kejutan

6.7K 288 4
                                    

Sekarang mereka sudah sampai di villa milik rey, mereka sudah selesai berkemas dan bersih-bersih. Awal nya tadi rusuh karena rey bersikeras tidak mau tidur terpisah dengan dira, dari awal mereka sudah sepakat akan tidur terpisah itu pun tanpa sepengetahuan suaminya.

"Wih gede banget tempat nya" kata bian kagum.

"Perhatian semuanya" intruksi dira kepada teman-teman dan suaminya.

"Ada apa dir" tanya agas penasaran

"Iya dir" timpal veli.

"Jadi gue udah bagi kamar buat kalian, nanti gue, veli sama bunga tidur nya sekamar cowok-cowok tidur sekamar juga, soalnya kamar yang lain belum sempet diberesin jadi cuma ada 3 kamar" kata dira membuat rey melotot.

"Gaboleh gitu sayang, kamar yang bersih kan ada 3, kita berdua bisa tidur di kamar lain" balas rey tidak terima, bagaimana mungkin ia bisa tidur tanpa istrinya, itu tidak akan pernah terjadi, toh villa ini milik nya.

"Kasian banget ngga bisa jengukin dede junior" agas mengejek rey dengan wajah watados.

"Diem lo!" Kata rey memperingati yang membuat agas kicep.

"Astaga pak, terima aja kali" veli mencoba untuk membuat rey setuju.

"Iya nih" timpal bian.

"Iya deh jangan ribut dong, aku tidur sama mas rey" pasrah dira, ia sangat lelah hari ini dan tidak mau berdebat kan masalah sepele ini.

"Memang sebaiknya begitu dir, kalian kan suami istri jadi kalian ngga masalah tidur berdua, apa lagi lihat dira yang udah hamil, kalau misalnya gue atau veli ngga sengaja nendang perut dira itu ngga baik, belum tentu kita tidur nya kalem" bunga ikut membuka suara setelah diam, lebih baik seperti ini saja karena ia yakin pasti dira atau rey tidak bisa tidur satu sama lain kalau terpisah.

"Bener juga kata lo bung" balas dira, ia tidak kepikiran sampai disitu.

"Bunga aja ngerti tuh" kata rey dengan senyum bangga.

"Heleh nanti lo diam-diam jengukin dede junior lagi" agas mulai julit lagi.

Rey hanya membalas agas dengan tatapan maut, kali ini ia tidak mau meladeni agas, yang terpenting adalah ia bisa tidur berdua dengan istrinya.

Begitu lah kira-kira kejadian 20 menit yang lalu, sekarang mereka sudah anteng di kamar masing-masing, karena hari sudah mulai gelap mungkin sekarang sekitar jam 12 malam, dan itu tidak mungkin mereka pergi jalan-jalan.

"Sayangg" panggil rey yang sudah stay di ranjang, ia menunggu istrinya selesai memakai sekinker dan pelembab untuk kulit di malam hari, bahkan ini sudah lama cewek itu duduk di depan meja rias.

"Iya apaa" balas dira tanpa menoleh

"Kamu lama banget, aku nunggu nih" rengek rey, malam ini rey seperti bayi yang menunggu ibu nya untuk ditemani tidur.

"Kalau kamu ngantuk, tidur duluan sayang" kata dira.

"Ngga bisaa" kekeuh rey, tak tau mengapa sekarang rey ingin tidur sambil memeluk tubuh istrinya.

"Iya ini mau selesai" dira memakai liptin untuk penutupan, lalau ia berdiri dan menuju ranjang.

"Mau peluk" pinta rey membuat dira melotot, ini tidak biasa bahkan setiap malam yang meminta peluk hanya dira, tapi ini malah kebalikannya.

"Manja banget sih" kekeh dira yang langsung rebahan di sebelah rey dengan tangan rey sebagai bantal.

"Biarin, aku kan pengen dimanjain sama kamu, gantian dongg" balas rey memeluk tubuh dira dengan lembut hati-hati, takut jika ia melukai dede junior.

PAK DOSEN SUAMIKU (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang