Suara gebrakan pintu dari kelas XII MIPA 3 terdengar nyaring, seluruh siswa di kelas itu seketika terperanjat kaget
"UDINNNNNN!!!!!"
Itu suara pak Jamal, wali kelas XII MIPA 3. Pria paruh baya berkepala botak itu terlihat amat marah, terlihat jelas matanya yang sudah memerah
"UDIN MANA ???" Sekali lagi suara teriakan pak Jamal menggelegar di seisi ruangan itu.
"Udin siapa pak??" Jawab salah satu siswa menyipitkan matanya menatap pak jamal tidak mengerti.
"Udin ya Udin!! mana diaa???"
Seluruh siswa diam beberapa detik, mereka saling melirik satu sama lain, tidak paham maksud perkataan guru botak itu. Pasalnya di kelas itu tidak ada yang bernama Udin
"Pak maaf ni ye, bukan maksud ape, perasaan gaada yang namanya Udin di sini" elak siswa yang di ketahui bernama Yohan
" Woi anak Betawi, Kamu mau bohongin saya? Jelas jelas ada yang namanya Udin disini! Saya itu wali kelas kalian! Saya tau betul nama nama kalian semua disini!!" Pak Udin yang mulai emosi mulai berjalan masuk ke dalam kelas seraya melototi Yohan.
"Pak sumpah demi ikan cupang saya, gaada yang namanya Udin! " elak Yohan menenteng ikan cupang kesayangannya untuk memperlihatkan pak Jamal
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yoh-----"
Teriakan Pak jamal seketika terhenti kala salah satu siswanya baru saja masuk ke kelas itu. Pria itu tidak menyadari jika ada wali kelasnya di dalam ruangan.
"Nah ini udinnn!" Tunjuk Pak jamal ke arah anak murid laki laki yang baru saja datang beberapa detik lalu.
Orang yang merasa di tunjuk pak Jamal langsung menolehkan cepat ke pria paruh baya itu, dia sama sekali tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
Seketika sekelas hening sebelum akhirnya suara ledak tawa Yohan dan Mahen memenuhi ruangan.
" Itu kevin pak bukan udinn!" Mahen tertawa kencang sambil memukuli pundak teman sebangkunya.
"Biasa hen udah tua, pikun" sahut Yohan menoleh ke belakang menanggapi lawan bicaranya.
Pak Jamal yang mendengar suara Yohan mengalihkan tatapannya ke pria itu , matanya kembali melototi Yohan penuh amarah.
"Kamu ngomong apa hah??!"
Merasa alarm tanda bahaya, Yohan mencari cara untuk mengalihkan kemarahan wali kelasnya itu.
"Pak kemarin ada PR, kumpulkan nggak pak" cengir pria itu tanpa dosa
