"Bahagiamu adalah alasan hadirnya senyum ini"
~Dirga Xavellio Idyzraf Syahputra~
.
.
.🌸
.
.
.🦄 Selamat Membaca 🦄
Dirga mengunci tangannya dan juga Ara menggunakan handcuffs, ia takut calon istrinya itu tiba tiba kambuh lagi.Ara terusik, perlahan lahan kedua matanya terbuka. Dirga ikut tidur di samping Ara dan mengelus lembut tangan wanitanya.
"Nggak apa-apa saya kunci tangan kamu?" Tanya Dirga dan Ara hanya menggeleng tanda ia tidak keberatan dengan tindakan Dirga.
"Maafin saya"
"Hiks kakak" tangis Ara pecah menatap Dirga yang juga tengah menitihkan air mata.
Dirga mengelus lembut pipi Ara menenangkan, "Jangan nangis lagi Ay"
"Maaf, Aya nggak bakal kemana mana tanpa ijin kakak lagi"
Dirga menghapus air mata itu dan mengecup pelipis Ara lama "Ssst, udah sayang. Nanti kepalanya sakit, udah ya. Saya yang minta maaf sudah salah paham dan sudah mengatakan hal yang seharusnya tidak kamu dengar."
Dirga menarik Ara dan memeluknya, memijat pelipis Ara dengan lembut. Berharap wanitanya kembali terlelap.
Dua jam sudah mereka berada di ruangan kecil itu, ruangan yang khusus dibuat oleh Deliana ini merupakan tempat untuk mengurung Qilla ketika ia kambuh.
Takut Ara tidak nyaman berada disini. Dirga menggendong dan memindahkannya ke kamar Qilla.
"Abang titip kak Ara dek" ujar Dirga, pengucapan yang sedikit berbeda itu menandakan ia masih merasa bersalah karena sudah membentak adik kesayangannya.
"Iya bang, Qilla bakal jagain kak Ara"
"Maaf tadi abang bentak Qilla"
"Qilla nggak apa apa kok, abang begitu kan karena khawatir sama kak Ara"
"Terimakasih"
"Sama-sama abang"
"Abang tinggal, kalau kak Ara butuh sesuatu. Hubungi abang"
"Siap kapten" ucap Qilla dengan memberi hormat, Dirga tersenyum dan mengelus puncak kepala Qilla.
♡
Saat hendak membuka pintu kamarnya, Dirga berpapasan dengan Adrian.
"Dirga"
"Om Adrian"
"Saya minta maaf sama kamu karena sudah melibatkan Ara dalam urusan saya, waktu itu kami sudah berusaha menghubungi kamu. Ara ingin meminta ijin tapi kamu sulit untuk dihubungi, kami sudah tidak menunggumu lagi karena wanita itu terus mengancam akan membeberkan rahasia terbesar saya kepada wartawan. Kamu pasti tau apa rahasia terbesar saya, dan jika berita itu sampai ke telinga Daddy. Itu bisa berbahaya untuk kehidupan saya"
"Om Adrian masih melanjutkannya?"
"Masih, saya tidak bisa melepasnya"
"Tapi di-"
"Sudahlah Dirga, saya tidak mau mendengar apapun itu. Biarkan saya memilih, saya disini hanya untuk meminta maaf"
"Saya yang minta maaf karena sudah salah paham dan hampir melukai om Adrian, saya juga ingin ber terimakasih karena sudah menjaga jarak dengan wanita saya"
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S YOU ! [TERBIT]
RomanceSEBELUM BACA, FOLLOW DULU YA !!! . . . ♡Sequel From Who? (Untuk lebih paham, author sarankan baca cerita sebelumnya ya, biar nggak salfok)♡ "Tuh kan, gue bilang juga apa. Bisa aja nanti ketemu jodoh lo disana" "NGGAK MUNGKIN" "Awas aja lo kecantol...