Achi tersentak saat Aksa mengecup pipinya secara tiba-tiba. "Sedang apa, hm?" ia memeluk Achi dari belakang sambil mengusap perut nya yang sudah mulai membuncit sedikit.
Aksa mengusap tangan Achi. "Kau ingin pernikahan yang seperti apa?" tanyanya.
Achi terdiam. "Pernikahan yang lebih baik dari pernikahan orang tuaku," lirihnya.
Aksa menatap Achi, ia pun memutar tubuh Achi agar menghadap dirinya. "Apa ada masalah?" tanyanya sambil mengusap rambut Achi.
Achi menggeleng, Aksa memeluk tubuh Achi. "Apa ada yang mengganggumu?" tanyanya lagi.
Achi menggeleng. "Aku takut," ucapnya.
Aksa mengerutkan keningnya, ia pun menggendong tubuh Achi seperti koala dan membawanya masuk ke dalam kamar. Aksa duduk dengan Achi yang berada di pangkuannya. Ia memeluk Achi sambil menatapnya dengan serius.
"Cerita lah," ucap Aksa sambil mengelus pipi Achi. "Apa ada yang mengusikmu?"
Achi hanya diam sambil menyandarkan kepalanya pada dada Aksa. "Ayahku--"
"Menjadikanmu barang taruhan, right?" Aksa mengelus pipi Achi.
Perempuan itu menatap terkejut. "Darimana--"
Aksa mengecup bibir Achi. "Aku tau semua tentangmu," ucapnya sambil terkekeh kecil. "Tentang apapun itu,"
"Tenang saja," Aksa mengusap punggung Achi sambil mengecup kening nya. "Ayahmu tidak akan berani mendekatimu. Yah, setidaknya untuk sekarang dia tidak akan berani berbuat apapun padamu," sambungnya.
"Sekarang tidurlah. Sudah terlalu larut. Aku tidak ingin anakku kenapa-kenapa," ucap Aksa sambil membaringkan tubuh Achi di atas kasur.
Aksa menyelimuti tubuh Achi sambil mengelus perutnya lalu mengecup perut tersebut. "Jangan nakal di dalam sana sayang," ucapnya, ia sedikit menyibak pakaian yang di kenakan Achi.
"Kau terlibat sedikit berisi semenjak mengandung," gumam Aksa. "Dan seksi," sambungnya sambil terkekeh membuat wajah Achi memerah.
Aksa terkekeh pelan melihat wajah memerah Achi. "Tapi aku menyukainya," ucapnya.
Aksa kembali mengecup perut Achi. "Jangan membuat ibumu kesusahan ya," bisiknya.
Achi menyunggingkan senyumnya lalu mengusap rambut Aksa. "Apa kau akan pergi lagi?" tanyanya.
Aksa mengangguk. "Ada beberapa masalah tapi aku bisa menyelesaikan nya," ucapnya sambil sibuk mengecup perut Achi. "Jangan keluar rumah jika tidak bersamaku. Paham sayang?"
"Apa itu tentang masalahku?" tanya Achi, ia tidak menjawab pertanyaan Aksa. Aksa terdiam tidak membalas.
"Jika pun iya. Itu bukan masalah karena kau adalah calon istriku," ucap Aksa. Ia menatap Achi lalu mengecup bibir nya.
Aksa mengusap rambut Achi. "Tidurlah. Jangan membuatku melakukan sesuatu padamu," ucapnya sambil mengecup kening Achi.
"Kau tau sifat ku sekarang seperti iblis kan? Maka dari itu jangan membangunkan sifat iblisku," Aksa tersenyum tipis.
"Good night sweetie,"
∆∆∆
Aksa mengenakan jaket hitam dan masker saat akan keluar dari rumah suara ibu Achi mengejutkannya.
"Kau akan keluar lagi?" tanya Valen tiba-tiba.
Aksa menoleh, ia mengangguk. "Ada masalah sedikit tapi tidak apa-apa. Tolong jaga Achi selagi aku masih di luar," ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn! He Is Aksa[3#BINTANG SERIES]
RomantizmDia mengerikan. Dia berubah menjadi mengerikan. Aku tidak tau sebenarnya apa yang terjadi padanya. Semenjak itu dia berubah. Dia berubah menjadi iblis. Sialnya iblis yang sangat tampan dan mengurungku untuk dirinya. Siapapun orang yang berurusan den...