15_Maaf

8.8K 650 16
                                    

"Kamu, definisi bahagia dan sakit dalam sekali waktu"

~Syella Ayarabella Putry Pratama~

.
.
.

🌸

.
.
.

🦄 Selamat Membaca 🦄

"Shhh kak, sakit" ringis Ara.

Dirga sadar dari emosinya sebelum ia benar-benar menyentuh area dada Ara, di tatapnya Ara yang tak berhenti meneteskan air mata tanpa suara.

Dirga mengeluarkan tangannya dari dalam baju Ara.

"Sa-saya minta maaf. Saya emosi, saya nggak suka kamu ngomong bakal di apa apain dan di bunuh. Saya nggak bisa jauh dari kamu" Dirga mendekati Ara dan langsung di tepis kasar oleh Ara.

"Jangan sentuh aku, kak Dirga sama aja kayak mereka. Cuma mau sama tub-"

"NGGAK"

"Saya nggak seperti itu Ay, saya tulus sama kamu. Maafin saya, tolong " pinta Dirga yang sudah menangis menjadi jadi.

"Ay, maafin saya tolooong" Dirga mencoba mendekati Ara lagi tapi Ara selalu menepis nya.

"Gimana caranya biar kamu bisa maafin saya?"

"Ay" Dirga berlutut di hadapan Ara.

"Ayaaa"

"Ngomong Ay ngomong"

"Tolong jawab saya"

Dirga frustasi ketika tidak mendapat jawaban dari Ara, ia mengacak ngacak rambut dan wajahnya dengan kasar.

Ara benci padanya, Ara sudah tidak mau lagi di sentuh olehnya. Dirga baru merasakan kebahagian itu sebentar, tapi kenapa harus di hadirkan dengan masalah seperti ini.

Dirga kecewa dengan kenyataan itu, tapi ia juga tidak ingin melepaskan Ara. Bimbang itulah yang ia rasakan saat ini, Dirga tidak tau harus bereaksi seperti apa dan malah menyakiti Ara.

Dirga bangkit dan mencari cari sesuatu di dalam mobilnya, dia menemukan senjata api dan benda tajam itu di dashbord mobilnya dan memberikannya kepada Ara.

Dirga bangkit dan mencari cari sesuatu di dalam mobilnya, dia menemukan senjata api dan benda tajam itu di dashbord mobilnya dan memberikannya kepada Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tangan ini yang sudah melukai kamu? Tembak saya, jangan biarkan saya tetap hidup setelah melecehkan kamu"

"Kamu tidak ingin menggunakan pistol ini? Baiklah, gunakan pisau ini dan sayat dimana pun yang kamu inginkan. Mungkin dengan cara itu kamu bisa memaafkan saya"

Ara tetap diam, dia gemetar menatap dua benda yang Dirga berikan padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ara tetap diam, dia gemetar menatap dua benda yang Dirga berikan padanya.

"Aya"

"Ini, ambil Ay. Lukain saya biar rasa sakit yang saya kasih ke kamu itu hilang dan jika dengan cara itu bisa buat kamu maafin saya. Bunuh sekalian biar kamu puas" Dirga mengenggam tangan Ara dan mengarahkan pisau ditangan Ara kepada dirinya.

Ara menarik kembali pisau itu agar tidak melukai Dirga "NGGAK, jangan gini kak. Lepasin tangan Ara" bujuk Ara dengan aktivitas yang masih saling menarik pisau itu menjauh dari tubuh Dirga.

Dirga mengubah letak tangannya dan mengenggam kuat benda tajam itu, meremasnya hingga keluar darah dari telapak tangannya "Tarik pisaunya Ay" pinta Dirga.

"Nggak hiks, lepas dulu pisaunya kak. Tangan kakak berdarah"

"Nggak, tarik pisaunya biar sekalian tangan yang udah ngelecehin kamu ini hancur. Setelah ini sisa bibir saya kan? Tapi janji satu hal, setelah itu maafin saya" Ucap Dirga sesegukan dan meringis menahan sakit di dada dan juga tangannya.

"Nggak mau kak, lepas dulu. Ara mohon" tangis Ara semakin kencang melihat darah yang sudah banyak mengalir di bajunya dan juga Dirga.

"Nggak Ay, biarin tangan saya seperti ini. Saya sudah salah sama kamu, salah yang begitu besar dan nggak seharusnya bisa kamu maafin"

"Lepas atau Ara tinggalin kakak disini"

"Nggak Ay"

"Lepas kak"

"Nggak"

"Terserah kakak mau ngapain. Ara keluar" bentak Ara dan sudah hampir membuka pintu mobil dan suara Dirga kembali menghentikan aktivitasnya.

"Tega kamu Ay?"

"Baiklah. Kamu keluar dari mobil ini, itu tandanya saya kehilangan kamu dan alasan saya kehilangan kamu karena tangan ini kan? Sedikit lagi tangan ini bakal ngerasain sakit yang sama, begitu juga dengan bibir saya. Silahkan keluar" Dirga tersenyum mengucapkan itu.

BRUK

.
.
.

🌸

.
.
.

Mohon menggunakan bahasa atau kata-kata yang lebih sopan jika ada yang kurang berkenan dihati para Readers
Karena Author juga manusia biasa.

IT'S YOU ! [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang