•🚴•Mata alga terpaku pada wajah datar Angga yang saat ini sedang menatapnya jengah, Pria paruh baya itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana sehingga membuatnya terlihat angkuh
"Papa nggak punya banyak uang, kamu pulang saja" ujar Angga melirikkan matanya ke arah jendela ruang inap alga
"Uang sekolah kamu saja udah mahal di tambah biaya pengobatan kamu, papa bakal miskin nanti kalo gini terus"
Mendengar itu, Alga menutup matanya sejenak. Kepala pria itu menoleh ke samping, menatap tabung oksigen yang terletak di sebelahnya
"Nanti sore langsung pulang, besok kamu sekolah! Papa udah mahal mahal sekolahin kamu kalo kamu nggak pernah berangkat ke sekolah sia sia papa ngeluarin banyak uang buat kamu" perintahnya kembali menatap alga yang masih menatap nanar oksigen di sampingnya
Alga menoleh melihat lawan bicaranya, dia diam beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk pelan. Sebenarnya dia masih membutuhkan oksigen, napasnya masih sesak. Tapi ayahnya sudah menyuruhnya dia pulang dia bisa apa?
"Kamu juga harus pinter pinter ngurus penyakit kamu! Kalo kamu kambuh lagi papa yang bakal repot" tekannya, dia terlihat masih ingin mengucapkan sesuatu
"Papa mau pergi nemenin Kevin beli sepatu, kamu disini sendiri dulu! sore nanti papa sama Mama kesini buat jemput kamu" pekiknya mulai membalik tubuhnya untuk berjalan ke arah pintu keluar kamar ruangan rawat alga
Angga mulai menghilang dari penglihatan mata alga, pria itu meninggalkan alga sendirian diruangan sunyi itu.
Alga menarik napas panjang, tangannya naik meraba dada yang masih saja terasa sedikit sesak, bibir anak itu bergetar. sudah beberapa banyak dia menghabiskan tabung oksigen tapi masih saja dia merasa sesak jika tidak menggunakan benda itu
Bola mata alga melirik lirik sekeliling ruangan, berulang kali dia memasuki ruangan seperti ini namun dia tetap merasa tidak betah. Alga benci suasana rumah sakit
Alga yang hanya bisa duduk diam di atas bed memandang jendela luar ruangan. menatap awan biru di atas sana, membuat dirinya tiba tiba mengingat seseorang
"Zara gimana kabarnya?" Gumamnya seakan sedang bertanya dengan langit
Sudah tiga hari dirinya terbaring di rumah sakit, tiga hari itu alga juga tidak bertemu Zara, dia merindukan gadis itu
"Gue bahkan nggak kasih dia Bunga selama gue disini" ucapnya melepas mulai Selang oksigen dari hidungnya
"Maafin gue zar" ucapnya sesudah menarik napas panjang
"Apa gue bisa ngasih bunga mawar ke lo terus zar?" Tangan pria itu naik, meluruskan selang oksigen tepat di depan matanya
Wajah alga dia naikkan ke atas, menatap langit langit atap ruangan bernuansa putih itu. mata pria itu terpejam sesaat
"Apa Gue bisa sembuh?" ucapnya pelan merasa putus asa di dalam dirinya, dia sudah lelah menahan semua sakit di hidupnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGALASI || ASAHI
Teen Fiction🚴•• 𝓣𝓮𝓷𝓽𝓪𝓷𝓰 𝓹𝓮𝓻𝓲𝓱𝓪𝓵 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓪𝓴 𝓐𝓴𝓪𝓷 𝓹𝓮𝓻𝓷𝓪𝓱 𝓾𝓼𝓪𝓲 ••🚴 * '𝙳𝚒𝚊𝚗𝚞𝚐𝚎𝚛𝚊𝚑𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚞𝚗𝚊 𝚛𝚞𝚗𝚐𝚞 𝚒𝚝𝚞 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚍𝚒 𝚋𝚊𝚗𝚍𝚒𝚗𝚐�...