•🚴•
Alga mengayuh sepedanya cepat, bahkan salah satu tangan pria itu masih memegangi perutnya kuat kuat
Tak butuh lama sampai di sebuah taman. alga langsung memperhentikan laju sepedanya. dia menjatuhkan sepeda yang berwarna hijau army di tanah begitu saja
Pria itu berjalan setengah berlari. tanpa alga sadari, sedari tadi sebuah air sudah berada di pelupuk mata
Alga berhenti, dia duduk di sebuah kursi panjang taman. kepala pria itu naik menatap langit yang hampir berwarna oranye
Pria itu terdiam cukup lama, matanya akan segera mengeluarkan butiran butiran air
"Bunda....." Tiba tiba pria itu berlirih masih menatap langit dengan tatapan sendu
"Bunda tau kan alga itu anak kuat?" Pria itu bertanya, menutup mata sehingga membuat air yang ada di pelupuk mata terjatuh begitu saja
"Tapi bunda....." Pria itu menjeda ucapannya dengan punggung tangan yang megusap air matanya kasar
"Alga rapuh bunda...." Laki laki itu kembali menangis, dia menundukan pandangannya pilu.
Tangan alga turun mencengkram perutnya dari luar kemeja kerjanya.
"Sakittt....." Mata pria itu langsung tertutup rapat menahan rasa sakit yang sedang ia rasakan
"Alga sakit bun...." Kedua tangan pria itu kini naik menutupi wajahnya yang sudah basah akibat air mata nakalnya tiba tiba turun semakin deras
"Maafin alga" tunduknya pilu
Sejenak, laki laki itu kembali terdiam
"Maafin alga bunda...." Gumamnya pelan
"Maafin alga udah berani sama papa" alga mengangkat pandangannya lagi, membuat pandangannya ke langit mulai memburam
"Maafin alga karena alga udah jadi anak yang lemah"
Anak laki laki itu mengatur detak jantungnya. Mencari napas untuk meredakan tangisannya
"Tapi alga janji, alga bakal jadi anak kuat lagi" yakinnya semangat
Beberapa detik kemudian alga mengangguk semangat. dia masih memandang langit yang sekarang sudah berwarna oranye sempurna.
"Alga bakal terus bertahan hidup buat bunda"
Tatapan alga ke langit masih terlihat begitu nanar. sisa sisa air matanya membuat mata pria itu memerah
Menggigit bibirnya kecil, pria itu berucap "Sampai Tuhan yang menginginkan alga untuk menyerah"
•🚴•
"Papa" kevin menatap pria paruh baya di depannya dengan tatapan jengah
Angga yang duduk di sofa dengan napas yang masih naik turun, mengangkat pandangannya kearah anak tirinya itu
"Papa gausah sedih, apa yang papa udah lakuin terhadap alga itu benar"
Zara yang sedang duduk di sebelah Kevin mengangguk setuju saat mendengar pernyataan Kevin barusan.
"Dia itu anak brandal pa"
"Dia pantas dapetin itu semua" pria itu masih meyakinkan sang ayah yang kini terlihat seperti ada rasa bersalah terhadap alga
"Bener om, alga aja udah nggak masuk sekolah dua kali tanpa izin" Zara ikut berkomentar
"Alga nggak sepolos yang om lihat" tambah Zara menajamkan matanya sejurus
Angga yang mendengar ucapan Zara dan Kevin mengepalkan tangannya kuat di bawah sana
Emosi pria paruh baya itu kembali
"Papa tau kan Zara itu pacar Kevin?" Seakan omongan jelek untuk alga kurang memuaskan, Kevin mencari kejelekan alga lagi
Angga yang duduk masih terdiam mendengarkan keluhan dari sang putra, dia tidak berniat merespon apapun
"Papa tau? Alga udah berani ngasih bunga ke Zara? Bahkan setiap hari pa, Kevin nggak suka alga gangguin pacar Kevin!" Adunya menyalurkan amarahnya meremat sisi sofa yang sedang dia duduki.
Zara mengangguk setuju.
"Zara juga risi om alga ngasih bunga terus! Zara nggak suka" terdengar suara gadis itu tertekan
Kevin menoleh kearah Zara sejenak, dia lalu kembali menoleh ke arah Angga. Anak itu mendecih
"Papa nggak mau kan hubungan percintaan anak papa ini di ganggu manusia kayak alga?" Tanya Kevin menatap Angga yakin
Tanpa menjawab, Angga mengangguk
"Maka dari itu Tolong pa..... Ngomong ke alga untuk menjauh dari Zara---" sejenak pria itu menjeda ucapannya
"Karena cuma omongan papa yang mempan Untuk anak tuli itu" jelasnya mengeram dalam hati
Angga menarik Napas panjang, menutup matanya sebentar. pria paruh baya itu berdiri berniat untuk naik ke kamarnya.
Kedua mata Kevin dan Zara mengikuti pergerakan dari Angga.
"Om...." Panggil Zara
Tanpa berniat menghentikan langkahnya Angga meneruskan jalannya dan menghiraukan panggilan Zara
"Kali ini....."
"......buat alga Sadar diri"
•🚴•
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGALASI || ASAHI
Teen Fiction🚴•• 𝓣𝓮𝓷𝓽𝓪𝓷𝓰 𝓹𝓮𝓻𝓲𝓱𝓪𝓵 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓪𝓴 𝓐𝓴𝓪𝓷 𝓹𝓮𝓻𝓷𝓪𝓱 𝓾𝓼𝓪𝓲 ••🚴 * '𝙳𝚒𝚊𝚗𝚞𝚐𝚎𝚛𝚊𝚑𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚞𝚗𝚊 𝚛𝚞𝚗𝚐𝚞 𝚒𝚝𝚞 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚍𝚒 𝚋𝚊𝚗𝚍𝚒𝚗𝚐�...