l. LOL [part two]

368 113 103
                                    

Agaknya 🔞
{kissing part tapi nggak sedetail itu}

---

[02] Overthinking

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[02] Overthinking

"ARGH!" Lavin kembali berteriak sembari menutup wajahnya dengan jaket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ARGH!" Lavin kembali berteriak sembari menutup wajahnya dengan jaket. Ia masih terduduk di ruang kerja nya, padahal waktu menunjukan hampir pukul tujuh malam. Salahkan saja Gio yang tadi sore membuat pipinya memerah karena ungkapan perasaan lelaki alpha labil itu.

"Saya serius Vin, apa bisa kita mulai hubungan ini dengan lebih baik lagi?" Lavin kembali memerah, sia-sia sudah ia membangun dinding beberapa hari ini jika pada akhirnya Gio justru mengungkapkan perasaan padanya.

"Tapi, ini beneran gak sih?" Gumam Lavin sembari membuka jaket yang baru ia gunakan untuk menutup wajahnya.

"Ini aku nggak lagi di bohongin Gio kan? Dia nggak lagi narik ulur aku kan?" Lavin terus menerus bergumam, ia merasa asing dengan perasaan dan situasi nya saat ini.

"Ini beneran kecepetan gak sih?" Gumamnya lagi. Kali ia dengan iseng mencium pakaiannya sendiri, memastikan feromon Gio bahwa masih tertinggal di pakaiannya. "Masih bau papermint Gio sih," gumam nya lagi dan lagi. Ingatan nya kembali pada saat ia mengangguk malu di rooftop beberapa jam lalu.

Grep!

Pelukan hangat mendarat pada Lavin sesaat setelah ia mengangguk atas pertanyaan Gio. Entah, Lavin sendiri tak paham betul konteks anggukannya untuk menerima Gio atau untuk sekedar memulai awal yang baru bagi kedua nya, namun pelukan hangat yang diterima nya membuat Lavin sontak membalas.

"Saya janji nggak akan lama Vin, saya janji secepatnya perasaan saya bisa mutlak untuk kita." Gumam Gio tepat ditelinga Lavin, membuat gadis itu tersenyum kecil dibalik pundak Gio.

"Terima kasih Vin," ucap Gio lagi, kali ini ia mengurai pelukannya dan mendekatkan wajahnya pada Lavin yang hanya terdiam.

"May I kiss you?" cicit Gio yang semakin mendekatkan wajahnya saat Lavin menutup mata.

Dan setelahnya, Lavin bisa merasakan sapuan lembut bibir Gio menyapa nya, perutnya terasa penuh dengan kupu-kupu yang beterbangan, persis seperti penggambaran Joela tentang perasaan cinta yang terbalas.

Lavin merasakan nya.

Ceklek!

Lavin tersentak kembali dari lamunan nya saat pintu ruangan terbuka dan menampakan Joela diambang pintu.

"Bau banget," komentar Joela sebelum gadis itu melangkah masuk. "Lo abis ketemu Gio lagi Vin? Kok feromon nya nempel disini?" Tanya Joela yang memang tak tau apapun.

Lavin tak menjawab, ia hanya terdiam, menurutnya ini bukan saat yang tepat menceritakan pada Joela. Ia juga baru saja mau memulai dengan Gio. "Udah selesai?" Lavin justru memutar pertanyaan Joela, membuat gadis itu lupa dan mengangguk kecil.

"Udah, yuk balik." Ucapnya lupa akan pertanyaan feromon yang belum dijawab Lavin.

Malam ini Lavin memang pulang bersama Joela karena Chris harus lembur. Sepanjang perjalanan baik Lavin dan Joela sama-sama terdiam, Joela terdiam karena fokusnya menyetir, sedangkan Lavin terdiam sembari sesekali mengecek ponselnya, Gio belum juga mengabari setelah kejadian beberapa jam lalu yang mengharuskan Gio pulang lebih awal.

"Aw!"

Dalam heningnya mobil ini tiba-tiba saja Lavin merasakan nyeri dibagian tengah dada nya.

"Kenapa Vin?" Tanya Joela sembari menepikan mobilnya. "Lo sakit? Kok feromon lo kecium gini?" tambah Joela yang hanya dijawab gelengan Lavin.

Pikiran Lavin mendadak keruh, pasti ada sebab feromon nya dapat tercium Joela, tapi ia tak yakin apa penyebab nya?

Gio? Kamu nggak lagi aneh-aneh kan? Batin Lavin mendadak teringat lelaki yang baru saja melakukan scenting atas dirinya.

••tbc.••

Hai? Hehe..

Aku ngingetin dikit, kalo kissing part disini udah dianggep salah satu cara scenting pasangan ya (kurang jelas bisa baca part konsepsi) jadi secara nggak langsung, kejadian kissing di rooftop tuh termasuk cara scenting dari Gio ke Lavin, makanya feromon Gio kecium di Lavin lagi dan lagi. Nah kalo karena baik Gio dan Lavin udah setuju buat mulai dari awal semua (hampir kek pdkt) scenting yang dilakuin Gio tuh bisa berefek bikin kedua terikat, belum kuat sih. Lavin mulai bisa ngerasain perasaan aneh kalo Gio ngelakuin hal yang gak seharusnya dilakuin. Begitupun Gio yang bakal ngeluarin alpha feromonnya saat Lavin ngelakuin hal yang gak seharusnya juga.

Paham gak ges?? Wkwk.. Jadi, Yuk tebak-tebakan dulu.. kenapa hayo Lavin kesakitan?

And last, Give me some feedback please💜

LavenderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang