44_Tangisan

8.5K 588 61
                                    

.
.
.

🌸

.
.
.

🦄 Selamat Membaca 🦄


"M-mas"

"Mas kenapa?"

"I-itu kok ada bunyi tembakan?"

"Mas jawab"

"Maaaas"

"S-sayang, mas tutup teleponnya ya. A-aya hati hati disana, jaga diri yang paling penting. Mas sayang Aya, mau oleh oleh apa s-sayang?"

"Hiks, mas kenapa ngomongnya gitu? Mas nggak kenapa napa kan? Aya nggak minta apa apa, Aya cuma mau mas pulang tanpa kurang satu apapun"

"Love you babe"

DOR

Tut
Sambungan telepon itu putus dengan tiba tiba.

"Na kak Dirga Na" Ara menangis sesegukkan di hadapan Regina.

Sahabatnya itu hanya bisa mengelus punggung Ara agar lebih tenang.

"Ra tenang dulu, kamu kenapa?" Tanya Regina dan sudah membawa Ara dalam pelukannya.

Sudah dua bulan Ara tidur ditemani Regina, memiliki tugas selama dua/tiga bulan di luar negeri mengharuskan Dirga dan Axel meninggalkan istri mereka untuk sementara waktu.

Axel meminta Regina untuk menginap di mansion Ara, sebenarnya saja itu merupakan perintah Dirga. Ia tidak akan tenang meninggalkan Ara dirumah sendirian dalam jangka waktu yang lama.

Semenjak kepergian Dirga dan Axel, mereka hanya mendapatkan kabar dari para suami itu dua kali. Saat mereka tiba di tempat tujuan dan yang kedua adalah saat ini.

Jika ingin memilih, lebih baik Ara tidak mendapatkan ucapan apapun di hari special ini dari pada harus mendengar sesuatu yang tidak ia inginkan.

Sakit, sangat sakit saat mengetahui laki laki itu masih sempat sempatnya meluangkan waktu untuk mengucapkan selamat di tengah misi yang dijalankan.

Ara tidak tenang, ia sangat gelisah. Bunyi tembakan dan suara Dirga yang terbata bata masih terekam jelas di ingatannya.

"Tadi ka Dirga telepon aku Na, tapi ada suara tembakan. Da-an hiks suara kak Dirga kayak terbata bata gitu. Aku takut suamiku kenapa napa, tolong hubungin kak Axel Na. Tanyain kabar kak Dirga"

Regina yang mendengar penjelasan Ara langsung mengambil ponsel dan menghubungi suaminya.

Jujur saja, Regina juga sangat mengkhawatirkan Axel. Tapi saat ini Ara yang lebih membutuhkan kekuatan darinya.

Berulang kali Regina menghubungi Axel tapi tidak ada jawaban.

"Nggak di angkat Ra, udah kamu tenang dulu ya. Nanti aku coba hubungin lagi" ucap Regina menenangkan Ara.

"Nyalain tv Na" pinta Ara.

Untung saja mereka selama ini tidur di kamar tamu yang menyediakan fasilitas tv di dalam kamar.

IT'S YOU ! [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang