"Saya ingin menjadi orang pertama dan satu-satunya yang memperlakukan kamu dengan spesial"
~Dirga Xavellio Idyzraf Syahputra~
.
.
.🌸
.
.
.🦄 Selamat Membaca 🦄
"Ay" panggil Dirga lembut."Heh, lagi sama Ara kok manggil cewek lain. Udah ih lepas dulu"
"Nggak mau, siapa juga yang salah. Nama kamu Syella Ayarabella Putry Pratama, Saya ingat kok"
"Terus kenapa manggilnya gitu?"
"Ayarabella, saya manggilnya Ay atau Aya aja biar beda sama yang lain"
"Oh" jawab Ara yang sudah tersipu malu.
"Kok oh doang?"
"Terus?"
"Yang lain Ay"
"Nggak, maunya ngomong oh aja"
"Jahat banget"
"Terus mau gini terus sampai pagi?"
"Iya"
"Iya iya aja, Ara pengen ngemil kak. Mau beli jajan" bohong Ara, ia ingin mengajak Dirga keluar agar bisa mengobrol serius tanpa ada sikembar.
Dirga mendongak menatap Ara "Online aja ya? Masih pengen gini" ia kembali memeluk Ara.
"Nggak, Ara mau ke tempatnya langsung. Sekalian mau ngomong sesuatu sama kakak"
Dirga menegakkan posisi duduknya menghadap Ara, perasaanya tidak enak.
"Kasih tau dulu sesuatu yang baik atau buruk?" Tanya Dirga serius.
"Nggak mau jawab, mau ngemil dulu" potong Ara.
"Yaudah Ayo" ajak Dirga menarik Ara pelan.
♡
Mereka sudah sampai ditempat tujuan yang di inginkan Ara 1 jam yang lalu, Ara sudah menghabiskan jajanannya. Duduk saling berhadapan di seat kedua belakang kemudi.
Dirga mengambil minuman Ara di bagian depan "Mau ngomong apa hm?" Tanya Dirga serius dengan tangan yang sibuk mengelap sudut bibir Ara yang terkena saus.
"Tapi janji setelah Ara ngomong, tetap anterin pulang ya? Soalnya Ara takut pulang sendirian di jam segini"
Dirga mengernyitkan dahi dan menatap tajam Ara "Kenapa ngomong gitu? Emang sesuatu apa yang buat saya nantinya nggak bisa nganter kamu? Jangan aneh aneh Ay, saya nggak mungkin seperti itu ke kamu"
Ara menempelkan telunjuknya di bibir Dirga "Ssst diem, Ara mau ngomong dulu. Mungkin sekarang ini kakak bisa bilang gitu ke Ara, tapi setelah Ara ngomong mungkin kakak akan melakukan hal sebaliknya"
Dirga mengatur posisinya agar bisa sepenuhnya menghadap Ara, begitu juga dengan Ara "Yaudah ngomong, saya dengerin".
"Tapi jangan dipotong ya kalau Ara lagi ngomong, biar nggak ada salah paham nantinya"
Dirga mengangguk dan sebelah tangannya mengelus lembut pipi Ara dan memperhatikan wajah cantik itu.
"Ok, ini waktunya. Siap atau nggak aku harus tetap siap, aku udah pernah ngomong gini ke laki laki yang deketin aku, tapi kenapa sama kak Dirga aku jadi sedikit takut. Bismillah" batin Ara memejamkan matanya.
"Ara mau langsung ke intinya aja. Kakak udah tau kan kalau Ara punya trauma?"
"Iya, tapi alasannya saya tidak tau"
"Laki laki yang mau deketin Ara harus mikir dulu karena trauma yang Ara punya, menurut mereka itu terlalu merepotkan dan mengecewakan"
Ara menceritakan secara jelas kisahnya dulu bersama dua laki laki yang begitu bersejarah di hidupnya, tapi juga begitu menghancurkan dirinya.
Setelah menyelesaikan cerita masalalu itu, Ara kembali melanjutkan ucapannya ketika Dirga diam mematung.
"Iyaa, Ara udah nggak sama kayak wanita sempurna diluaran sana. Karena Ara-" Ara menghela napas dan melanjutkan lagi ucapannya.
"Ara udah nggak suci lagi kak, Ara udah kehilangan kegadisan Ara sejak duduk di bangku sekolah. Dulu Ara pernah buat nerima cowok lagi, tapi Ara hampir dilecehin lagi. Itu alasan kenapa Ara nggak mau nerima siapa siapa lagi di hidup Ara. Apalagi hanya untuk sekedar pacaran, Ara nggak mau lebih ngerusak diri dan juga hidup Ara"
DEG
Dirga menurunkan tangannya yang sejak tadi mengelus lembut pipi Ara, ia merasa seperti ada sesuatu yang membuatnya sulit bernapas. Dirga menunduk mencerna semua yang dikatakan Ara.
Diwaktu yang bersamaan, Ara merasakan sesak didadanya dengan perubahan dari Dirga secara tiba-tiba.
"Aku udah tau kok kakak bakal se kecewa ini, itu alasan aku nggak bisa nerima kakak. Tenang aja, besok aku balik. Mungkin besok hubungan kita juga akan berakhir, terimakasih udah jadi sosok yang begitu lembut dan penyayang untuk waktu yang singkat ini. Terimakasih juga sudah menghadirkan kehangatan dalam diri Ara yang udah lama nggak Ara rasain lagi" ucap Ara tertawa lirih dengan air mata yang sudah tidak bisa ia tahan lagi.
"Masih bisa anterin Ara?" Tanya Ara dan Dirga masih tetap bungkam.
"Hm yaudah deh, kalau kakak nggak bisa anterin, nanti Ara bisa pesan taxionline kok"
Ara mengambil ponsel nya, ia membuka dan mulai mengetikkan alamat tujuannya.
"Yaa emang Ara takut sih, tapi mau gimana lagi. Paling juga kalau di jalan Ara di apa apain tinggal di bunuh sama di buang aja, sama kay-" gumamnya pelan tapi Dirga masih bisa mencernanya dengan jelas.
"ARA"
Sakit, itu yang Ara rasakan ketika Dirga menyebutkan namanya dengan jelas. Ia tersenyum "Se kecewa itu ya kak? Hahah, wajar sih. Ara udah bia-"
"Hmppp"
"Kak lep-pas" ucap Ara tertahan karena Dirga sudah mencium Ara dengan brutal dan memeluknya erat.
"K-kak jangan"
"Tolong lep- hmp"
"Ka-kakaak" ucap Ara lagi dengan mendorong Dirga yang tangannya itu sudah mulai menelusup masuk kedalam baju Ara.
Begini lagi, begini lagi.
Ara kelelahan, seluruh tubuhnya lemas. Kekuatannya tidak sebanding dengan Dirga. Saat ini ia hanya bisa menangis.
Grey tidak akan pernah bisa membantu Ara, Dirga sudah terlanjur masuk dalam kehidupan dan mungkin sudah jadi orang yang berarti di hidup Ara.
Saat ini Ara sudah tidak sanggup untuk memberontak lagi, hal seperti ini selalu terulang. Jika ia meminta untuk mati saat ini dan bisa segera dikabulkan, dia akan segera meminta hal itu.
Dirga mencium kasar lekuk leher putih itu "Lakuin aja, lakuin apa yang kakak mau. Lagian Aku juga udah rusak, ditimbah rusak juga nggak apa apa. Setelah kakak puas bunuh Aku aja, nggak ada gunanya lagi Aku hidup. Udah nggak ada harga dirinya"
Air mata Dirga menetes dalam aktivitasnya itu, ia seolah olah tuli dengan teriakan dan pemberontakan Ara. Ia tetap mencium Ara dengan brutal sampai suara Ara kembali menyadarkan dirinya.
"Shhh kak, sakit" ringis Ara.
.
.
.🌸
.
.
.Mohon menggunakan bahasa atau kata-kata yang lebih sopan jika ada yang kurang berkenan dihati para Readers
Karena Author juga manusia biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S YOU ! [TERBIT]
RomanceSEBELUM BACA, FOLLOW DULU YA !!! . . . ♡Sequel From Who? (Untuk lebih paham, author sarankan baca cerita sebelumnya ya, biar nggak salfok)♡ "Tuh kan, gue bilang juga apa. Bisa aja nanti ketemu jodoh lo disana" "NGGAK MUNGKIN" "Awas aja lo kecantol...