halaman tigabelas, populer bawa dampak buruk

218 23 0
                                    


"Aku mohon jangan lakuin itu ahh"

Pria itu menangis melihat wanitanya di rusak oleh dirinya sendiri "Maaf,ini semua biar kita bisa hidup bersama dan supaya kamu gak pergi ninggalin aku karna karir kamu itu"suaranya pilu

"Kamu ahh jahat,aku ben--ci"wanita itu menangis

Masa depannya hancur, cita-cita yang sudah ia impikan dan berada di depan mata lenyap begitu saja dan yang membuatnya semakin menyedihkan fakta bahwa dia sudah tidak perawan lagi

Bukan ini yang dia impikan selama ini

Si pria semakin brutal melumat dan menciumi wanitanya

"Emhh berhentihh"

Sedangkan si wanita sangat kesakitan dan hanya bisa pasrah,dia sudah tidak punya tenaga untuk melawan

"Aku benci!"



"Lo mau saingan sama gue?gak akan bisa!"

Buagh

"Akhh"

Juan terkapar dengan wajah babak belur,ia ketakutan

Siapa lagi pelakunya jika bukan Shaka dan kawan-kawan yang tersaingi Juan jadi populer di sekolah

Awalnya Shaka biasa saja karna mungkin Juan di gemari hanya beberapa hari tapi setelah tau Mading sekolah dengan pria paling tampan seantero sekolah asalanya Shaka tapi di ganti dengan nama Juan ya jelas Shaka marah dan muak

"Gara-gara Lo gue jadi di rendahin sesekolah, anjing"nafas pria berambut setengah abu-abu itu memburu setelah lagi-lagi menghajar Juan

"Gue kasih pilihan,Lo pindah sekolah atau Lo setiap hari mau babak belur kayak gini?"

"Pilih yang bener, siapa tau besoknya Lo mati"ujar teman Shaka berkulit kecoklatan itu

"Tapi Lo sebentar lagi juga lulus kan?"tanya Juan menunduk,tak berani menatap kakak kelasnya itu

Shaka tersenyum meremehkan "Oh jadi bener Lo mau nyaingin gue?!"

"Perlu gue bantu?"

Semua orang menoleh,dan lagi-lagi nafas Juan tercekat karna tahu siapa yang berdiri di hadapannya

Zidan,si preman seolah sosok yang sering menindas yang lemah

"Mau hajar Lo?"tanya Shaka menunjuk Juan

"ambil aja"Shaka mengambil tasnya dengan acuh

"Ini beneran bisa buat jadi sasaran gue?"katanya

"Ambil,besok juga dia udah pindah sekolah"

Setelahnya Shaka dan kawan-kawan pergi Zidan  masih terdiam memperhatikan juan yang meringkuk ketakutan, badannya gemetar

"Saran gue Lo jangan macem-macem sama si Shaka"ujar Zidan

"Tolong jangan hajar gue"kata Juan memohon

"Lo sebagai adek kelas harusnya jangan terlalu banyak gaya sama tebar pesona,itu akibatnya"ucap Zidan  lagi

"HEH!"

lagi-lagi Juan menoleh di ikuti zidan karna si ujung sebrang sana seorang pria berjalan ke arah keduanya terlihat marah

"Kamu udah pukulin anak saya?"tanyanya

Juan melongo,dia tidak kenal dengan orang ini

Zidan gugup "Justru saya mau nolong pak"

Pria masih lengkap dengan dasi dan jasnya itu membantu Juan berdiri

"Masih sekolah udah berani hajar-hajaran !saya laporin baru tau rasa"pria itu marah-marah pada zidan

Zidan  bingung sekaligus gak bisa lawan

"Sekali lagi kamu main tangan atau bikin anak saya babak belur lagi  tidak segan-segan saya laporin ke sekolah kamu!"








"Makasih om"

"Lagian kenapa kamu di hajar?pasti ada alasannya kan?"

"Sebenernya bukan dia yang hajar saya"Juan sedikit meringis karna sudut bibirnya terluka

"Sebenernya temen saya yang lain,tapi dia udah pergi duluan"sambungnya

"Berarti saya salah sasaran?"

Juan mengangguk kikuk

Pria itu menghela nafas berat

"Ini saya di rumah om?"

"Iya"

Juan terkagum, pasalnya rumah om ini besar duakali lipat dari rumahnya

"Eh saya harus ke kantor lagi,nanti kamu pulangnya di antar supir saya ya"katanya  buru-buru

"Eh,om makasih buat obat sama makannya!"

"Iyaa"balasnya berteriak

"Nama om siapa?!!"








Aku malu banget nulis cerita yang ada gitunya haduh mana gak bisa lagi takut banget (。•́︿•̀。)

𝑫𝒂𝒌𝒔𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒊𝒃𝒖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang