"Kamu mau ikut bunda atau ayah mu?"Satu kalimat yang naya benci akhirnya terlontar dari mulut sang bunda
Ternyata ayah benar,bunda memang selingkuh dengan bos ayah yang lebih berlimpah harta
"Bunda beneran mau pisah sama ayah?demi harta pria sialan itu?"
"Sialan-sialan gitu dia bisa kuliahin kamu"sang bunda masih sibuk memasukkan baju ke dalam koper nya
"Bunda gak nyesel?ninggalin ayah,Airin sama aku?"
"Kalian udah gede pasti ngerti"
"Aku gak nyangka sama bunda ternyata bener kata orang-orang bunda emang wanita jalang ya, sia-sia selama ini aku bela bunda dari omongan tetangga"
Cintya menghampiri Naya matanya memicing tajam "gak sopan!"
Plakk
Wajah Naya tertoleh ketika bundanya menampar pipinya dengan sangat marah
"Kamu tinggal pilih ikut bunda atau ayah mu?susah banget sih!"
"Lagian asal kamu tahu pacar bunda itu masih lajang belum punya istri!"sambungnya
Naya terkekeh "Gak akan pernah mau aku ikut bunda meskipun bunda yang lahirin aku,ya nyatanya bunda salah!"
"Salah dimananya?kalau orang gak saling cinta kalau di paksa ya percuma"Cintya menatap Naya sengit
.
"Silahkan kamu ikut ayahmu,bunda bakal bawa Airin"Naya menghalangi "gak boleh dong!Airin mana betah sama bunda lagian kalau dia sakit bunda selalu gak peduli"
"Emang Airin masih TK?dia udah SMP dan pasti paham juga dia butuh uang"
"Gak bisa pokoknya bunda jangan bawa Airin"
"Awas!bunda buru-buru!"
Naya dan cintya saling mendorong dengan Cintya yang akan masuk ke kamar anak bungsunya sedangkan Naya yang menghalangi
Sampai akhirnya Cintya terjatuh karna di dorong tanpa sadar oleh Naya dan sialnya Airin melihat kejadian itu
"Bunda!"
"Arkh sakit"Cintya drama
Airin membantu Cintya bangkit "Kakak gak waras?ini bunda yang kakak dorong!!"teriaknya
"Airin kamu ikut bunda ya,kita tinggal di rumah yang nyaman bunda bakal kuliahin dan wujudin cita-cita kamu"
Airin diam "ayah sama bunda pisah?"tanyanya yang membuat mata Naya memanas
"Kamu mau kan ikut bunda?"
Airin menatap Naya "Bilangin ke ayah,Airin ikut bunda soalnya kak Naya udah di pihak ayah"
"Kamu tega ninggalin ayah?"
"Maaf"suara Airin bergetar
"Pacar kamu di luar udah nunggu"
Semua menoleh,Arga selaku ayah mereka diam di ambang pintu
"Ayo, barang-barang kamu nanti di bawa sama bunda.. besok"
Airin menatap Naya dan Arga bergantian
"Cintya jaga diri kamu baik-baik,maaf belum bisa ngasih kebahagiaan buat kamu"
Cintya tak menoleh,seolah tuli dia melewati tubuh Arga keluar dengan airin di rangkulannya
Setelah suara mobil itu pergi baru lah Naya berjongkok menangis terisak
"Naya tidak apa-apa, mungkin ini sudah takdir tuhan"
"Bunda jahat..."
"Enggak ada yang jahat,ayah juga ikhlasin bunda kok karna kalau bunda sama ayah dia gak bahagia maka dari itu ayah mau bunda bahagia dengan cara ayah harus lepasin bunda,lagian ikhlas itu juga masih cara mencintai, paling tinggi malah tapi dengan gak memiliki"Jelas Arga mengelus rambut gadisnya
"Aku benci pacar bunda,aku benci lelaki itu".
"Kamu masih punya ayah,maaf ya nak"
Di sekolah dan sepulang sekolah Jendra tak melihat Naya ceria, biasanya gadis itu bawel tapi kali ini berubah
Wajahnya jadi sendu dan matanya bengkak seperi menangis
Jendra Dari tadi bertanya tapi tak kunjung gadis itu Cerita
Kini seperi kemarin, keduanya pulang dari kerja di resto
"Jendra bisa duduk dulu di sana sebentar gak?" Tunjuk Naya pada kursi taman dekat air mancur
"Ayo"
Kini keduanya terduduk dengan Naya yang masih ragu untuk biacara
"Kamu gak bakal tinggalin aku kan?"suara Naya bergetar, matanya sendu seperi akan menangis
"Gak akan dan gak akan pernah"jawab Jendra serius
"Bunda udah pisah sama ayah,bunda pergi sama laki-laki brengsek itu"kini kedua mata sendu itu menangis dengan isakan yang pilu
"Bunda ingkar sama janjinya,dia pernah janji bakal terus sama-sama tapi.."
Di rangkulnya tubuh gadis itu dengan elusan lembut,di tenangkan dan di dekap wajah gadis itu pada dada bidang Jendra "ini semua pasti ada hikmahnya,gapapa kamu masih punya aku jangan ngerasa sendiri"
"Aku benci selingkuhan bunda, gara-gara dia keluarga aku berantakan"
"Mungkin udah takdirnya begini,kan dunia itu gak berporos buat terus bikin kita bahagia nay--dan wajar kalau kamu benci dia"
Naya mendongkak menatap iris mata indah dan teduh milik pria itu"kamu gak akan tinggalin aku kan? apapun yang terjadi"
"Aku gak bakal janji siapa tau besok aku mati takdir kan gak ada yang tau nay,tapi aku gak ada niat sama sekali buat ninggalin kamu"
"Jangan Jendra,aku mohon bahagia aku cuma berporos dari kamu sama ayah"Mohon gadis itu
"Aku suka kamu Jendra"
Jendra terkejut sedetik kemudian mengecup kening Naya "seharusnya aku duluan yang bilang gitu,gak seru ah keduluan"

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑫𝒂𝒌𝒔𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒊𝒃𝒖
Teen Fiction𝘚𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪-𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘑𝘦𝘯𝘥𝘳𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘭𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘭𝘶𝘴 𝘪𝘣𝘶,𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘪𝘣𝘶 𝘮𝘢𝘶 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘶𝘬𝘢𝘳 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘨𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘱𝘦𝘭𝘶𝘬𝘢𝘯--Anak tid...