-14- menunggu 9 bulan

187 28 55
                                    

Sudah 3 minggu Faziera atau Aisyah menetap di pondok pesantren Darul Muttaqien, lika-liku ia lewati dan hari ini adalah hari dimana Aisyah akan dijenguk. Setiap 1 bulan sekali santriwati baru dijenguk selama 3 bulan berturut, namun setelahnya wali santri boleh menjenguk selama 3 bulan sekali.

Siang ini Aisyah tengah berkeliling pesantren, ya bersama siapa lagi jika tidak dengan Alifa yang mukaknya macam Lisa blackcard yang splening splendid aduhayy terkolay-kolay.

"Zira," panggil Alifah.

"Jangan panggil Zira, nanti kalau ada yang dengar bisa berabe." protes Aisyah.

"Hehe iya maaf," Alifah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Syah, kok Abi mu jam segini belum datang ya?" sambung Alifah bertanya.

"Emang ini jam berapa?" kata Aisyah balik bertanya.

"Lho kamu itu punya jam tangan kenapa nanya saya?!!" gerutu Alifah sembari melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan Aisyah.

"Oh iya astagfirullah lupa," seloroh Aisyah sembari menepuk dahinya pelan.

"Eh sekarang jam 10 lewat 15 lho," lanjut Aisyah setelah melihat jarum jam.

"Jangan-jangan Abi kamu gak jenguk?" ucap Alifah menebak-nebak.

"Tapi ini hari pertama Abi ngejenguk lho, fah. Masa iya Abi gak dateng," ujar Aisyah mulai resah.

"PENGUMUMAN-PENGUMUMAN TERUNTUK SANTRIWATI ASRAMA KHUSUS YANG BERNAMA AISYAH MUAWIYAH DITUNGGU KEDATANGANNYA DI AULA PENJENGUKKAN!!!" suara toa yang sepertinya itu suara ustadzah Mia terdengar memekik di telinga Dua A ini.

"Nah nama mu udah di panggil, makanya jangan berprasangka buruk.." cibir Alifah.

"Lho aku gak berprasangka apapun lho, kamu yang daritadi nebak-nebak." elak Aisyah tak terima.

"Emang iya ya??" tanya Alifah macam orang rada miring.

"Gak tau lah, mending aku nyamperin Abi! Daripada ngurusin orgil macam kamu ini!!" hardik Aisyah lalu meninggalkan Alifah di lap.utama.

"Keterlaluan banget punya temen," gumam Alifah sembari menggelengkan kepalanya pelan lalu ikut menyusul Aisyah yang sudah mengecil dari pandangannya.

ಠ◡ಠ apa kabar?? -caca

Sesampainya di aula penjenguk, Aisyah menghentikan langkahnya saat melihat pamannya disana bukan Abi-nya. Kini, feeling Aisyah berpikir yang tidak-tidak, ia takut jika terjadi sesuatu kepada orangtuanya.

Aisyah memejamkan matanya sejenak dan beristighfar, setelahnya ia kembali melangkah menghampiri pamannya ralat orang tua Aisyah Muawanah.

"Assalamualaikum, abah." tutur Aisyah sembari mencium punggung tangan Wilan.

"Waalaikumussalam, nak. Lho Zira sudah besar tho?" ucap Wilan sembari mengelus singkat puncak kepala Aisyah.

"Hehe iya, Abah kok ada di indo? Bukannya abah sekarang tinggal di Mesir?" kata Aisyah mengalihkan topik yang sedari tadi ia pikirkan.

"Abah disuruh ke sini sama Abi mu buat nengok kamu," balas Wilan sekenanya.

"Lho memang Abi kemana, bah?" tanya Aisyah lagi. sungguh rasa khawatir menghantuinya saat ini.

"Abimu-"

"Assalamualaikum!" ucap Fachry yang tiba-tiba berada di belakang Aisyah.

[On Going] 1. UZPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang