-27- Nunggu lagi?

85 7 0
                                    

"Yang kamu lakukan ini tidak benar! Dan yang kamu lakukan ini dosa besar!" murka Zikri.

"Kamu seperti perempuan yang sudah tidak punya harga diri! Detik ini juga kamu keluar dari pesantren ini! saya gak mau ada santriwati yang akan melanjutkan sifat bodoh yang kamu punya ini!" ucap Zikri dengan dada yang naik turun.

"Yang membuat saya seperti ini itu Gus sendiri! Gus gak pernah merespon saya sedikit pun!" elak Suci.

Zikri tidak peduli, dan tidak menggubris perkataan Suci. Ia memilih membopong tubuh Faziera dan meninggalkan tempat itu begitu saja.

Di ruangan itu tersisa Fachry dan Suci.

"Ini surat bahwa kamu resmi di keluarkan dari pesantren ini, tidak ada surat mutasi karena kelakuan kamu sudah melawati batas. Sebentar lagi orang tua kamu menjemput, jadi kamu tunggu disini, semua barang kamu sudah di siapkan dengan Ustadzah Khilmi." Fachry memberikan kertas putih dengan tulisan yang berisi pernyataan, serta alasan-alasan yang membuat Suci dikeluarkan.

Disisi Medical Room...

"Ra??" panggil Zikri, ketika Faziera sadar dari pingsannya. "Kamu gak apa-apa kan??" tanyanya khawatir.

"kau okay kan??" Alana pun sepertinya khawatir.

Faziera tersenyum, sangat beruntung dirinya dikelilingi orang-orang baik seperti mereka.

"Saya gak apa-apa, cuma shock aja tadi. hehehe." Faziera meringis, malu.

"Ra, udah sadar? alhamdulilah." Yumna muncul dari balik pintu.

"Umi, Zira kangen Umma, boleh izin pul—"

belum selesai berbicara. Zikri menyerobot "Baru kemarin malam ketemu Umma, ya kali sekarang udah kangen lagi. Bilang aja pengin megang HP di rumah, pengin scroll inst*, pengin nonton jahe jahe itu." Entahlah ada apa dengan Zikri, mungkin masih tersulut emosi tadi.

"Jahe jahe, matamu!" ada suara tidak ada orang. Alifah di jendela ruangan UKS.

"Shttt, bahasa mu lho, Ning. di jaga, mas mu itu lho," tegur Yumna. Alifah hanya melebarkan senyumannya.

"jaehyun pacarku, gak usah di bawa-bawa!" Alifah melotot tak terima. Zikri berdehem mengiyakan.

Faziera dan Yumna tertawa singkat. Tidak dengan Alana, Alana masih diam.

"Bu nyai, saya izin keluar balik ke asrama ya." pamitnya Alana. Yumna mengangguk dengan senyumnya.

"Zira, bila awak benar nak balik, tolong titipkan salam saya ngan hakak mai, okee?" Faziera mengacungkan jempolnya ber isyarat "oke sip". Alana tersenyum, dan melenggang pergi keluar.

"Umi, Zacky udah dirumah belum ya?" tanya Faziera pada Yumna.

"Kamu nanyeeaak??" Alifah menyerobot. "Kamu sendiri yang bilang, kalo bayi prematur ditaruh di inkubator selama 1 bulan. Ingat??" Alifah merotasi kan bola matanya malas.

"Oh iya." Faziera menampakkan deretan giginya. "Ya udah, mi. Aku pulangnya nanti aja Minggu depan."

"Lho, emang Ummi udah memutuskan kalau kamu boleh pulang?" Yumna bersedekap dan menaik-turunkan alisnya

Zikri tertawa.

Seketika raut bibir mungil Faziera mengerucut lucu. "sh*ttt, gak bisa gini. lucu banget calon guee.."  batin Zikri. Ia juga menggigit bibir bawahnya.

Seminggu kemudian..

Pesantren Darul Mustaqim damai ketika Suci dikeluarkan.

[On Going] 1. UZPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang