"Aku akan berusaha membahagiakan kamu, walaupun itu hanya bersifat sementara"
~Syella Ayarabella Putry Pratama~
.
.
.🌸
.
.
.🦄 Selamat Membaca 🦄
"Seandainya saya bisa ngomong gitu. Aaargh, bisa stres saya lama lama deket kamu Ra" Gumam Dirga.
"Kenapa? Ngomong apa tadi? Ntar aja ngomongnya, Ara mau ke toilet dulu"
"Nggak bilang apa apa, udah sana"
Ara mengangguk dan langsung ngacir ke toilet.
Di lokasi yang sama, mereka diperhatikan oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Eh eh liat deh, Yasmin nggak ngamuk loh di gendong kak Xavellio" ucap Yaya heran dengan Yasmin yang begitu pemilih.
"Tau aja si Yasmin yang cakep mana" lanjut Caramel
"Kayak ngeliat keluarga kecil yang bahagia ya"
"Kayaknya Yasmin udah ketemu Ayah angkatnya deh sayang, jadi lengkap deh sekarang" ucap Ino dengan mengelus kepala Yaya.
"Iya ya, baru aja semalam Ara kita resmiin jadi Bunda angkatnya Yasmin, eh udah ketemu yang jadi Ayahnya" balas Yaya menatap Ino suaminya.
Di lokasi yang sama pula.
"Ya ampuuun, ada yang punya nomernya penghulu nggak sih? Pengen gue nikahin aja mereka berdua" ucap Beby gemas.
"Aah males, jadi kangen Mas Devan kan" ucap Mifta dengan mata berkaca-kaca.
"Kita doain yang terbaik buat kamu Ra" batin mereka semua tanpa disadari kekompakan yang begitu mendalam.
Ara keluar dari toilet dan menghampiri Dirga "Eh udah bangun? Sini peluk sama cium aunty dulu sayang" ucap Ara dengan suara gemas mengikuti gaya bicara anak kecil dan mengambil Yasmin dari tangan Dirga.
"Saya aja sini yang peluk sama cium kamu Ra"
Ara menoleh dan menatap Dirga dengan sinis.
"Eh, Ara denger ya saya ngomong apa tadi"
"Jangan suka ngomong sendiri, kalau nggak ikhlas jagain Yasmin bilang" omel Ara dan meninggalkan Dirga.
"Untung saja"
"Nggak gitu Ra" bela Dirga dengan mengikuti Ara dari belakang.
Ara diam di depan pintu mobil.
"Masuk gih, nanti masuk angin" ucap Dirga yang sudah membuka pintu mobilnya, ketika pintu mobil di tutup Yasmin menangis.
Dirga kembali membuka pintu mobil dan mengikuti Ara mendekati mobil satunya lagi, Ino yang paham pun keluar dan langsung menggendong Yasmin.
"Maaf loh udah ngerepotin sama ganggu waktu kalian" ejek Yaya dengan menaik turunkan alisnya.
"Apaan sih, biasa aja. Aku seneng kok sama Yasmin"
♡
Perjalanan dilanjutkan dan sampai pada pukul 21.45. Terjadi lagi kejadian seperti waktu itu. Ara yang masih tidur dengan lelap dan sahabat sahabatnya yang sudah meninggalkan Ara di temani Dirga.
Dirga mengubah posisi duduknya menghadap Ara, ia menatap lama gadis cantik ini. Mata yang begitu indah, bulu mata lentik, hidung mancung, bibir yang begitu tipis dan merah merona meskipun tanpa polesan.
"Maaf lancang" gumam Dirga setengah beranjak mendekati Ara dan mengecup lama pelipis Ara.
"Saya sayang, cinta dan mau kamu hidup bareng saya seumur hidup Ra. Cuma kamu" batin Dirga di tengah aktivitasnya mengecup Ara.
Ara mulai bergerak gelisah, Dirga menjauh dan kembali menatap Ara yang sudah sedikit membuka matanya.
Ia mengelus puncak kepala Ara "Udah bangun hm?"
Ara mengangguk lucu karena belum sadar penuh, ia tidak tahu siapa yang sedang bersamanya itu, Dirga tersenyum menatap gemas gadis dihadapannya ini.
Nyawa Ara sudah terkumpul penuh, ia sadar "Eeh maaf Ara ketidur-" Dirga menjauhkan tangannya dari Ara.
"Loh? Ara ditinggal lagi?" Tanya Ara ketika melihat seat dibelakang sudah kosong melompong.
"Iya, mereka pergi dari sejam yang lalu Ra"
"Yah kok gitu sih"
"Mana pipi aku udah panas gini lagi, ih ngapain sih pake acara belai belai segala. Aku kirain papa"
"Ara pamit, terimakasih udah nungguin Ara bangun ya kak" Ara sudah hampir membuka pintu mobil tapi di cegah oleh Dirga.
"Besok jadi balik?"
"Iya"
"Jam berapa?
"Sekitar jam 8 pagi kak"
"Saya boleh minta waktu kamu?"
"H-hah?"
"Saya mau sama kamu dulu"
.
.
.🌸
.
.
.Mohon menggunakan bahasa atau kata-kata yang lebih sopan jika ada yang kurang berkenan dihati para Readers
Karena Author juga manusia biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S YOU ! [TERBIT]
RomanceSEBELUM BACA, FOLLOW DULU YA !!! . . . ♡Sequel From Who? (Untuk lebih paham, author sarankan baca cerita sebelumnya ya, biar nggak salfok)♡ "Tuh kan, gue bilang juga apa. Bisa aja nanti ketemu jodoh lo disana" "NGGAK MUNGKIN" "Awas aja lo kecantol...