26. Tiga kata

1.5K 217 34
                                    


Raska terbangun kemudian melirik jam yang sudah menunjukkan pukul setengah enam. Raska menyibak selimutnya dan turun dari kasur, lalu meraih handuk dan masuk ke kamar mandi.

Setelah itu ia mengganti pakaian menggunakan seragam. Cukup menyebalkan, karena Raska terus saja menguap bahkan setelah ia mandi.

Gara-gara semalam Nadif minta ditemani nonton film horror jadi Raska kurang tidur. Tapi jujur, Raska tidak terlalu fokus menonton karena ia takut.

Jadilah sekarang ia masih merasa mengantuk. Raska pun turun ke bawah untuk ikut sarapan bersama orang tua nya.

"Pa, Nadif belum bangun?" tanya Raska pada papa Yudha.

"Belum kayaknya, lagian dia begadang kan semalem sama kamu."

"Iya sih, yaudah." Raska menyendok nasi beserta lauk ke piring miliknya kemudian mulai menyantapnya bersama Yudha.

Mama nya entah kemana, mungkin sedang membereskan halaman belakang. Wirya orangnya memang tidak bisa kalau diam sedetik saja.

Selesai, Raska pun pamit untuk berangkat ke sekolah dan di depan sudah ada Harsa yang bertengger di motornya berkaca di spion motornya.

"Udah?"

"Kok gak bilang udah disini?"

"Nggak surprise dong."

Raska menggeleng kemudian mengambil helm yang disodorkan Harsa dan memakainya.

"Ras?"

"Hm?" gumam Raska yang sekarang sedang ikut berkaca di spion motor Harsa.

"Aku cinta kamu."

Raska langsung berbalik menatap Harsa, "Masih pagi loh, Har." lalu ia tertawa.

"Tiga kata yang menunjukkan perasaan aku sekarang."

Raska pun tersenyum dan mengusak rambut Harsa, "Aku nggak."

Ekpresi Harsa langsung berubah seketika, "Ayolah naik, kita tabrakin diri ke truk pertamina."

Raska tertawa kencang mendengar itu, "Aku juga cinta kamu kok." ujar Raska.

"Kayaknya beneran bakal aku tabrakin diri ke truk pertamina." sahut Harsa yang sudah salah tingkah.

"Yeu jangan dong. Yaudah putus."

"MAAF IH, BERCANDA BARU AJA JADIAN LAGI."

.
.
.

Untunglah mata ulangan hari ini Harsa sempat menghafal, ia di semangati oleh dirinya sendiri karena akhirnya ia berhasil kembali bersama Raska.

Harsa sangat semangat bahkan ia selesai mengerjakan ulangan paling pertama di susul Rehan yang tidak terlalu serius mengerjakan, hanya saja ia penasaran pada Harsa.

"Eh gila, cepet amat lu selesai?"

"Iya dong, gue udah ngafalin! Jadi gampang gue isi nya."

"Wah ada apa nih? Kayaknya lo semangat banget hari ini."

Harsa terlihat mengulum senyum, "Ke rumah Haje kuy entar balik?"

"Oh iya, si Haje sakit juga kebetulan kita jenguk sekalian aja."

"Nah boljug!" keduanya lalu berjalan menuju ke kelas lain, ya kelas siapa lagi, yang jelas kelas Noval.

"Anjir kaget!" Noval tersentak saat ia baru saja keluar dari kelas sudah ada Harsa dan Rehan berdiri di depan pintu.

"Lebay amat." sahut Harsa.

"Gimana val ulangannya?" tanya Rehan.

"Ya gitu."

My Ex My Neighbour | HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang