Hari ini kelas sangat ramai karna sebuah undangan ulang tahun dari kelas sebelah,siapa lagi jika bukan Shaka si pria paling populer sesekolah.Hits anak tunggal kaya raya lagi
Jika orang-orang ramai membicarakan hal itu berbeda dengan Jendra yang masih memahami materi Bahasa Indonesia sebelumnya,ia sibuk membaca dan mengulas ulang.Lagi pula tidak ada undangan untuknya
"Jendra kamu di undang gak?"seorang wanita berambut pendek sebahu duduk di sebelah Jendra,sebut saja Naya satu-satunya orang yang mau berteman dengan Jendra
Jendra tidak paham apa maksud dunia, mempertemukan dia dengan Naya,dari awal gadis itu ingin berteman dengan dirinya dia tak masalah sesekali Jendra juga berpikir "mungkin hanya pura-pura"atau"Cuma ingin mencari pesuruh"tapi feeling nya salah, ternyata Naya hingga saat ini masih ingin berteman dengan Jendra bahkan dia tak pernah sesekali menyuruh-nyuruh pria itu
Naya lah yang sering menjelaskan jika Jendra tak mengerti dengan materi sekolah kadang-kadang Naya juga menjelaskan apa yang di ucapkan guru di depan sana jika Jendra tak terlalu mendengar karna ucapan gurunya sangat cepat
Hal kecil seperti itu membuat Jendra menaruh hati pada Naya,tak pernah dia ungkapkan lagi pula Jendra sadar akan dirinya
Jendra tersenyum kecil "seperti biasa"katanya
Naya mengangguk sudah paham,arti kata itu berarti tidak ada undangan untuk Jendra
"Kalau gitu aku juga gak mau datang ah"
"Jangan gitu,kalau kamu di undang ya harus datang"
"Kamu gitu Mulu sesekali lah aku gak datang temenin kamu"
"Di sini mana yang namanya Jendra?!"
Banyak Jeritan tertahan anak kelas karna Si pria paling populer,Shaka.Datang ke kelas mereka tentu saja bersama teman-temannya
Jendra dan Naya menoleh kaget
"Iya nih ada alat pendengar di telinganya,Lo Jendra kan?" Tanya Shaka sembari menyerahkan kartu undangan
Hal itu membuat semua orang terkejut, pasalnya Jendra dari kelas 10 tak pernah di undang
"Terakhiran,datang ya"
Jendra gugup "Makasih"katanya
"Malem ini jangan terlambat"Setelah berucap begitu Shaka meleos pergi di ikuti gerombolan temannya
"Mending kita janga pergi"
Jendra menoleh cepat pada Naya "Kenapa?ini bagus,aku gak pernah datang ke acara ulang tahun"
"Aku takut mereka cuma mau ngelakuin macem-macem sama kamu"
Jendra menggeleng tak setuju "aku dapat undangan itu tandanya aku harus pergi"
"Yaudah tapi nanti malem aku mau nunggu kamu di depan gedung tempat ulang tahun Shaka ya,kita masuk bareng"
Jendra mengangguk bersemangat.
"Ibu liat Jendra gak?"
Aruna menoleh pada Juan "kenapa nanyain dia?"
"Aku mau pinjem buku matematika kelas 10 nya,pasti masih ada"
"Gak liat,samperin aja coba ke kamarnya"
Juan turun,mengetuk pintu Jendra tidak sabar "Mana sih orangnya!?"
"Woii!"Jendra mengetuk pintu agak brutal,kesal
"Akhhh,sialan"
Juan kaget setelah pintu terbuka,dia melihat Jendra dengan dandanan vampire

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑫𝒂𝒌𝒔𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒊𝒃𝒖
Teen Fiction𝘚𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪-𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘑𝘦𝘯𝘥𝘳𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘭𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘭𝘶𝘴 𝘪𝘣𝘶,𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘪𝘣𝘶 𝘮𝘢𝘶 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘶𝘬𝘢𝘳 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘨𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘱𝘦𝘭𝘶𝘬𝘢𝘯--Anak tid...