[ON-HOLD]
Ketika Lavina, seorang gadis Omega yang diujung masalah tanpa sengaja bertemu Giorgani si lelaki Alpha yang misterius.
• Jungri Area
• 100% Fiksi Fantasi
• Don't expect too much
[09.02.22 - ??]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rasanya baru kemarin Lavin meminta waktu sendiri pada Gio.
Rasanya baru kemarin mereka beradu argumen.
Rasanya baru kemarin Gio mempertanyakan kesalahannya dan keputusan sepihak Lavin.
Rasanya baru kemarin, namun nyatanya sudah hampir seminggu.
Huh!
Seminggu Gio dan Lavin tak saling bertemu maupun sekedar memberi kabar.
Apa keduanya sudah jauh?
Mungkin.
Apa ada penyesalan akan hal itu? Sepertinya tidak bagi Gio, namun bagi Lavin? Iya mungkin.
Tunggu dulu, jangan salahkan Gio akan hal itu.
Drrttt...
Vincent is calling ...
Gio terbangun lantaran dering ponsel yang tak kunjung berhenti. "Halo?" Ucapnya dengan suara khas bangun tidur, membuat lawan bicara di telepon itu menghela nafas agak keras.
"Ini udah mau jam sembilan dan lo baru bangun tidur?" Balas lelaki di ujung telepon itu, Gio tau betul suara lelaki itu dan ia hanya meringis tanpa suara menyadari kekesalan di nada bicara lawannya ini.
"Ya lo berharapnya gue gimana Vin? Jam segini udah dikantor gitu? Nggak mungkin lah, kepagian."
Huh!
Ada helaan nafas terdengar cukup jelas menyapa pendengaran Gio, ia yakin betul apa yang akan diucapkan sahabatnya itu, "Lo beneran udah nggak bener Yong, gue udah nggak kenal lo sekarang. Gila banget efek ditinggal Lavin buat kehidupan sosial lo."
Nah kan, Gio kembali meringis mendengar ocehan sahabatnya, kata-kata seperti udah nggak bener, udah nggak kenal dan efek ditinggal Lavin sudah didengar Gio setidaknya lebih dari sepuluh kali seminggu ini, dan semua itu dari Vincent sahabat tercintanya.
"Udahlah, mending lo buru kesini, gue ada bawa sarapan nih. Gue tunggu setengah jam harus sampe ya." Ucap Vincent sesaat sebelum mengakhiri panggilan itu sepihak, membuat Gio dengan segera bangkit dari tempat tidur dan bersiap.
---
Mobil Gio terparkir rapi di parkiran kantor, namun sang empunya masih enggan keluar, Nunggu lima menit lagi deh. Males banget denger omelan Vincent. Batin Gio.
Tok tok tok
Namun ketukan di jendela mobil mengagetkannya. Lebih kaget lagi Vincent berdiri dengan wajah ketusnya, mau tak mau membuat Gio membuka kunci pintu mobilnya.
"Gue nyuruh lo masuk buat sarapan ya Yong, malah diem aja disini. Nggak menghargai banget lo." Gio memutar matanya enggan menanggapi sikap berlebihan Vincent yang kini nyaris tertawa mendengar ucapannya sendiri.
"Geli banget ya." Komentar diberikan Vincent atas ucapannya sendiri, "nih gue bawain bubur ayam tanjakan. Kesukaan lo kan?" Gio menoleh dengan cepat kearah bungkusan putih yang dibawa Vincent. Ingatan akan Lavin kembali lagi terputar, setidaknya dua kali ia mengajak Lavin makan di kedai bubur ayam kesukaannya ini.