Panjang banget ini, jahat banget kalo gak di ramein komentarnya. Apa lagi masih ada yg sider gak ngevote 😾
Pokoknya komen di tiap paragraf, awas aja, kalo gak. 😾
Agak maksa ya, tapi bodo amat :v
___Waktu terus berganti, tiap hari, telah Nawa lalui dengan sang suami. Enam bulan telah terlewati, kandungan perempuan itu kini telah sembilan bulan.
"Sayaang." kamar mandi terbuka, Arsha keluar, dengan sudah mengenakan pakaian santainya.
Nawa tersenyum dengan balas memeluk Arsha. Posisinya, kini mereka duduk berdua dengan bersandar di kepala ranjang. Ia mengelus rambut laki-laki itu, hal yang telah menjadi candu nya. Rambut suaminya itu terlalu lembut. Terlalu sayang untuk di lewati.
"Cium, aku kangen," cicit laki-laki itu. Ia mendongak sedikit, karena memeluk perut istirnya itu dari bawah.
Nawa terkekeh lantas langsung menunduk, mengecup kening suaminya. "Udah tuh," ucapnya kala selesai memberikan kecupan singkat.
Arsha mengerucutkan bibirnya, dengan alis sedikit tertekuk. "Sebentar banget, ciumnya cuman di kening lagi,"
Nawa mengulum senyum dengan menggeleng pelan, lantas menunduk kembali dan mencium kedua pipi Arsha.
Cup
Cup
"Udah ya,"
"Dikit banget, mana ini gak dicium lagi," ucapnya dengan menunjuk bibirnya sendiri.
"Mas ih, gak bersyukur. Kan udah di cium tiga kali," ucap perempuan itu, hendak menjahili sang suami.
"Cium sayang iih, gitu doang kok gak mau? Aku yang cium apa kamu yang cium aku?" ucapnya merajuk dengan melepaskan pelukannya tadi.
"Gak mau. Aku gak mau cium kamu, dan gak mau di cium sama kamu." Nawa menahan senyumnya, lantas memainkan handphonenya, membiarkan laki-laki itu begitu saja. Salahkan saja ia yang meninggali nya begitu saja tadi. Katanya mau nemenin tidur, bangun-bangun malah gak ada. Pas balik malah ngerengek bilang kangen. Minta cium lagi. Gak ngerasa bersalah banget. Mending di kerjain, biar tahu rasa!
Arsha yang mendengar itu menekuk wajahnya, lantas berbalik dan menjauh dari Nawa. "Terserah kamu!" ucapnya sedikit ketus. Hidungnya kembang-kempis seperti menahan tangis. Apa Nawa sudah tak mencintainya lagi? Tempo hari perempuan itu pernah memuji salah satu aktor Korea. Terang-terangan didepan dirinya.
"Hyun Bin ganteng juga, ya mas. Walaupun umurnya beda jauh sama aku. Kayaknya aku yang kelamaan lahir deh, apa dia yang kecepatan ya?" ucap Nawa sembari mengunyah keripik kentang. Acara nobar drakor ini tentu saja ulah Dea. Arsha dan kedua konco nya itu pun ikut menonton juga.
Arsha lantas mendelik mendengar itu. Ia langsung memeluk pinggang perempuan itu posesif. "Gantengan juga aku." ucapnya sedikit ketus.
"Yaudah, gak usah cium aku. Cium Hyun Bin aja sana." suaranya sangau, juga teredam dibawah selimut. Laki-laki itu menjauh dengan menutup tubuhnya.
Tapi hal itu justru terlihat menggemaskan di mata Nawa. Sesekali ia mencuri pandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAWA [END]
Teen Fiction[𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗕𝗔𝗖𝗔 𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗗𝗨𝗟𝗨 𝗬𝗚𝗬 (ʃƪ^3^) 𝐂𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐛𝐲: @AlettaLousia7 *** Pernikahan yang tak pernah Nawa bayangkan, sedang ia jalankan. Dirinya di jodohkan dengan seorang laki-laki pembisnis besar yang namanya sudah...