•🚴•
Air keringat sudah mulai bercucuran di wajah cantik zara. napas gadis itu sudah naik turun tak beraturan, serta anak rambut yang menutupi sebagian mukanya
"Kamu keterlaluan Zara!" Bentakan dari mamanya. Tasya, wanita paruh baya itu baru saja menampar anaknya kasar
Zara yang menundukan wajahnya masih diam, tangannya terkepal kuat di sebelah rok pendek sekolahnya
Sedangkan Tasya yang sudah marah besar menatap galak sang anak
"Siapa yang ngajarin kamu jahat sama alga?" Tasya menatap nyalang Zara
Wanita berusia sekitar empat puluh tiga tahun itu berjalan mendekati Zara, tangannya naik mengangkat wajah Zara kasar
"Jawab mama Zara!"
Zara yang wajahnya di angkat seperti tadi, menatap balik mamanya tajam. Rahang gadis itu mengeras
Srekkk
Zara baru saja mendorong tubuh Tasya kasar, membuat wanita paruh baya itu mundur beberapa langkah
"Kenapa mama perduli sama dia?, Mama di kasih apa sama si cacat itu?" Teriak Zara Tak kalah galak
"Apa si tuli itu lebih berharga dari Zara?" Emosi gadis itu naik memuncak, matanya memerah marah
"ZARA!!!" Sentak Tasya sudah menangis histeris, wanita itu sama sekali tidak menduga jika putrinya akan mendorongnya seperti tadi
Zara yang di sentak semakin mengeratkan kepalan tangannya
"Mama cuma pingen kamu nggak jadi anak jahat"
"Mama cuma pingen kamu jadi anak baik---- mama sayang kamu" teriakan itu seketika memudar, Tasya luruh kelantai. dia sudah lelah melihat sikap anak gadisnya yang semakin kurang ajar
"TAPI ZARA NGGAK SAYANG MAMA!" balas Zara kembali berteriak membuat hati Tasya tertusuk saat mendengarnya, gadis itu sama sekali tidak tersentuh kala melihat mamanya sudah frustasi seperti ini
Detik berikutnya Zara membanting tas selempangnya kasar ke lantai, membuat tasya terkejut
"Gue nggak akan pernah sayang sama orang yang selalu belain alga!!" Teriak Zara meluapkan semua emosinya
Tasya hanya bisa menangis menyaksikan kemarahan putrinya itu
Zara tersenyum miring, seakan akan sedang mengejek ibunya
"Gue lebih sayang Kevin dari pada mama!" Ucap Zara menatap Tasya risih
"Mama tau?...." Sejenak. Zara menahan napas
"Apapun akan gue lakuin demi Kevin"
•🚴•
"Mas, alga kok belum pulang ya? padahal udah jam 7 malam" suara rara di ruang makan
Angga yang ingin menyuapkan nasi ke mulutnya tiba tiba terhenti saat nama alga di sebutkan.
Mata Angga naik menatap istrinya dengan dingin. pria itu diam tidak menggubris
Melihat suaminya hanya diam seperti tidak ada rasa perduli terhadap alga, Rara mengangkat alisnya sebelah
"Mas....kamu kok diem aja sih! Mama kan tanya!" Protes Rara meletakkan gelas di depan piring Kevin
Tanpa menaikkan pandangannya melirik rara, Angga menjawab "dia mau pulang atau nggak bukan urusan papa" jawabnya dingin
Kevin yang sedang meminum jus jeruk menyunggingkan senyum kecil
Rara mengerutkan keningnya bingung "kamu kenapa mas?"
Pertanyaan dari rara membuat angga meletakkan sendok di piring kasar, dia melirik rara kesal
"Nggak usah bahas dia bisa nggak ma? Papa nggak selera makan" sungutnya tajam
Rara diam tidak berani menjawab. mendengar suara tajam dari suaminya membuat nyalinya menciut
Beberapa menit hening di ruang makan, hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar di ruang itu. sampai akhirnya alga muncul dari balik pintu depan
Anak itu sama sekali tidak menoleh ke ruang tamu, Alga juga diam tidak bersuara. tidak seperti biasanya yang akan mengucapkan salam
Rara menoleh kebelakang melihat alga, dia menyipitkan matanya bingung saat melihat kelakuan alga seperti ini.
Wanita paruh baya itu langsung berdiri berniat ingin menghampiri alga, Namun tiba tiba suara Angga menghentikan kegiatannya
"Nggak usah urusin dia, lanjut makan aja" perintahnya dingin
Rara hanya bisa menurut, dia kembali duduk di kursinya dengan perasaan sedih
Alga terlihat menaiki satu persatu tangga pelan, tubuhnya begitu kurus, tangan pria itu gemetaran memegangi sisi tangga
Namun tiba tiba....
Brukkk
Tubuh alga luruh begitu saja, dia pingsan. Tubuh alga saat ini sudah tergeletak di bawah tangga.
"ALGA!" Teriak Rara panik, wanita itu berlari mendekati tubuh tak berdaya alga
Rara langsung berjongkok menepuk nepuk pipi alga bergantian, wanita itu sudah menangis
"Bangun alga! Bangun!" Pekiknya dengan suara sedikit meninggi
"Mas tolongin alga" pinta Rara menoleh ke belakang melihat Angga yang hanya mematung melihat kejadian itu
Sedangkan Kevin yang masih duduk di kursinya melihat adengan itu dengan tatapan malas, pria itu membatin dalam hati
'banyak drama si cacat'
Rara masih berusaha membangunkan kesadaran alga, wanita paruh baya itu berganti menggoyangkan tubuh alga. Menepuk nepuk lengan anak itu
"Alga kamu harus sadar!" Ucapnya meyakinkan anak laki laki yang kini sudah melemas pucat
"MAS MULUT ALGA NGELUARIN DARAH!"
•🚴•
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGALASI || ASAHI
Teen Fiction🚴•• 𝓣𝓮𝓷𝓽𝓪𝓷𝓰 𝓹𝓮𝓻𝓲𝓱𝓪𝓵 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓪𝓴 𝓐𝓴𝓪𝓷 𝓹𝓮𝓻𝓷𝓪𝓱 𝓾𝓼𝓪𝓲 ••🚴 * '𝙳𝚒𝚊𝚗𝚞𝚐𝚎𝚛𝚊𝚑𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚞𝚗𝚊 𝚛𝚞𝚗𝚐𝚞 𝚒𝚝𝚞 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚍𝚒 𝚋𝚊𝚗𝚍𝚒𝚗𝚐�...