12. ALGALASI

442 52 10
                                    

•🚴•

'Hughhhhhkhh'

Napas alga terdengar begitu tercekat, dokter Ibnu berusaha memberi oksigen masker kepada pasiennya itu

Namun beberapa detik setelahnya napas alga semakin berat dengan mulut yang sudah terbuka lebar mencari udara, alga membutuhkan oksigen lebih banyak dari ini

"Alga apa kamu dengar kami?" Seorang suster berusaha memancing kesadaran alga saat ini

Alga tak bisa menjawab,matanya memerah menahan sesak di paru paru, tangan pria itu mencengram kuat sprei bed

Melihat napas pasiennya semakin memburuk. Tanpa pikir panjang dokter Ibnu langsung melepas masker oksigen dari mulut alga

Hakhhhhhhgh

tarikan napas panjang dari alga semakin terdengar tercekat

"Alga denger dokter? kamu jangan tidur dulu" suara kepanikan dokter Ibnu memenuhi ruangan yang berbau obat obatan itu

Sebenarnya alga dapat mendengar suara dokter dan suster disini, tapi alga tidak bisa merespon mereka. bahkan bergerak saja dia tidak bisa

Dokter Ibnu berlari menuju sebuah alat Bernama pipa endotrakeal. sebelum memasukkan alatnya, dokter Ibnu menyuntikan obat bius kepada alga untuk meredakan otot pria itu. setelahnya dia langsung memasukkan tabung endotrakeal ke dalam mulut alga menuju ke batang tenggorokan anak itu

Saat ini, Alga dapat merasakan sesuatu sedang memaksa masuk ke dalam tenggorokannya.

Sakit. Itu yang sedang dia rasakan saat ini

Hakhhhhhhgh....

Beberapa kali tarikan napas kesakitan alga membuat dokter beserta suster merasakan ketidak tegaan. Tapi, mau tidak mau mereka harus melakukan tindakan ini agar Alga tetap bernapas

Sampai akhirnya sekitar Beberapa menit, para tim medis berhasil memasukkan tabung endotrakeal ke dalam trakea alga

" Suster, tolong sambungkan ke ventilator"

******

Beberapa jam setelah melakukan tindakan. dokter Ibnu keluar ruangan dengan napas yang terdengar letih

"Dokter Ibnu, bagaimana keadaan anak saya" Rara langsung berdiri dari kursi panjang rumah sakit, dokter berkaca mata itu akhirnya keluar juga

Dokter Ibnu mengulum bibirnya ke dalam, matanya sesekali melirik Angga yang terlihat masih duduk dengan wajah yang gusar

"Maafkan kami nyonya..." Pria itu menunduk, tidak berani menatap wanita paruh baya di depannya

Rara menyerngitkan kening bingung, "maksud dokter?" Tanyanya mulai khawatir

Dokter Ibnu kembali menaikkan tatapan matanya, menatap Rara dengan tatapan tidak tega

"Alga kritis...."

"Penyakit alga kembali memburuk" sambungnya

Beberapa detik hening, sebelum tangisan Rara terdengar di luar kamar periksaan alga

Angga langsung berdiri seketika, dirinya berlari kecil menghampiri sang istri yang sudah nampak frustasi

Tubuh Rara melorot ke lantai, menatap nanar ruangan bernuansa putih di depannya. sedangkan tangan Angga sudah di pundak Rara untuk menenangkan

"Nggak dok! Alga harus sembuh!" Mohon Rara menyatukan kedua tangannya memohon

"Ma tenang ma..." Angga berusaha menangkan

ALGALASI || ASAHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang