q. Question and Answer

464 89 67
                                        

Lavin duduk terdiam di sudut kamarnya, Gio baru saja pamit pulangsekitar lima belas menit lalu, saat Lavin akhirnya terduduk dan melamun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lavin duduk terdiam di sudut kamarnya, Gio baru saja pamit pulangsekitar lima belas menit lalu, saat Lavin akhirnya terduduk dan melamun. Semua yang terjadi selama di pernikahan Elina seolah terulang dipikirannya. Tentang Elina yang ternyata mantan kekasih matenya, Elina yang masih punya rasa pada matenya dan Elina yang-.. entahlah. Lavin menghela nafas lelah. Ia malas membahas Elina.

"Kenapa rumit banget sih jalanku buat dapetin mate? Sekalinya dapet malah kayak Gio yang belum dilupain mantannya. Mana mantannya kek gitu lagi. Huh!"

Lavin memeluk lututnya dan kembali menghela nafas, "Apa mending aku ngikutin sarannya Pak Vincent ya?" gumamnya sembari mengusap jas Gio yang masih tersampir dibahunya. Ya sedari tadi Lavin belum mengganti pakaiannya. Jangankan itu, sepatu saja belum dilepasnya.

Lavin beranjak, ia tak bisa memutuskan malam ini. Biarlah ia memikirkannya dulu. Yang penting sekarang Lavin harus membersihkan diri dari aroma minuman Vincent dan menyamarkan feromon Gio yang mulai disadari orang sekitar tercium darinya.

Kling..

Lavin menatap notifikasi ponselnya dalam diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lavin menatap notifikasi ponselnya dalam diam. Gio baru saja mengirimkan pesan dan Lavin memilih untuk abai. Ia melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi.

Balas nanti aja, batin Lavin acuh.

---

"Ngapain lo?" Gio sontak menoleh saat Vincent menanyainya. Lelaki itu baru saja terduduk setelah pengarnya sedikit hilang.

"Nggak. Cuma abis ngabarin Lavin aja,"

"Oh.." singkat, dan setelahnya Vincent kembali tertidur. Pusingnya muncul lagi.

"Kok nggak dibales ya? Apa udah tidur?" Gumam Gio menatap ponselnya yang sama sekali tak menunjukan ada balasan dari Lavin.

Huh! Lelaki itu menghela nafas. Ia sadar sedari tadi di pesta Elina, Lavin sudah mengacuhkannya.

Pergi ke toilet lama, kembali dengan Vincent yang dalam keadaan mabuk. Tunggu, bagian ini Gio tidak cemburu kok, lalu apalagi? Lavin banyak terdiam selama perjalanan pulang, sudah bisa dipastikan gadis itu menghindarinya.

LavenderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang