n. Not today

413 99 86
                                    

"Eung-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eung-.." Pagi hari ini Lavin terbangun dengan cukup bersemangat. Pasalnya euphoria kesenangan semalam masih dirasanya.

Rasanya, kemarin semua nampak menyenangkan mulai dari bagaimana Gio melakukan scenting padanya, kedua nya mulai saling bertukar nomor dan akhirnya Gio mendatangi dirinya sepulang dari rumah sakit.

Namun, senyum sumringah Lavin mendadak hilang teringat insiden pertanyaan tak terjawab Gio semalam.

"Vin, apa selama beberapa jam ini kamu ada ngerasain sakit?" Tanya Gio akhirnya.

"Eh," Lavin menatap bingung pertanyaan Gio. Apa lelaki itu tau rasa nyeri yang baru menyerangnya beberapa jam lalu?

Apa mungkin?

Gio menggeleng pelan, ia mengubur keberaniannya untuk bertanya. "Nggak jadi Vin," ucapnya pada Lavin yang balas menatapnya semakin penuh dengan kebingungan.

Ada yang aneh, batin Lavin dalam diam.

Mungkin keduanya belum sedekat itu untuk saling terbuka pada apa yang dirasa.

"Okay, cukup Vin, nggak perlu dipikirin." Lavin mengusap wajahnya perlahan, ia mengulas senyum agar mood nya kembali baik pagi ini. Cukup banyak pekerjaan yang harus dilakukan Lavin pagi ini, ia tak mau merusak mood nya sendiri.

 Cukup banyak pekerjaan yang harus dilakukan Lavin pagi ini, ia tak mau merusak mood nya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masih nggak terbiasa juga ya ada yang chat pagi-pagi gini." Gumam Lavin sembari membalas pesan klise Gio. Jadi seperti ini rasanya diperhatikan, batin Lavin.

---

"Pagi," sapa Lavin pada Gio sesaat setelah ia masuk kedalam mobil lelaki itu.

"Udah sarapan?" Lavin menggeleng pelan, ia sengaja tidak sarapan karena tak ingin Gio menunggu lama, belum lagi jam kerja Lavin yang baru beberapa saat lagi, masih cukup waktu lah bagi Lavin untuk sarapan di kantor.

"Gimana kalo kita makan dulu, mumpung aku juga belum mak-..."

Uhuk!

Gio sontak menoleh pada Lavin yang terbatuk entah kenapa. Tangan nya mengusap punggung omega berkemeja merah muda itu. "Kenapa?" Tanya Gio seolah tak melakukan apapun.

LavenderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang