•🚴•
"Algalasi Dipta Anggara?" Seru pak Anton guru fisika mengabsen satu persatu murid di kelas XII MIPA 1
Semua murid hanya diam, serempak menoleh ke arah belakang menatap kursi Alga yang kosong tanpa pemilik
"Alga nggak ada pak" jawab Arjun kembali menoleh ke arah pak Anton yang sedang duduk di depan sana
Guru itu membenarkan kacamatanya, menatap lurus ke kursi kosong di belakang
"bolos lagi dia?" Tanyanya mulai marah
Semua siswa tidak berani menjawab pertanyaan guru tua itu, karena pak Anton terkenal dengan kegalakannya
"Gatau pak" David yang tidak suka keheningan angkat bicara
"Anak itu tidak niat bersekolah atau bagiamana, Lama lama bapak geram sendiri "
"Kalian ada yang punya nomer hp alga tidak?" Tanya guru itu
Sekelas masih saja tetap terdiam, mereka semua hanya saling lirik lirikan pasalnya tidak ada yang punya nomer hp anak itu.
Pak Anton yang sudah tersulut emosi dengan alga dan di tambah lagi semua seisi kelas hanya diam saat ditanya mulai menggebrak papan tulis.
"Disini apa gaada yang punya mulut apa gimana? Pada bisu semua?" Tanyanya galak
"Maaf pak...."
Zara, gadis itu berdiri dari duduknya, mengangkat tangan kanannya ingin berbicara.
"Tadi waktu saya mau berangkat ke sekolah, saya lihat alga ada di sebuah cafe sama cewek pak, Mungin pacarnya" ujarnya memberi penjelasan ke guru berkacamata di depan sana
"Ngausah fitnah Lo zar" itu suara bimo, pria itu berseru dengan nada yang sedikit tidak terima
Zara menoleh ke belakang, mata gadis itu menajam menatap balik bimo
"Gue bicara fakta!!"
"Gausah ngelak Lo, gue tau Lo bohong kan??" Sahut Bimo cepat berucap judes
"Mulut Lo di jaga ya! Gue nggak pernah bohong bangsat"
Brakkkk
Pak Anton menggebrak meja di depannya keras, Zara dan Bimo terdiam cepat mengalihkan pusatnya ke arah pak Anton takut
"Kalian mau Saya hukum!??" Sentak pak Anton
Zara serta Bimo serempak menggeleng tidak mau
"Saya jujur pak, tadi saya liat alga di caffe" pekik Zara masih tidak mau di salahkan
'cih cewek munafik' gumam Bimo mendecih dalam hati
"Lo yakin itu dia?" Tanya David memastikan, menoleh kesamping kearah gadis itu.
Zara mengangguk "Iya gue yakin" gadis meyakinkan
Pak Anton mendengar itu menggeram dalam hati, dia tidak suka jika salah satu murid tidak berangkat kelasnya dengan tidak membawa izin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGALASI || ASAHI
Teen Fiction🚴•• 𝓣𝓮𝓷𝓽𝓪𝓷𝓰 𝓹𝓮𝓻𝓲𝓱𝓪𝓵 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓪𝓴 𝓐𝓴𝓪𝓷 𝓹𝓮𝓻𝓷𝓪𝓱 𝓾𝓼𝓪𝓲 ••🚴 * '𝙳𝚒𝚊𝚗𝚞𝚐𝚎𝚛𝚊𝚑𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚞𝚗𝚊 𝚛𝚞𝚗𝚐𝚞 𝚒𝚝𝚞 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚍𝚒 𝚋𝚊𝚗𝚍𝚒𝚗𝚐�...