4. ALGALASI

554 62 4
                                    


•🚴•

"Jun menurut Lo gue cantik nggak?" Tanya villa menyibakkan rambut panjangnya ke belakang. Gadis berperawakan pendek itu menunggu jawaban dari sang pujaan hati.

Arjun yang sibuk dengan tali tasnya yang putus mengalihkan perhatiannya menatap villa malas

"Nggak samsek" jawabnya tanpa basa basi

Mendengar jawaban dari Arjun lantas villa berdiri dari kursi dan langsung menggebrak meja milik pria itu.

"Lo bilang apa??" Marahnya

Arjun memutar bola matanya males, apa pacarnya ini sudah tuli atau bagaimana?

"Gue bilang Lo nggak cantik" Arjun tidak memperdulikan kemarahan singa betina di depannya

"ARJUNNN!!"

"Gue jujur anjirrr, Lo itu jelek!"

Gadis itu diam menatap Arjun tak percaya

"Yaudah kita putuss!!!"

Arjun melotokan matanya sempurna, ucapan dari villa mampu membuatnya ketar ketir

"Aduh ayang jangan marah dong, kan gue cuma bercanda"

"Bercanda Lo kelewatan bangsatt" villa menghempaskan tangan Arjun kasar

"Gue beliin seblak 20 porsi di bakso pak Ucup deh" Arjun mencoba mengiming iming

Villa diam sebentar memikirkan tawaran dari pacarnya itu

"Beneran??"

"Iya ayang"

"Yaudah nggak jadi putus"

ucapan villa membuat Arjun menatap villa dengan aneh. Pria itu membantin pacarnya dalam hati

"Assalamualaikum"

Suara dari Bu Dina masuk di kelas XII MIPA 1, guru itu masuk ke kelas seraya membawa tumpukan buku di tangan

"Waalaikumssalam" serempak seluruh siswa menjawab

"warohmatullahi Wabarokatuhhh" tambah Adit melentangkan suaranya dengan percaya diri

Beberapa saat hening sebelum akhirnya suara sorakan seluruh siswa memenuhi ruangan

"Huuuuuu"

"Apaansi garing"

"Sudah diam " Bu Dina mengetuk ngetuk spidol di meja

" Berhubung saya sedang ada rapat mendadak, saya disini cuma mau ngasih kembali buku catatan kalian, ibu panggil satu satu nanti maju ke depan!"

"Siap Bu" jawab mereka serempak

Wanita berumur empat puluh tujuh tahun itu mulai memanggil nama satu persatu urut dari tumpukan buku.

"Alga, Zara" seru Bu Dina memanggil kedua nama itu

Zara yang merasa namanya di sebutkan mulai berdiri dari kursi, berjalan cepat ke arah depan menghampiri Bu dina

"Ini alga mana?" Tanya wanita paruh baya itu karena alga tidak kunjung mengambil bukunya

Zara yang masih ada di depan melirik ke bangku paling belakang dimana pria bernama alga itu duduk.

Pria itu terlihat sedang duduk anteng menatap ke depan menunggu namanya giliran di sebutkan.

' kebiasaan si tuli' gumam Zara dalam hati.

Zara berjalan kembali namun dia bukan berjalan menuju tempat duduknya, gadis itu berjalan ke belakang menghampiri alga

ALGALASI || ASAHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang