Jendra meringis,dirinya berusaha bangkit walaupun kepalanya masih kunang-kunangJendra harus bertemu sang ibu
Dengan gontai ia berjalan menuju kamar Aruna
"Ibu,tolong Jendra"
Nihil tak ada siapapun, tiba-tiba saja ia teringat alamat sang ayah yang saat itu Aruna simpan di lacinya
Jendra Mencari buru-buru takut saja ibunya akan datang
"Bara Adityama,jln sghl."
"Bara?"monolog Jendra,anak itu juga bisa melihat di belakang alamat ada sebuah Poto kekuningan Aruna dan seorang pria yang jelas bukan Regan
Mereka berdua tengah duduk bersampingan dengan kepala Aruna yang bersandar di bahu pria itu
Keduanya sangat romantis
Dan Jendra sadari bahwa pria itu mirip
Dengannya
"Apa ini,ayah?bara?"monolognya
Buru-buru Jendra kembalikan lagi Poto itu ke tempatnya saat suara pintu utama terbuka
"Ibuu!!"
Jendra keluar dan melihat dari atas,Juan menangis dan Aruna tertidur di pangkuan regan
Jendra panik Lalu turun "ibu kenapa?"
"Ambilin air minum cepat!"suruh Regan
Jendra berlari ke dapur sedangkan Regan masih berusaha membangunkan istrinya
"Aruna kamu baik kan?kamu okay?tanya Regan saat Aruna membuka mata
"Ini minumnya"jendra datang
"Akhh pergi kamu sialan!pergi"Aruna kini berteriak lagi,ia menunjuk Jendra untuk pergi
Aruna memeluk kedua lututnya ketakutan, mengigit kecil jari kukunya dengan pandangan putus asa
Jendra sangat tak mengerti
Juan malah menangis
"Gunting mana? pisau?aku harus bunuh anak ini"racaunya sambil memukul-mukul perutnya
"Anak ini kotor, Bara udah hamilin aku"katanya lagi pada Regan
Dada Jendra sesak,benar ternyata pria bernama bara yang ada di Poto itu adalah ayahnya
"Aruna hey,ini aku sayang..sadar ya bara gak ada"
"Tapi dia di sana"tunjuk Aruna pada Jendra
Sungguh,Aruna jadi seperti orang gila
"Jendra kamu bisa ke kamar mu?"
Jendra mengangguk patuh,lalu pergi
Di kamarnya Jendra menangis
Faktanya benar dia adalah anak yang tak pernah di inginkan,anak tak berguna,membebani seharusnya saat itu Jendra di bunuh saja
"Ibu,maafin Jendra"
Bara mengacak rambutnya "arghh, harusnya Aruna dengerin dulu penjelasan aku"
Bara pun menangis,dia sungguh merasa bersalah dirinya tak tahu Aruna sehancur itu
"Dia udah menikah?dan anak tadi anak siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑫𝒂𝒌𝒔𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒊𝒃𝒖
Novela Juvenil𝘚𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪-𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘑𝘦𝘯𝘥𝘳𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘭𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘭𝘶𝘴 𝘪𝘣𝘶,𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘪𝘣𝘶 𝘮𝘢𝘶 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘶𝘬𝘢𝘳 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘨𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘱𝘦𝘭𝘶𝘬𝘢𝘯--Anak tid...