasi nomor ibu, kalian pasti diketemuin di tempat lain" Hanin mengangguk mengiyakan kalimat Cilla. Kalau sudah jodoh, mau sejauh apa pun jarak, pasti bisa menyatu.
"Mungkin ibu memang bukan yang pertama buat ayah, tapi ibu ngerasa kalau ayah tuh cinta banget sama ibu. Karena ayah ngasi semuanya buat ibu, jadi ibu juga berusaha untuk ngasi semua yang ibu kasi ke ayah, ke kalian. Ibu sayang ayah, dan sudah pasti ibu juga sayang kalian"
"Aaaaahhhhh" Cilla dan Cella sama-sama terharu, keduanya buru-buru memeluk Hanin. Posisinya Hanin ada ditengah, diantara keduanya.
"Karna ibu sayang kalian berdua, jadi kalian juga harus saling menyayangi ya?? Jangan berantem lagi, ibu bener-bener sedih, ayah apalagi. Selagi masih bisa dibicarakan, ngomong aja pelan-pelan. Kalau kalian ngerasa gak sanggup, minta tolong sama ibu. Ibu siap jadi penengah buat kalian" Keduanya mengangguk, mengeratkan genggaman masing-masing. Rasanya memang nyaman ketika punya masalah dan ada yang mau jadi penengah disaat ego sedang bertahta.
"Kok kalian pelukkan gak ajak ayah???" Jevaro muncul dari pintu belakang, jas navy yang tadi pagi ia kenakan sudah terlepas menyisakan kemeja biru yang terlihat begitu pas dibadannya.
"Ayah tuh gak diajak!!" Cilla dan Cella serempak berteriak untuk menggoda ayahnya. Yang lebih tua jelas merasa tertantang dan buru-buru menghampiri ketiganya, mengelitiki si kembar sampai suara tawa mereka yang melengking memenuhi halaman belakang, berdoa saja semoga ikan-ikan koi Jevaro tidak setres mendengar suara tawa Cilla dan Cella.
Hanin tersenyum simpul, kalau menghabiskan waktu seperti ini, rasa-rasanya mereka tidak memerlukan anggota baru dirumah. Mereka saja sudah cukup untuk bahagia.
🥀__🥀
TMI : aku abis bikin playlist baru buat ngedraft (aku kalo nulis selalu dengerin lagu buat bangun mood)
KAMU SEDANG MEMBACA
Castle
Fanfiction"Mom, do you know?? I love you. So much!" NoHyuck ft Chenle Cover by Pinterest