halaman duapuluhtiga,raga Jendra hanya untuk ibu

327 31 2
                                    


"Pak dengan nilai saya yang seperti itu, apakah ada beasiswa kuliah untuk saya?"

Wali kelas Jendra terdiam sembari melihat-lihat semua nilai jendra,kalau di pikirkan nilainya lumayan bagus

"Kemungkinan ada,tapi nanti saya koordinasi kan lagi tenang jendra saya akan bantu kamu"

"Terimakasih pak"Jendra setelahnya pamit keluar

Berjalan keluar sekolah dengan awan mendung membuat Jendra menghela nafas,akan hujan lagi batinnya

Jendra bertujuan ke rumah sakit, menjenguk Juan lagi

Apalagi Aruna tak pernah ke rumah untuk sekedar istirahat,pasti di rumah sakit Aruna kelelahan menjaga Juan

Jendra khawatir

Gerimis,kemudian hujan turun dengan deras Jendra buru-buru berlari untuk berteduh

Meoww

"Kayak ada suara kucing?"Jendra mengamati sekitarnya

Meoww

"Ya ampun,mpus"

Jendra tak tega melihat kucing di sana terkapar dengan luka di kakinya semakin miris ketika kucing itu kehujanan dan berusaha untuk berjalan meneduh tapi terlihat kesakitan

Kaki Jendra melangkah untuk mengambil si kucing kecil "Mpus,badannya sakit ya?"tanyanya sambil memayungi kucing cokelat itu dengan tasnya sedangkan dirinya sendiri ia biarkan kehujanan

Karna Jendra tak mau melihat kucing itu semakin kesakitan jika ia bawa dan pindahkan dengan paksa

Jadilah Jendra berjongkok kehujanan sembari memayungi kucing kecil dengan tasnya

"Nanti kalau hujan reda aku obatin kamu"

Meoww

"Sama-sama Mpus"katanya sambil tersenyum tulus










Setelah dari rumah untuk mengobati kucing kecil tadi Jendra langsung saja pergi ke rumah sakit,karna ia sangat khawatir dengan keadaan sang ibu dan Juan

Juan masih tak sadarkan diri,ia masih terbaring dengan infusnya di bantu oksigen pernafasan

"Ibu mana?"katanya bertanya pada dirinya sendiri

"Eh, permisi mbak izin bertanya,yang jaga pasien di kamar ini ada gak?"

Mbak suster yang di hentikan Jendra menoleh "ohh ini mas regannya ya?"katanya

"Bukan mbak,saya anaknya"

"Oalah,tadi kata ibunya kalau ada mas Regan suruh jagain pasien di kamar ini."

"Emang ibu saya kemana mbak suster?"

"Katanya tadi mau donorin ginjal untuk pasien kamar ini"

Jendra kaget setengah mati,jadi ginjal Juan harus segera di ganti

"Ruang pendonornya dimana,mbak suster?"

"Mari ikut,saya tunjukan"

"Baik mbak suster terimakasih"

"Sama-sama,ayo"

"Iya,mbak suster"







Brakkk

Suara pintu ruang operasi terbuka,badan Jendra tiba-tiba melemas ketika melihat sang ibu terbaring dengan di kerumuni beberapa dokter yang memakai makser bedah

"Apa yang kamu lakukan?!"kata salah satu dokter dengan marah

"Dokter,biar ginjal Jendra aja yang di ambil ke Juan jangan punya ibu"ucapnya sembari menangis

"Apa maksudnya?"

"Jendra siap donorin ginjal buat Juan"

Beberapa suster memegangi Jendra, untuk membawanya keluar sebelum menghancurkan kegiatan operasi

"Lepasin,Jendra mau peluk ibu"Jendra memberontak

Membuat keadaan semakin ricuh

"Dengerin nak,tidak semua orang bisa menjadi pendonor ginjal.Bila kamu memutuskan untuk mendonorkan ginjal Ada beberapa persyaratan dan persiapan yang perlu di penuhi"

"Dok,cuma ini yang bisa jendra lakuin untuk ibu"

"Terlambat nak,ginjal ibu kamu sudah mau di berikan pada juan"

Jendra menangis,dokter dan suster di sana terkejut dengan Jendra

"Dokter, mendonorkan ginjal merupakan suatu hal mulia kan?"

Dokter itu mengangguk

"Kalau Jendra donorin ginjal buat ibu,bisa?"

"Sepertinya akan beresiko untuk kamu"

"Apapun resikonya akan Juan terima,yang terpenting ibu harus sehat dan mempunyai ginjal lengkap"

"Kamu sangat sayang pada ibumu?"

Jendra terdiam, pertanyaan yang amat sangat membuatnya sedih

"Jendra sayang banget sama ibu,melebihi lautan yang luas.Bahkan ginjal ini belum cukup buat Jendra kasih ke ibu,raga yang tak berguna ini juga belum tentu cukup"

"Ibu sakit aja dunia Jendra  serasa berhenti gimana kalau ibu pergi,Jendra ga bisa"Jendra semakin menangis

Beberapa suster di sana tiba-tiba terharu dan meneteskan air mata

"Jendra takut kehilangan ibu,Jendra gak mau.Ambil ginjal ini untuk ibu kalau bisa ambil aja raga Jendra"

𝑫𝒂𝒌𝒔𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒊𝒃𝒖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang