Arsha berdiri di depan kaca yang full body. Dirinya telah siap untuk pergi shalat Jum'at, tersenyum di depan kaca, dengan menatap Nawa yang sedang mencari peci nya.
"Nah, ini dapet. Mas sih, makanya kalo udah itu di taro di tempatnya biar gak cari-carian kayak gini." kata Nawa, sembari berjinjit hendak memakaikan nya pada Arsha.
"Nunduk ih, aku susah ini," Arsha terkekeh, lalu menunduk dengan memeluk pinggang Nawa. Di elusnya perut sang istri yang terlihat seperti tengah mengandung lima bulan. Padahal usia kandungannya baru tiga bulan kini.
"Udah. Makin ganteng aja kan jadinya." Nawa tersenyum, menatap wajah Arsha yang kini tepat berada di depan wajahnya.
"Makasih, Bunda juga makin cantik kok." ucap Arsha dengan mengecup hidung Nawa sekilas. Hal itu membuat Nawa terkekeh pelan. Masih merasa aneh dengan panggilan Bunda itu.
"Udah ih, ntar telat. Lepas dulu pelukannya." ucap Nawa sembari memegang tangan Arsha, berusaha untuk melepas pelukannya.
Arsha menurut untuk melepaskan pelukannya. Sebelum pergi, ia menunduk, bertumpuan dengan sebelah kakinya, mengajak anaknya untuk berbicara sebentar.
"Assalamualaikum baby triplets. Ayah pergi shalat Jum'at dulu ya, kalian anteng-anteng aja, jangan bikin Bunda pusing. Kalo mau apa-apa, nanti tunggu Ayah pulang. Jaga Bunda ya, Ayah pergi sebentar." diciumnya lama perut Nawa, setelah di elusnya pelan.
Setelah melakukan hal itu, Arsha bangkit, menatap lembut Nawa. "Mas pergi dulu, kamu nya jangan bandel." ucapnya seraya mencium kening Nawa cukup lama.
"Enggak ih, emangnya aku bocah?"
"Hu'um, mirip soalnya." ucap Arsha terkekeh, melihat raut wajah istrinya yang cemberut.
"Udah ah, takut telat. Mas pergi ya. Assalamualaikum." di cubitnya pipi Nawa gemas, sebelum benar-benar pergi.
"Nanti jangan lupa wudhu lagi ya mas!" seru perempuan itu.
"Iya sayang." setelahnya, laki-laki itu benar-benar hilang dari pandangan.
Nawa kembali ke kamar, dengan jus stroberi di tangannya. Ia duduk di sofa yang ada, dengan sebelah tangan yang membuka handphone.
Matanya sedikit membola, melihat tanggal yang tertera di sana.
"Udah akhir Maret, beberapa hari lagi kan puasa. Sore nanti kayaknya belanja aja deh sekalian pacaran, kan enak." ucapnya dengan terkekeh. Haish, belum satu jam Arsha pergi, tapi Nawa sudah merasa sangat rindu sekarang.
Mengelus perutnya seraya tersenyum, Nawa berkata pada anak-anaknya, "Hey baby triplets, kalian tahu gak? Bunda itu sayaaang banget sama Ayah kalian. Di tinggal gini aja udah kangen, kalian kangen juga gak? Hm? Hahaha." ucapnya dengan tawa renyah di akhir kata.
***
Seperti biasanya, ibu kota selalu padat, apa lagi bukan di hari weekend seperti ini. Walaupun sudah sore tak membuat jalanan lenggang. Sore yang sejuk, dengan semilir angin menyapa. Dengan helm bogo di kepalanya, Nawa menatap sekeliling yang bising, senyumnya mengembang. Di belakang mereka terdapat rombongan remaja dengan motor sportnya, bunyi bising yang di timbulkan pun membuat ia ternganga takjub. Benar-benar seperti di novel-novel.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAWA [END]
Teen Fiction[𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗕𝗔𝗖𝗔 𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗗𝗨𝗟𝗨 𝗬𝗚𝗬 (ʃƪ^3^) 𝐂𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐛𝐲: @AlettaLousia7 *** Pernikahan yang tak pernah Nawa bayangkan, sedang ia jalankan. Dirinya di jodohkan dengan seorang laki-laki pembisnis besar yang namanya sudah...