7. ALGALASI

444 48 2
                                    

•🚴•

"Algalasi Dipta Anggara?" Seru pak Anton guru fisika mengabsen satu persatu murid di kelas XII MIPA 1

Semua murid hanya diam, serempak menoleh ke arah belakang menatap kursi Alga yang kosong tanpa pemilik

"Alga nggak ada pak" jawab Arjun kembali menoleh ke arah pak Anton yang sedang duduk di depan sana

Guru itu membenarkan kacamatanya, menatap lurus ke kursi kosong di belakang

"bolos lagi dia?" Tanyanya mulai marah

Semua siswa tidak berani menjawab pertanyaan guru tua itu, karena pak Anton terkenal dengan kegalakannya

"Gatau pak" David yang tidak suka keheningan angkat bicara

"Anak itu tidak niat bersekolah atau bagiamana, Lama lama bapak geram sendiri "

"Kalian ada yang punya nomer hp alga tidak?" Tanya guru itu

Sekelas masih saja tetap terdiam, mereka semua hanya saling lirik lirikan pasalnya tidak ada yang punya nomer hp anak itu.

Pak Anton yang sudah tersulut emosi dengan alga dan di tambah lagi semua seisi kelas hanya diam saat ditanya mulai menggebrak papan tulis.

"Disini apa gaada yang punya mulut apa gimana? Pada bisu semua?" Tanyanya galak

"Maaf pak...."

Zara, gadis itu berdiri dari duduknya, mengangkat tangan kanannya ingin berbicara.

"Tadi waktu saya mau berangkat ke sekolah, saya lihat alga ada di sebuah cafe sama cewek pak, Mungin pacarnya" ujarnya memberi penjelasan ke guru berkacamata di depan sana

"Ngausah fitnah Lo zar" itu suara bimo, pria itu berseru dengan nada yang sedikit tidak terima

Zara menoleh ke belakang, mata gadis itu menajam menatap balik bimo

"Gue bicara fakta!!"

"Gausah ngelak Lo, gue tau Lo bohong kan??" Sahut Bimo cepat berucap judes

"Mulut Lo di jaga ya! Gue nggak pernah bohong bangsat"

Brakkkk

Pak Anton menggebrak meja di depannya keras, Zara dan Bimo terdiam cepat mengalihkan pusatnya ke arah pak Anton takut

"Kalian mau Saya hukum!??" Sentak pak Anton

Zara serta Bimo serempak menggeleng tidak mau

"Saya jujur pak, tadi saya liat alga di caffe" pekik Zara masih tidak mau di salahkan

'cih cewek munafik' gumam Bimo mendecih dalam hati

"Lo yakin itu dia?" Tanya David memastikan, menoleh kesamping kearah gadis itu.

Zara mengangguk "Iya gue yakin" gadis meyakinkan

Pak Anton mendengar itu menggeram dalam hati, dia tidak suka jika salah satu murid tidak berangkat kelasnya dengan tidak membawa izin.

ALGALASI || ASAHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang