🚴Jam sudah menunjukkan pukul lima sore. matahari sudah mulai menurun hampir menghilang, Bersamaan dengan pengunjung caffe yang mulai sepi
Mata alga menelusuri seluruh ruang caffe, memastikan jika ruangan itu sudah rapi dan juga bersih kembali. Perlahan, ia menghela napasnya
Alga meniatkan diri untuk istirahat terlebih dahulu di salah satu kursi caffe yang terletak di dekat jendela
Alga langsung mendudukkan tubuhnya dengan tangan merogoh obat yang sudah ia simpan di saku kemeja kerjanya, lalu ia menelannya tanpa bantuan air
Netra pria itu kembali bergerak menoleh kesamping arah jendela. Matanya menangkap sesuatu objek yang sangat ia sukai
Benar sunset.
Bibir pria itu lantas tersenyum lebar, semilir hembusan angin sore mampu membuat dirinya menutup matanya rapat
"Alga" tepukan pelan dari tangan seseorang terpaksa membuat mata alga yang baru saja terpejam untuk membuka kembali.
Kepala pria itu menoleh ke orang itu, kemudian melototkan matanya terkejut. Detik berikutnya alga langsung berdiri
"Eh om rian maaf saya lagi istirahat sebentar" dengan rasa yang tidak enak alga memberi penjelasan terhadap orang tua itu
"Nggak papa alga, saya nggak marah kok" Rian menatap alga sambil tersenyum simpul "kamu pasti capek ya?"
Alga tak langsung menjawab, ia menatap mata Rian sejenak sampai akhirnya mengangguk
"Kamu sudah makan belum?" Tanya Rian tersenyum manis
Alga kembali mengangguk "sudah om"
sebenarnya alga belum makan sedari pagi, pria itu hanya meminum air putih saja. Ia terpaksa berbohong hanya tidak mau merepotkan orang lain
"Itu sudut bibirmu lebam kenapa?" Kening Rian saling bertaut menamati bekas luka di wajah pegawainya itu
Mendengar pertanyaan dari Rian, tangan alga naik meraba luka di bibirnya, " nggak apa apa om ini cuma luka kecil" jawabnya tersenyum tipis
Sejenak, suasana menjadi hening
"Pasti gara gara anak saya ya?" Tiba tiba Rian kembali berucap
Alga menggeleng cepat mendengar ucapan riyan "nggak om, bukan Zara"
"Nggak usah bohong Al saya sudah tau perilaku Zara sama kamu kayak apa" ujarnya sambil duduk di salah satu kursi. terlihat tatapan pria paruh baya itu sedih
"Saya mewakili Zara minta maaf ya Al" gumam Rian menatap manik mata alga dalam
Alga mengambil napas beratnya, "om gausah minta maaf ke alga, saya nggak enak jika orangtua malah minta maaf ke anak kecil seperti saya" jawab alga sopan
Pandangan mata Rian menunduk sembari membuang napas berat "saya malu sama perilaku Zara Al, berulang kali om nasehatin dia, Zara sama sekali nggak mau dengerin" keluhnya yang sudah lelah dengan perilaku anaknya
"Maaf ya Al Mungkin perkataan Zara selalu menyakitin hati kamu"
Alga menggeleng
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGALASI || ASAHI
Teen Fiction🚴•• 𝓣𝓮𝓷𝓽𝓪𝓷𝓰 𝓹𝓮𝓻𝓲𝓱𝓪𝓵 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓪𝓴 𝓐𝓴𝓪𝓷 𝓹𝓮𝓻𝓷𝓪𝓱 𝓾𝓼𝓪𝓲 ••🚴 * '𝙳𝚒𝚊𝚗𝚞𝚐𝚎𝚛𝚊𝚑𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚞𝚗𝚊 𝚛𝚞𝚗𝚐𝚞 𝚒𝚝𝚞 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚍𝚒 𝚋𝚊𝚗𝚍𝚒𝚗𝚐�...