Achi terbangun dari tidurnya. Ia menatap nakas, dan mengerutkan keningnya. Ada susu dan roti disana. Ada kertas catatan di sana juga.
Achi membacanya, itu dari Aksa. Achi tersenyum kecil melihat kertas catatan itu.
Aku pergi sebentar. Susu dan roti untukmu. Harus di makan atau aku yang akan memakanmu!
Aksa
Achi meminum susu tersebut hingga tandas, lalu memakan roti dengan selai tersebut secara perlahan karena rasa tidak enak di tenggorokan. Ia merasa mual beberapa hari ini karena efek kehamilannya.
Setelah menghabiskan sarapannya, ia pun keluar dari kamar. Valen tersenyum saat putrinya keluar dari kamar dan menemuinya.
"Ibu," panggil Achi.
Valen berjalan mendekat. "Kau butuh sesuatu? Untuk bayimu misalnya," ucapnya.
Achi menggelengkan kepalanya. "Aku sudah makan roti. Aksa yang membuatkannya," ucapnya.
Valen mengangguk. "Kekasihmu bangun pagi dan membuatkannya untukmu," ucapnya.
Achi tersenyum, setidaknya Aksa sudah melakukan yang terbaik untuk nya dan kandungannya.
"Aksa berkata kau akan menikah minggu depan," ucap Valen. Ia mengusap rambut putrinya, ia benar-benar rindu pada putrinya.
"Mungkin," balas Achi.
Valen menatap bingung. "Apa ada masalah?" tanyanya.
Achi menatap Valen. "Kenapa ibu menghilang dan tiba-tiba kembali? Kenapa ibu menjadi orang-orang dari organisasi hitam?" tanya nya.
Valen terdiam. "Aku melakukannya demi dirimu?" ucapnya dengan lirih.
Achi mengerutkan keningnya. "Untukku? Apa maksud ibu?" tanyanya.
Valen menggenggam tangan Achi lalu mengajaknya untuk duduk di sofa. "Maaf. Kau di jadikan taruhan dan di jual dengan lintah darat oleh ayahmu," ucapnya.
Achi menatap terkejut. Ia benar-benar tidak menyangka. "Ibu bohong?" tanyanya tidak percaya.
Valen menunduk sebentar. "Aku tidak bohong. Di waktu kau ulang tahun, dua tahun yang lalu ayahmu pernah mengenalkanmu dengan seseorang bukan?" tanyanya.
Achi terdiam sejenak. Ia pernah di kenalkan dengan seseorang yang lumayan jauh jarak umurnya dengan dirinya. Achi langsung menatap ibunya dengan tidak percaya.
"Xavier William?" tanya Achi. Valen menganggukkan kepalanya.
"Dia adalah lintah daratnya. Ayahmu memiliki hutang sangat banyak dan agar kau tidak di bawa mereka aku mencari pekerjaan nekat untuk mendapatkan uang yang banyak untuk melunasi itu," ucap Valen. Ia menggenggam tangan Achi.
"Dimana ayah?" tanya Achi dengan dingin. Ia benar-benar tidak percaya.
Valen menggeleng. "Aku tidak tau. Yang aku tau dia ikut beberapa organisasi iblis dan menghilang. Tapi aku takut kau berada dalam bahaya. Karena ayahmu seorang bajingan sialan!!" umpatnya.
Achi memijat pelipisnya. Ujian apalagi ini ya tuhan? Kenapa hidupnya selalu sial sekali. Kenapa tidak ada kebahagiaan apapun dalam dirinya?
Valen memeluk tubuh Achi. "Aku takut Xavier akan mencarimu dan mengambil mu dari ku," ucapnya.
"Xavier William," gumam Achi.
∆∆∆
Aksa duduk dengan kaki yang ia taruh diatas meja sambil menatap foto Achi yang ia bingkai dengan rapi.
Cklek'
Aksa menoleh terlihat beberapa temannya masuk dan duduk di hadapannya.
"Perusahaan William bergerak di bidang tambang. Berkuasa dan kejam pemiliknya bernama Xavier William," ucap Zeon.
Aksa mengangguk paham. Ia berdecak sinis, karena tau pria itu masih mengincar Achi.
"Xavier, lintah darat ayahnya Achi. Mereka pernah bertemu dan Xavier menyukai kekasihmu," timpal Harris.
Aksa mengepalkan tangannya. "Lalu?" tanyanya. "Apalagi yang kau dapatkan?"
Zeon menyerahkan dokumen kepada Aksa. "Beberapa transaksi ilegal. Perdagangan manusia. Bisa jadi dia mengincar Achi agar bisa di jual kembali," ucapnya.
Aksa mengepalkan tangannya, rahangnya mengetat. Ia menghela nafas kasar menahan emosi yang akan meluap.
"Jika bajingan itu berani menyentuh Achi aku akan meretakkan tulang di tubuhnya agar dia tidak berbuat buruk pada kekasihku!" Aksa meremas kertas di tangannya dengan kuat.
"Apalagi?" tanya Aksa.
Harris mengeluarkan ponsel miliknya dan memberikannya pada Aksa. "Beberapa markas Xavier yang di rahasiakan. Di dalamnya beberapa senjata ilegal, dan hal yang lain," ucapnya.
Aksa bangun dari duduknya. Ia mengambil jaket hitam yang tergeletak di atas sofa di depannya.
"Kapan si bajingan itu datang ke markas?" tanya Aksa.
Harris nampak berpikir. "Pria itu jarang memeriksa langsung, ia memiliki bawahan yang hebat. Kau harus hati-hati," ucapnya.
Aksa mengangguk paham. "Sepertinya aku tau siapa yang cocok untuk merusak sistem disana," ucapnya.
Zeon menatap penuh tanya. "Siapa itu?" tanyanya penasaran.
"Dia---"
Cklek'
Aksa menoleh, ia menyunggingkan senyumnya. Melihat sepupu hebatnya datang dengan langkah santai.
"Ada kerjaan untukku? Apa imbalannya?" tanya Keano. Keano Marley, anak dari Adam dan Marlina yang merupakan sepupu jauh keluarga Antony.
"Apapun yang kau inginkan," ucap Aksa dengan serius. Ia memberikan dokumen yang tadi ia pegang pada Keano.
Keano membacanya dengan seksama. "Ah, paman ini," gumamnya.
"Kau kenal?" tanya Zeon.
Keano menatap Zeon, ia mengangkat bahunya. "Kau tau aku memiliki lebih banyak musuh di luar sana. Dan paman ini salah satunya," ucapnya.
Harris berdecak. "Nyawa mu sepertinya begitu banyak," timpalnya.
Keano terkekeh. "Aku tidak sengaja mencuri sebagian hartanya dan membuatnya hampir bangkrut. Tidak semua, karena dia memiliki banyak perusahaan," ucapnya.
Aksa menepuk pundak Keano. "Aku mengandalkan mu," ucapnya.
Keano tersenyum dan bersiul. "Setelah pekerjaan ini aku akan pergi," ucapnya.
Aksa menatap bingung. "Kemana?" tanyanya.
Keano hanya tersenyum. "Yang pasti tempat yang indah. Ah ya ngomong-ngomong selamat atas kehamilan kekasihmu," ucapnya.
Zeon menatap Keano. "Darimana kau tau?" tanyanya.
Keano memukul pelan pundak Zeon. "Apa yang tidak aku tau?" tanyanya dengan sombong.
"Kembali ke topik. Kau bisa kan?" tanya Aksa.
Keano berbalik badan ia mengibaskan dokumen di tangannya. "Akan aku kabarkan tiga puluh menit dari sekarang. Aku pergi dulu," ucapnya.
Keano pergi menyisakan Aksa dan kedua temannya.
"Lalu kita?" tanya Harris.
Aksa menyeringai. "Habisi penghalang!"
∆∆∆
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn! He Is Aksa[3#BINTANG SERIES]
RomanceDia mengerikan. Dia berubah menjadi mengerikan. Aku tidak tau sebenarnya apa yang terjadi padanya. Semenjak itu dia berubah. Dia berubah menjadi iblis. Sialnya iblis yang sangat tampan dan mengurungku untuk dirinya. Siapapun orang yang berurusan den...