Saat ini Zara sedang memakai maki bunga yang dia temukan di sorok mejanya, bukan hanya satu tapi ada tiga tangkai bunga mawar
"Sialan si alga, pengen gue bunuh kayaknya tu anak" maki Zara meremat remat kelopak bunga berwarna merah itu
Ya, alga selalu membeli setangkai bunga mawar sebelum berangkat ke sekolah untuk Zara, karena itu adalah rutinitasnya di pagi hari. Bahkan pria itu rela berangkat pagi pagi agar tidak ketahuan oleh Zara.
"Udah lah Zar, jangan dendam gitu sama alga, kan dia cuma ngasih Lo bunga, kalo Lo nggak suka buang aja" itu suara hellen, teman dekatnya sekaligus teman sebangkunya
Zara melirik hellen kesal
" Tapi gue nggak suka dia terus terusan ngasih gue bunga kek gini!" Jelas Zara tegas
Hellen merotasi kan bola matanya malas, " coba Lo pikir zar, apa pernah Kevin kasih Lo bunga kayak gini, bahkan setiap hari?"
Pertanyaan Hellen membuat Zara bungkam, bibir gadis itu dia kulumkan kedalam mulut
"Karena gue nggak minta makanya dia nggak di beliin, dan satu lagi hel! GUE NGGAK SUKA BUNGA DARI COWOK NGGAK SEMPURNA KAYAK ALGA!" Zara mengelak, dia menekan setiap kalimat terakhirnya
" Za----"
"Lo nggak usah ngasih tau gue mana yang baik mana yang buruk, gue tau apa yang baik untuk gue!" Sarkas Zara memotong omongan hellen cepat
Zara berdiri dari kursinya, dia mulai berjalan keluar dari kelasnya dengan tangan membawa ketiga bunga mawar yang di beri alga.
Gadis itu berhenti di depan tempat sampah yang tersedia di depan kelasnya. Membuangnya dengan hempasan kasar
"Untuk barang orang cacat kayak alga,pantesnya ada di tempat sampah..."
•🚴•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alga mengayuh sepeda berwarna hijau army miliknya dengan semangat, pria itu akan menuju kesebuah toko baju yang dekat dengan tempat kerjanya
Di lihat jam tangan sudah menunjukkan waktu 14.30 wib. Yang berarti sudah saatnya pulang sekolah
"Pasti udah pada pulang, habis beli seragam alga mau pulang kerumah, biar sekali kali papa nggak marahin alga lagi gara gara pulang telat" gumam pria itu percaya diri, senyumannya mengembang seketika