Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Dira keluar sembari menangis, hal itu membuat Veli gelagapan
"Kenapa dir?" Tanya Veli
"Liat aja sendiri" kata Dira masih sesegukan
"Alhamdulillah, lo harus kasih tau pak Rey dir" kata Veli setelah melihat hasil nya
Terlihat 2 garis merah yang tertera di tespack, bukan hanya 1 tapi semua tespack dari berbagai macam 2 garis
"Tapi gue takut vel"
"Takut kenapa?"
"Gue udah baca di internet, kalau hamil di usia muda itu kata nya bakal berpengaruh" kata nya sambil mengusap air mata nya
"Hey dengerin gue, emang bene dir, tapi banyak ibu hamil yang baik-baik aja" balas Veli menangkup pipi Dira
"Jangan sampe lo ceroboh gara-gara lo takut hamil muda, banyak di luar sana yang pengen hamil tapi ga bisa, ini lo udah beruntung di kasih amanah buat jagain janin lo, percaya sama gue" lanjut Veli memeluk tubuh Dira
"Makasih ya vel buat nasehat nya" balas nya
Setelah cukup lama mereka berada di dalam kamar mandi, akhir nya mereka memutuskan untuk pergi ke kelas, untung saja belum telat
————
"Assalamualaikum" salam Rey memasuki kelas
"WALAIKUMSALAM PAK" balas seisi kelas
"Inget dir lo harus kasih tau pak Rey, dia harus tau" kata Veli
"Yallah vel udah beberapa kali sih lo bilang gitu, iya gue tau"
"Kumpulkan tugas yang saya berikan Minggu lalu" kata Rey
Mereka semua segera mengumpulkan tugas yang di maksud Rey
"Kurang satu, siapa yang belom" kata Rey
"Dira lo ga ngerjain?" Tanya Veli
"Aduh bentar heh gue lupa"
"Ngelamun teros sih ckck"
"Nadira putri hervandes" panggil Rey
"Saya pak"
"Mana tugas kamu"
"Iya pak sebentar"
Segera mungkin ia mengambil tugas nya dan berjalan menuju depan untuk mengumpulkan nya.
Rey memandangi wajah pucat Dira, ia Terheran heran melihat wajah Dira yang begitu pucat, padahal tadi pas ketemu di kantin tidak pucat
"Sayang kamu kenapa?" bisik Rey
"Aku gapapa"
"Wajah kamu pucat sayang"
"Beneran kok aku gapapa"
Setelah mengatakan itu Dira pergi untuk kembali ke tempat nya.
"Nadira setelah kelas saya selesai, kamu ke ruangan saya, tidak ada penolakan!" Ucap Rey tegas
Terdengar helaan nafas di sana, pasti mau mengintrogasi dirinya lagi
"Iya pak"
Setelah mendudukan pantat nya ke kursi, Veli menanyainya banyak hal, seperti wartawan saja
"Lo tadi di tanyain pak Rey apa?
"Dia curiga sama muka pucat gue"
"Yaudah nanti lo kasih tau aja kalau lo lagi hamil"
"Nunggu waktu yang pas vel"
"Kapan?"
"Gatau" jawab nya acuh
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOSEN SUAMIKU (Selesai)
Fiksi Remaja🚫jangan jadi plagiat, semua yang ada di sini murni hasil dari pemikiran saya sendiri🚫 [ Budidayakan follow dulu sebelum membaca ] Hanya cerita biasa, kalau kepo baca aja - 🏅 Rank #1 merried (05.05.2023) 🏅 Rank #1 dinner (28.06.2022) 🏅 Rank #1 c...