[On Going] 1. UZPS

-24- Santri psycho

TEMENNYA, BESTAINYA, NENEKNYA, ALL U FAMILY BAWA AJA GPP😭

BINTANGNYA juga janlup😘⚠

****

"Raaa!" Alifah menggoyangkan lengan Faziera dengan geram, karena sedari tadi Faziera sibuk mengerjakan lembar soal yang ada di mejanya.

Faziera menepis tangan Alifah yang sibuk mengganggu dirinya, "Apa sih?" sahut Faziera tak santai.

Alifah menyengir. Kemudian ia memberi kode kepada Faziera lewat tatapan, bahwa Faziera di suruh mengikuti arah matanya.

Faziera yang paham pun langsung mengikuti arah mata Alifah yang mengarah ke ambang pintu, terlihat di sana ada seorang santri yang menurutnya tidak asing. Santri itu sedikit berbincang dengan Ustadzah Mia. Tapi, siapa dia? Kenapa tidak begitu asing di lihatnya? Faziera mencoba mengingatnya.

Detik berikutnya, Ustadzah Mia selaku guru khusus materi umum dan juga keamanan pondok itu bertepuk tangan untuk mengalihkan atensi para siswi di kelasnya.

"Pengerjaan soal-soal silahkan di jeda terlebih dahulu, dan fokus kepada teman baru kalian yang ingin bergabung di kelas ini.." ujarnya.

"Baik Ustadzah!" sahut para siswi serempak.

"Santri baru? Kapan datengnya, ya? Kan udah semester dua, kenapa pondok nerima Santri baru?" monolog Alifah bingung.

"Alana tafadholy." ucap Ustadzah Mia mempersilakan Santri baru itu untuk memperkenalkan diri.

Santri itu mengangguk, berjalan menuju papan tulis, dan berdiri didepannya.

"Perkenalkan, nama saya Azlia Alana Qaisarah. Saya pindahan dari SMR Al-Aqami Malaysia. Alasan saya pindah karena orang tua saya memiliki urusan pekerjaan di sini." jelas Alana, masih dengan logat melayu.

"Budak psycho tu? buat apa dia kat sini? nak cari problem kah? but... why dia can ada kat kelas 12? dia'kan adik kelas aku?" batin Faziera bertanya-tanya. Rupanya santri baru itu adalah adik kelasnya dulu.

Alifah menyadari bahwa teman sebangkunya melongok, ia pun menarik ujung belakang kerudung bergo Faziera. Hal itu membuat Faziera mendongak dan Faziera juga tersadar dari lamunannya.

"Apa kau ni?? Kacau je!" ucap Faziera spontan. Santri baru itu pun langsung menoleh ke arah Faziera, detik setelahnya ia tersenyum licik, entah apa yang ada di pikiran Alana sekarang ini.

Ustadzah Mia hanya menggelengkan kepalanya pelan, karena sudah tak heran akan sikap keduanya.

"Baik, Alana, silahkan duduk bersama Anya. Anya, tolong angkat tanganmu." ujar Ustadzah Mia dan perintahnya.

Siswa bernama Anya pun mengikuti perintah Ustadzah Mia, kemudian Alana mengangguk dan berjalan menuju meja yang akan di duduki nya. Namun, ketika melewati meja Faziera, gadis itu mengacungkan jari tengahnya tepat di atas lembaran soal-soal Faziera. Alifah yang melihat perlakuan anak baru itu pun langsung menepis tangan Alana dengan keras, sehingga Alana memberi tatapan permusuhan kepada Alifah.

"Anak baru aja belagu," Alifah mencibir kesal.

"Shttt, biarin aja, nanti kena takzir juga kapok." ujar Faziera terlihat tak perduli dan memilih untuk melanjutkan mengerjakan soal-soal di hadapannya.

****

waktu Tahfidzul Qur'an

Alifah sedang asyik murajaah dengan kepala yang menyandar di bahu Faziera. Faziera merasa tak nyaman, tapi... Biarkan lah.