19

2.1K 256 11
                                    



🥀__🥀



Cilla terpaksa menghentikan langkahnya ketika ia melihat sosok yang dulu selalu bersamanya, bertanya-tanya apa yang pemuda itu lakukan disini, ditempat latihannya.


"Kak Dery??" Dery yang merasa terpanggil menoleh, senyumnya melebar saat melihat Cilla. "Kakak ngapain disini??" Cilla mengedarkan pandangannya, takutnya memang Dery kemari bersama pacarnya, tapi ia tidak menemukan siapa pun.


"Mau ngomong sama Cilla, boleh??" anggukan Cilla membawa keduanya duduk tepian jalan, kebetulan suasana disekitar tempat Cilla latihan sore itu tidak terlalu ramai.


"Udah lama banget gak ketemu" Dery membuka percakapan, menatap Cilla yang sudah hampir sebulan ini tidak ia temui, biasanya ia akan menghabiskan sore hari bersama Cilla, tapi semenjak gadis itu tidak lagi menggunakan jasanya, pertemuan itu usai.


"Hehe, iya. Kak Dery sehat??" Dery mengangguk atas pertanyaan yang dilontarkan Cilla. Dirinya masih menimang-nimang tentang yang akan ia utarakan. Hatinya berat melakukan ini, tapi ia harus. Ia tidak ingin ada kesalahpahaman lebih lanjut.


"Cill??" Cilla yang sedari tadi sibuk membuang tatapan matanya kini menatap Dery.


"Kenapa gak bilang kalau bukan bu Hanin yang nyuruh aku berhenti ngajar?? Kenapa gak bilang kalau kamu sendiri yang minta aku berhenti??" Cilla tercekat, ekspresi terkejutnya tidak bisa ditutupi tapi beberapa detik kemudian gadia itu mulai memahami keadaan.


"Ohh, kakak udah tau?? Dari siapa?" Susah payah Cilla menjawab, Cilla takut akan menangis kalau berbicara.



"Kakak ada salah Cill?? Kakak punya salah selain karena kakak punya pacar?? Cill??" Cilla memejamkan matanya erat, terlalu malu menatap Dery. Dery sudah tau perasaannya, lalu sekarang apa?


"Cella cerita semuanya, tentang kamu yang punya perasaan sama kakak, tentang kamu yang gak mau lagi kakak jadi guru private kamu karna kakak punya pacar. Cill?? Kamu tau kan, kita bisa bicarain baik-baik, gak perlu kamu pergi kayak gini. Kamu tau kamu tuh udah kayak adek buat—"


"Aku bukan adik kakak, kamu bukan abang aku. Jangan bikin ikatan yang gak pernah ada diantara kita!! Tolong kak, kakak udah dikasi uang sama ibu, jangan lagi ganggu aku. Kita bukan siapa-siapa lagi sekarang!" Cilla bergegas meninggalkan Dery yang terkejut dengan kalimat Cilla. Dery dapat melihat itu, mata Cilla memerah, bahkan disetiap langkah Cilla, bahunya bergetar.







🥀__🥀






Semua kalimat yang Dery ucapkan dan yang dirinya sendiri keluarkan dari mulutnya terus berputar-putar didalan kepalanya. Cilla memutuskan untuk pulang menggunakan ojek online, langkahnya pelan dan terasa tidak bertenaga. Menghadapi Dery dan menangis beberapa jam sungguh menguras tenaganya.

Cilla terkekeh pelan ketika melihat Cella sedang tertawa gembira bersama satpam mereka. Kembarannya itu seperti tidak punya beban sama sekali, seperti tidak punya dosa padahal ia baru saja menghancurkan hubungan Cilla dengan Dery. Cilla tidak tahu bagaimana cara mengendalikan dirinya, tiba-tiba saja ia sudah berdiri disamping Cella dan menendang Cella sekuat tenaga.


"LO APA-APAAN SIH??" Cella jelas marah, Cilla datang-datang malah mendangnya. Tapi sepertinya tidak cukup dengan tendangan, sekarang gadis yang terkenal lemah lembut dikeluarga itu menarik rambut Cella sekuat tenaga.


"Lo apa-apaan sih Cilla??!!" Cella cepat terlepas dari jambakan itu, karena Cilla menang tidak banyak menggunakan tenaga.


"Lo!!" Cilla menunjuk Cella tepat didepan mata gadis itu. "Lo bisa-bisanya bilang sama Dery alasan gue gak mau belajar sama dia lagi. Lo bisa-bisanya ketawa sana sini kayak gak punya salah padahal gue bingung harus bilang apa sama Dery!! Kenapa lo masih bisa ketawa anjing!!!" Hilang sudah kesopanan, Cilla tidak perduli. Hasratnya untuk melampiaskan kekesalannya kepada Cella lebih besar.



"Gue cuma berusaha bantu lo!! Gue kasihan sama lo!! Gue juga kasihan sama Dery yang kebingungan. Gue cuma mau lo berdua ngomong baik-baik"


"Dan sekarang??? Lo kira kami ngobrol dengan baik?? Lo bisa gak gak usah ikut campur urusan gue?? Gue gak pernah ikut campur urusan lo sama Jingga ya!!"


"Lo kenapa bawa Jingga sih anjing??!" Cella tidak terima, gadis itu ikut menarik rambut Cilla dan Cilla tidak mau kalah. Kalau tadi ia masih menggunakan perasaan, tarikan yang kali ini menggunakan seluruh tenaga. Ini kali pertama keduanya bertengkar hebat, bahkan sampai menggunakan fisik, satpam yang sedari tadi mencoba melerai saja ikut terkena cakaran dari kuku keduanya yang memang panjang dan tajam.



"CILLA CELLA STOP!!!" Sampai teriakan Hanin terdengar, barulah keduanya sadar kalau mereka telah melalukan tindakan yang bodoh.







🥀__🥀







Asikk berantem

CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang