5.ALGALASI

501 59 7
                                    


• 🚴•

Bimo duduk di hadapan Alga dengan raut wajah kesal, alga yang di tatap seperti itu hanya bisa menghela nafas pendek.

"Gue kan udah bilang! Nggak usah Lo berani suka sama zara, nah gini kan jadinya! Bukannya dapet cintanya balik malah dapet caci makian " sindir Bimo panjang, dia menatap alga kecewa.

Alga yang sedang membersihkan seragamnya dengan tisu, hanya bisa diam sambil mendengarkan ocehan dari mulut bimo

"Denger gue nggak Al?" Kesal bimo saat tidak mendapat respon dari Alga

"Denger"

Bimo kembali melirik Alga kesal, dia tau betul temannya ini tidak sepenuhnya mendengar ceramahannya barusan.

"Lo bilang denger tapi tetep suka sama tu cewek? Sebenarnya ucapan gue masuk nggak sih ke otak Lo?"

Alga menghela nafas jengah, dia tau yang di katakan bimo itu demi kebaikannya, tapi itu terlalu sulit untuk dia lakukan. Dia sudah terlanjur suka dengan gadis itu

"Bimo.... Gue nggak kenapa Napa, nggak papa gue di hina dan di perlakukan kasar sama zara " Alga mengukir senyum manisnya ke hadapan bimo, namun itu membuat bimo mendesis.

"Gue cuma mau Zara bahagia" lanjutnya

Bimo diam beberapa saat.

"Lo pinter soal pelajaran, tapi goblok soal cinta" tungkas bimo dengan kata sengit.

Alga kembali menarik nafasnya, dia mengalihkan pandangannya ke arah salah satu kursi yang dimana itu tempat duduk gadis itu

"Lo nggak akan pernah tau rasanya memendam perasaan begitu dalam bim..." elak Alga lirih

Bimo mendengkus saat mendengar lontaran pria itu

"Untuk orang seperti Lo, yang hanya bisa memendam perasaan, cinta hanya memberi sebuah penderitaan!" Ujar bimo tidak mau kalah, membuat Alga kembali memusatkan pandangannya ke arah pria itu

"Tapi gue suka penderitaan itu"

"Gila Lo?"

"Lo tau nggak Bim perlakuan kasar maupun cacian dari zara itu sebagai kasih sayangnya sama gue!" Ucap alga percaya diri.

Bimo mengendus sebal mendengar itu. "Lo.........." Tangan telunjuk Bimo sudah berada di depan muka alga

"L U C U!" Sambungnya memberi penekanan di setiap huruf kalimat terakhir.

Selepas mengatakan kalimat itu, bimo memilih membalikan badannya ke depan, menatap soal soal yang di tulis oleh guru beberapa menit yang lalu. lama lama dia kesal sendiri dengan teman bodohnya itu.

 lama lama dia kesal sendiri dengan teman bodohnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALGALASI || ASAHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang