a. Alpha dan Omega

649 140 44
                                    

Hoam!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoam!

Seorang gadis di sudut ruangan itu kembali menguap. Kali ini ia mengusap pelan ekor matanya yang mulai berair.

"Ngantuk sekali," gumam nya. Di lihatnya waktu pada jam yang melingkar di pergelangan tangan. Masih pukul dua siang, batin nya lelah.

Sungguh ia memang lelah. Padahal hari ini hari pertama nya bekerja.

"Kenapa aku nggak excited gini sih?" Gumam gadis itu lagi, ia mencubit pelan pipi nya sendiri sembari terus bergumam "Ayo bangun ih, Lavin. Jangan kek gini dong." Beberapa kali.

Lavin? Oh ya, perkenalkan, nama gadis yang terduduk di sudut ruangan ini Lavina Qarla, si tokoh utama yang sepertinya mulai terbangun dari kantuk parah nya.

Apa aku keliling bentar ya? Sekalian ke toilet buat cuci muka, batin Lavin lagi. Kali ini dilangkahkan kaki nya menuju luar ruangan. Lorong lantai kerja nya masih cukup ramai dengan lalu lalang pekerja yang sedang keluar ruangan untuk sekedar foto kopi atau membeli snack di lantai 1.

"Vin?" Lavin menoleh saat seseorang memanggilnya. Joela, nama sahabat Lavin sekaligus atasannya di tempat ini.

"Kok udah keluar ruangan?" Tanya Joela setelah menyamakan langkah dengan Lavin.

"Aku ngantuk banget La, dari pada ketiduran mending keliling kan?" Joela terkekeh kecil mendengar jawaban Lavin yang terkesan lugu.

Lavin dan Joela memang sudah dekat sejak sekolah menengah atas, perbedaan usia yang hanya satu tahun, ditambah dengan sikap mudah akrab kedua nya membuat Lavin dan Joela bisa dekat satu sama lain.

Kedua nya semakin dekat saat memilih program studi yang sama di perguruan tinggi dan saat Lavin akhirnya memilih bekerja di perusahaan milik kekasih Joela, Chris.

"Nanti pulang bareng gue mau?" Tanya Joela memecah keheningan singkat kedua kedua nya, kali ini Lavin seketika mengangguk sebagai jawaban.

"Mau lah. Lumayan irit ongkos."

"Tapi nunggu Chris dulu ya," Lavin kembali mengangguk, tak masalah juga bagi dirinya mengekori sepasang kekasih ini, toh juga ia dan Chris telah saling mengenal.

"Ya udah, gue masuk ya. Lu jangan kelamaan keliling, kerjaan lumayan banyak." Balas akhir Joela sebelum ia berbelok dan masuk ke ruangan kekasih nya.

---

"Gio?!"

Lelaki yang sedari tadi hanyut dalam lamunan nya itu mengedip beberapa kali. Berusaha kembali fokus pada meeting yang tengah dilakukan nya.

Entah mengapa, ia memikirkan hal lain sedari tadi, pernikahan sahabat nya.

"Gio? Jadi gimana? Deal?" Tanya Vincent, sahabat dekat nya -yang lain- sekaligus rekan bisnis nya kali ini.

LavenderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang