halaman duapuluhempat,ini daksa terakhir untuk ibu

398 31 8
                                    


Pake lagu sad fav kalian biar ngefeel dan kalau bisa bacanya pelan-pelan pake perasaan sambil menghayati(kata ku itu)biar enak maksudnya .Selamat membaca(◍•ᴗ•◍)




Naya menangis hebat,dari kemarin gadis itu murung di kamarnya, memikirkan situasi antara marah dan sedih

Naya mengetahui bahwa pria yang menghancurkan keluarganya adalah ayah Jendra

Jendra yang memberitahukan itu padanya

Jelas saja Naya marah dan sedih bahkan tanpa pikir panjang gadis itu memutuskan hubungannya dengan Jendra secara sepihak

"Nay,maaf aku bener-bener minta maaf"

Naya terdiam dengan bingung "kenapa tiba-tiba minta maaf?"

Jendra yang sedari tadi menunduk menghadap Naya pupil matanya bergetar menahan tangis

"O-orang yang ngerebut ibu kamu itu ayah ku nay,kamu punya hak buat benci aku atau mau nampar aku gapapa.Tapi tolong maafin ayah aku"Jendra mengusap air matanya "Bahkan aku-aku gak terima bahwa dia itu ayah ku"katanya sambil terisak

Naya tentu saja kaget,mendadak kaku dengan semuanya terlalu terkejut menerima kenyataan yang menyakitkan

"Kurang ajar!jadi selama ini kamu nutupin ini semua?berapa lama?"

"Aku baru tahu kemarin,nay aku mohon maafin aku"

"Ayah kamu yang buat ayah ku sengsara,ayah kamu yang udah ambil ibu dari kami,ayah kamu seenaknya hancurin keluarga ku dan aku--aku berhubungan dengan orang dari darah daging yang aku benci bener-bener hilang akal"katanya

Jendra menahan tangisnya,air matanya tidak boleh turun di depan naya

"Aku mau putus!"

Jendra mencekal tangan Naya yang hendak pergi "Nay,kita bisa omongin ini baik-baik kan?"

Naya hempaskan,dirinya benar-benar tersulut emosi "Baik-baik apa maksud kamu?sakit hati aku Jendra.Aku harus pura-pura gak tau apapun seolah ini gak terjadi?itu yang kamu mau?egois!aku di sini yang paling menderita"jelas Naya

"Nay--"

"Stop Jendra!aku muak sama kelakuan ayah kamu sama kamu!"

Membayangkan perdebatan kemarin membuat Naya sedikit menyesal,kemarin dia terlalu kasar pada Jendra

Naya tersadar bahwa di sini bukan hanya dia yang menderita Jendra pun ikut menderita,setelah berpikir logis siapa sih yang mau bernasib seperi Jendra,ini sudah takdir tuhan yang merencanakan bahwa ayah Jendra harus seperti itu

Sialnya,kenapa harus Jendra yang mempunyai ayah Seperti itu

"Jendra,aku minta maaf"racaunya sambil menangis

"Di sini aku emang egois"katanya lagi,sudah berulang kali naya mencoba menghubungi Jendra tapi Tak kunjung ada jawaban

Hati Naya merasa tak enak,dia khawatir.

Buru-buru dia mengambil jaketnya, bergegas bertujuan untuk menemui Jendra

Dia pun sebenarnya tak tahu nanti jika sudah bertemu akan berkata apa

Tetap memutuskan hubungan atau melanjutkannya lagi

Naya benar-benar di lema


Kalau terpaksa dan tidak ikhlas, mengapa anak harus di lahirkan?kenapa tidak sejak dalam kandungan saja anak itu di bunuh atau di gugurkan?kenapa harus melahirkan anak yang setiap harinya di caci maki dan di pukuli?

𝑫𝒂𝒌𝒔𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒊𝒃𝒖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang